Mengenal Adrenal Fatigue yang Bisa Sebabkan Stres Fisik dan Jiwa

Rasa lelah dan stres memang tidak boleh dibiarkan. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan dan berisiko menimbulkan penyakit lainnya. Salah satu keluhan yang perlu Anda ketahui adalah adrenal fatigue.

Adrenal fatigue adalah suatu istilah yang menggambarkan berbagai gejala. Misalnya, nyeri badan, rasa lelah berlebih, cemas, gangguan tidur, dan masalah pencernaan. Istilah ini sering bermunculan, tetapi bukan merupakan diagnosis medis yang diakui.

Kondisi ini disebabkan oleh stres berkepanjangan. Bila tidak teratasi dapat menyebabkan stres fisik dan jiwa yang berkelanjutan. 

Bagaimana Adrenal Fatigue Terjadi?

Kelenjar adrenal adalah dua kelenjar kecil yang terletak di atas ginjal kanan dan kiri. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang penting bagi kehidupan, yakni hormon kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini berperan dalam menaikkan detak jantung dan tekanan darah. 

Artikel lainnya: Tujuh Makanan Bergizi Pencegah Stress 

Dalam kondisi stres, tubuh memproduksi hormon kortisol ke dalam darah. Teori di balik adrenal fatigue adalah saat seseorang mengalami stres dalam jangka waktu yang panjang. Misalnya,karena kehilangan orang tercinta atau menghadapi penyakit kronis. Kondisi ini dapat memberatkan kerja kelenjar adrenal yang terus menghasilkan hormon kortisol. 

Akhirnya, kelenjar adrenal akan kelelahan dan gagal menghasilkan kortisol yang cukup. Hal ini menyebabkan rendahnya hormon kortisol yang diproduksi. Akibatnya, timbul gejala seperti brain fog (pikiran berkabut, sulit fokus, mudah lupa).

Selain itu, kondisi tersebut juga menyebabkan rasa lelah berlebih, mood depresif, rasa ingin makan makanan asin, dan pusing. Semua gejala tersebut bisa menyebabkan stres fisik maupun jiwa pada seseorang.

Penanganan untuk mengatasi adrenal fatigue atau menjaga kesehatan ginjal pada umumnya adalah dengan diet rendah kafein, gula, dan makanan cepat saji. Konsumsi suplemen berupa vitamin dan mineral seperti vitamin B5, B6, B12, vitamin C,  dan magnesium dapat membantu mengatasi kondisi adrenal fatigue.

Artikel lainnya: 6 Efek Stres pada Kesehatan yang Harus Diwaspadai

Endocrine Society mengatakan, adrenal fatigue bukanlah suatu penyakit ginjal. Gejala adrenal fatigue sangatlah umum dan bisa saja disebabkan oleh penyakit lain seperti depresi, sleep apnea, fibromyalgia, hipotiroid, dan lain-lain. 

Sangat dianjurkan untuk memperbaiki pola makan Hal ini karena secara umum dapat memperbaiki sistem tubuh. Namun, mengonsumsi obat-obatan untuk meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh sangat tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan berbagai efek samping yang berbahaya untuk tubuh.

Insufisiensi Adrenal

Salah satu kondisi tubuh yang serupa dengan adrenal fatigue adalah insufisiensi adrenal (Addison’s disease). Insufisiensi adrenal adalah suatu gangguan ginjal yang menyebabkan produksi hormon adrenal menjadi tidak cukup.

Dilansir dari Mayo Clinic, gejala dari insufisiensi adrenal antara lain sebagai berikut.

• Rasa lelah berlebih (fatigue).
• Nyeri di seluruh badan.
• Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
• Tekanan darah rendah.
• Pusing. 
• Rambut rontok.
• Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap (hiperpigmentasi).

Insufisiensi adrenal dapat didiagnosis dengan pemeriksaan darah dan tes stimulasi khusus yang menunjukkan kadar hormon adrenal yang rendah. Adrenal fatigue adalah bentuk ringan dari insufisiensi adrenal akibat stres kronis. Pemeriksaan darah dianggap tidak cukup sensitif untuk mendeteksinya.

Kondisi adrenal fatigue ini cukup menguras tenaga dan pikiran saat gejala yang muncul tidak bisa dijelaskan secara jelas oleh dokter. Psikoterapi dan konsultasi dengan psikiater atau psikolog diharapkan dapat mengatasi akar masalah dari adrenal fatigue yaitu stres. 

Penanganan adrenal fatigue yang tepat juga diharapkan dapat mencegah stres fisik maupun jiwa di kemudian hari. Karena kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

(FR/AYU)