HomeInfo SehatPencernaanBAB Berdarah saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pencernaan

BAB Berdarah saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Siti Putri Nurmayani, 21 Sep 2023

Ditinjau Oleh dr. Sara Elise Wijono MRes.

Icon ShareBagikan
Icon Like

BAB berdarah merupakan masalah umum yang dialami saat hamil. Apakah berbahaya? Cari tahu penyebab dan cara mengatasinya di sini.

BAB Berdarah saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Selama hamil, banyak terjadi perubahan yang dialami oleh Mama. Tak jarang, sulit untuk membedakan apakah perubahan yang dialami termasuk wajar atau tidak. Apalagi, jika Mama baru pertama kali mengandung, perubahan dan keluhan yang dialami terkadang membuat panik.

BAB berdarah saat hamil merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Lalu, apakah kondisi ini berbahaya? Apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya? Mari ketahui selengkapnya di sini. 

Penyebab BAB Berdarah Ketika Hamil

Mungkin banyak yang penasaran, BAB keluar darah saat hamil muda bahayakah? Menurut dr. Sara Elise Wijono MRes, jika darah yang muncul berasal dari proses pembuangan feses, maka kondisi ini tidak berbahaya dan sering dialami oleh lebih dari 50 persen ibu hamil.

Berikut penyebab BAB berdarah saat hamil trimester pertama, kedua, dan ketiga:

Artikel Lainnya: Mengejan Berlebih saat Hamil, Berbahayakah untuk Bayi?  

Cara Mengatasi BAB Berdarah Saat Hamil

BAB keluar darah saat hamil trimester 3 sering disebabkan oleh wasir yang dipicu oleh konstipasi. Oleh karenanya, untuk mengatasi BAB berdarah saat hamil 8 bulan adalah dengan menyembuhkan keluhan konstipasi. 

Hal demikian juga perlu dilakukan ketika munculnya gejala BAB berdarah pada ibu hamil di trimester pertama dan kedua. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Perbanyak Konsumsi Serat

Dianjurkan Dokter Sara, ada baiknya untuk mencoba memperbanyak konsumsi serat, misalnya dari buah, sayuran, dan oatmeal

“Konsumsi serat akan membantu memperlancar pencernaan serta melunakkan tinja. Tentunya, ini dapat mencegah terjadinya sembelit,” tuturnya. 

2. Konsumsi Makanan yang Mengandung Probiotik

Selain serat, kamu juga perlu mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik. Pasalnya, probiotik dapat bermanfaat bagi bakteri baik yang hidup di dalam saluran pencernaan. 

Untuk meningkatkan asupan probiotik, kamu bisa konsumsi makanan fermentasi, seperti yoghurt, acar, kimchi, dan miso

Artikel Lainnya: Deretan Buah untuk Mengatasi Sembelit pada Ibu Hamil

3. Minum Banyak Air Putih

Berdasarkan Official Publication of the College of Family Physicians of Canada, dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh selama hamil. Kamu bisa minum air putih secara teratur, minimal sebanyak 8-12 gelas per hari. 

Untuk menilai kecukupan cairan dalam tubuh, kamu bisa memerhatikannya lewat urine. Apabila air seni yang keluar berwarna bening kekuningan, ini menandakan bahwa asupan cairan sudah tercukupi dengan baik. 

Tak jarang, ibu hamil takut untuk minum air karena tidak ingin mengalami keluhan sering buang air kecil. Padahal, mencukupi cairan tubuh bisa membantu melunakkan feses yang keluar. 

4. Jangan Menunda BAB

Menurut Dokter Sara, kebiasaan buang air besar juga turut berpengaruh terhadap munculnya sembelit. Apalagi, jika Mama sering menunda untuk mengeluarkan kotoran walau sudah muncul rasa mulas. 

Apabila memungkinkan, usahakan untuk BAB secara rutin sehingga kamu tidak menunda untuk mengeluarkannya. Waktu yang cukup ideal untuk BAB adalah setelah makan. Soalnya, usus akan bekerja lebih setelah makan, sehingga akan mendorong munculnya rasa mulas. 

5. Rutin Olahraga

Mama juga tetap dianjurkan untuk berolahraga selama masa kehamilan. Aktivitas fisik ini bisa memengaruhi kesehatan tubuh Mama dan janin, serta kinerja saluran pencernaan. 

Dengan rutin berolahraga, saluran pencernaan akan terpacu untuk bekerja dengan baik, sehingga feses akan lebih mudah untuk dikeluarkan. 

6. Mencukupi Kebutuhan Nutrisi

Dilansir dari Cleveland Clinic, mencukupi asupan nutrisi bisa membantu meredakan gejala sembelit pada ibu hamil. 

Mungkin, dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi lebih sedikit suplemen yang mengandung zat besi. Kandungan zat besi dalam vitamin kehamilan mungkin terlalu banyak untuk diproses oleh sistem pencernaan. 

Artikel Lainnya: 20 Sayuran Sehat Bernutrisi untuk Ibu Hamil

7. Konsumsi Obat

Apabila gejala BAB berdarah saat hamil sulit untuk diatasi meski telah melakukan perubahan gaya hidup, mungkin dokter akan meresepkan obat pencahar atau suplemen. 

Namun, pastikan untuk konsultasi terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat pencahar atau suplemen apa pun. Pasalnya, beberapa obat pencahar bisa menimbulkan efek samping bagi tubuh.

Oleh karenanya, selalu konsultasikan setiap keluhan yang dialami selama hamil. Nantinya, dokter akan membantu mengatasi masalah tersebut, termasuk gangguan BAB berdarah saat hamil. 

Bila ingin konsultasi secara online, jangan sungkan untuk unduh aplikasi KlikDokter dan gunakan layanan Tanya Dokter yang praktis. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan kandunganmu!

(NM)

BAB Berdarah

Konsultasi Dokter Terkait