HomeGaya hidupSehat dan BugarTips Aman Berolahraga untuk Penderita Neuropati
Sehat dan Bugar

Tips Aman Berolahraga untuk Penderita Neuropati

Tim Redaksi KlikDokter, 20 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Gejala neuropati membuat banyak orang takut olahraga. Namun jangan khawatir, begini tips aman berolahraga untuk penderita neuropati.

Tips Aman Berolahraga untuk Penderita Neuropati

Neuropati membuat saraf lemah, baal, nyeri, atau alami sensasi menggelitik (kesemutan). Itulah kenapa banyak penderita yang takut untuk berolahraga. Padahal, pada kasus neuropati, peran olahraga sangat besar. Jangan lagi cemas, ada tips aman berolahraga untuk penderita neuropati.

Neuropati adalah kondisi terjadinya kerusakan pada saraf tepi. Pada sistem saraf tepi, sel-sel saraf berfungsi untuk mengirimkan sinyal yang didapat dari stimulus-stimulus, seperti sensasi tekan, panas, dan sentuhan menuju ke saraf pusat (otak).

Sebagai contoh, bila tangan menyentuh benda yang panas, maka sinyal panas akan dikirimkan dari tangan ke otak.

Pada penderita neuropati, pengiriman sinyal ini mengalami gangguan, sehingga otak tidak akan menangkap stimulus panas tersebut. Kondisi ini tentu bisa berbahaya, karena otak tak mampu menangkap sinyal yang berpotensi membahayakan tubuh.

Neuropati dapat memengaruhi sistem motorik, sensorik, dan otonom. Gangguan motorik bisa dirasakan dengan kelemahan pada otot, sedangkan gangguan sensorik bisa menyebabkan gangguan sensasi. Pada sistem otonom, bisa terjadi masalah pencernaan, pernapasan, dan pengeluaran keringat.

Neuropati bisa menyerang sistem saraf tepi mana pun. Namun, dua yang paling sering diserang adalah bagian tungkai bawah, yang meliputi telapak dan jari-jari kaki. Kondisi ini sering kali terjadi pada penderita diabetes menahun.

Pada diabetes, penderita akan sangat mudah mengalami infeksi telapak kaki. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan memperhatikan apakah ada luka atau tidak.

Dikarenakan ketidakmampuan dalam merasakan nyeri atau sensasi lainnya, luka di kaki bisa tak terdeteksi sehingga tak mendapatkan perawatan dengan semestinya.

Neuropati juga dapat disebabkan oleh penjepitan saraf dan penyakit autoimun. Lokasi penjepitan saraf turut memengaruhi bagian saraf tepi mana yang mengalami gangguan. Misalnya, penjepitan saraf pada bagian pergelangan tangan dapat memengaruhi saraf di jari-jari tangan.

Penyakit autoimun yang berkaitan dengan neuropati di antaranya adalah reumatoid artritis, sindrom Guillain-Barré, atau sindrom Sjögren.

Tips Aman Berolahraga untuk Penderita Neuropati

Meski gejala neuropati bisa membuat penderitanya ketakutan duluan untuk berlatih fisik, tetapi faktanya olahraga dapat membantu mengurangi gejala neuropati dan membantu memulihkan pemulihan saraf. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar olahraga yang dijalani aman.

  1. Menentukan jenis neuropati

Penyebab neuropati ada beragam, sehingga diperlukan konsultasi dengan dokter agar diagnosis bisa ditegakkan dan mendapatkan penanganan yang tepat sasaran.

  1. Memilih jenis olahraga yang tepat

Bergantung dari jenis neuropati yang dialami, sebaiknya pilih olahraga jenis aerobik seperti joging, sepeda statis, menari, basket, sepak bola, renang, dan lain-lain. Pada prinsipnya, olahraga yang dipilih adalah yang melatih jantung dan pernapasan.

  1. Gunakan alas kaki

Bila neuropati dirasakan di tungkai bawah seperti telapak kaki, maka Anda wajib menggunakan sepatu untuk melindungi kaki dari luka. Olahraga outdoor seperti bersepeda, hiking, atau trekking tidak disarankan karena berpotensi menimbulkan atau menambah luka.

American Diabetes Association menyarankan untuk menggunakan sepatu dengan silica gel atau air midsoles untuk aktivitas menahan berat beban seperti berjalan kaki, karena sepatu tersebut dibuat khusus untuk mengurangi tekanan pada kaki dan sendi.

  1. Tingkatkan frekuensi dan intensitas olahraga secara bertahap

Bila ini adalah pertama kalinya Anda berolahraga lagi atau olahraga lagi setelah waktu yang lama, lebih baik awali dengan jalan kaki, jangan langsung lari. Misalnya, jalan kaki sejauh 400 meter, lalu pulang dan cek kondisi kaki. Jika timbul masalah, segera konsultasikan dengan dokter.

Perhatikan kondisi kaki sebelum berolahraga, pastikan tidak ada area kulit yang memerah atau makin merah maupun ulkus dekubitus (luka akibat penekanan yang lama pada kulit karena berbaring terus-menerus). Pakai kaus kaki berwarna putih, sehingga bisa cepat ketahuan jika terdapat luka.

Jaga Kesehatan Saraf, Yuk!

Sama seperti organ tubuh yang lain, saraf membutuhkan nutrisi untuk dapat tetap sehat, apalagi dalam keaadan neuropati. Pada kasus-kasus tertentu, salah satu pengobatan untuk mengatasi masalah neuropati adalah vitamin B. Nah, konsumsi vitamin neurotropik bisa mendatangkan manfaat.

Vitamin neurotropik hemaviton Neuro Forte yang mengandung vitamin 100 mg B1, 100 mg B6, dan 5000 mcg B12 dapat membantu menjaga fungsi dan mengoptimalkan kerja saraf. Sebelum mengonsumsinya, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk dosis yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.

Demikianlah tips aman berolahraga untuk penderita neuropati. Namun, tak cukup hanya dengan olahraga, dibutuhkan juga kombinasi dengan nutrisi saraf yang cukup. Pola makan sehat dan nutrisi penyokong seperti vitamin neurotropik dapat menyokong kesehatan sel saraf secara optimal.

(RN/ RH)

NeuropatiGangguan Saraf TepiVitamin Neurotropik

Konsultasi Dokter Terkait