Seks

Dampak Positif Masturbasi pada Kulit

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 12 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebagian orang menganggap onani adalah hal tabu dan tidak baik. Namun ternyata, ada dampak positif masturbasi untuk kulit Anda!

Dampak Positif Masturbasi pada Kulit

Masturbasi merupakan aktivitas seksual untuk menstimulus diri sendiri, baik dengan alat bantu maupun tidak. Aktivitas seksual ini kerap dikaitkan dengan hal-hal yang tabu hingga melanggar norma. Namun demikian, ternyata onani ini ada dampak positifnya, khususnya untuk kulit.

Aktivitas masturbasi pada dasarnya tergolong alami dan aman dalam mencapai sebuah sensasi kesenangan dan melepaskan hasrat seksual. itu sebabnya, terlepas dari mitos, sebenarnya tidak ada efek samping berbahaya dari aktivitas ini.

Manfaat Umum Masturbasi

Masturbasi adalah kategori aktivitas seksual yang sehat dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Berdasarkan sebuah studi tentang dampak onani, hubungan seksual dan stimulasi, ternyata aktivitas seksual tersebut dapat bermanfaat dalam hal berikut ini. 

  • Meringankan stres yang terakumulasi.
  • Kualitas tidur yang lebih baik.
  • Memperbaiki mood.
  • Meringankan kram otot.
  • Melepaskan hasrat seksual. 
  • Memperbaiki hasrat atau libido seksual.
  • Menghindari kehamilan pada pasangan yang sedang menunda memiliki keturunan.
  • Mencegah infeksi menular seksual (IMS).
  • Menurunkan risiko kanker prostat.

Hal lain terkait manfaat masturbasi, rupanya aktivitas ini dapat juga berdampak positif bagi kulit.

Dampak Positif Masturbasi pada Kulit

Seorang dermatolog di New York berpendapat orgasme sangat baik untuk kulit Anda. Hal ini menggabungkan reaksi dari sebagian hormonal, vaskular, dan neurologis.

Orgasme yang berasal dari interaksi saat hubungan seksual ataupun masturbasi akan memberikan efek booster. Ini yang akan berpengaruh pada kesehatan kulit Anda secara menyeluruh.

Selanjutnya

Sebuah studi tahun 2009 di University of Michigan, Amerika Serikat, menemukan orgasme dari masturbasi atau hubungan seks bisa meningkatkan kadar estrogen, oksitosin, dan testosteron. Hormon estrogen membantu dalam pencegahan penuaan kulit.

Caranya, dengan mencegah penurunan kolagen. Ini merupakan protein penting untuk menjaga penampilan kulit awet muda. Hormon ini juga menjaga ketebalan kulit agar kulit tahan terhadap kerutan. 

Artikel Menarik: 3 Tanda Pria Sering Onani

Esterogen juga menjaga serat-serat kulit tetap elastis, melembapkan dan menjaga kekenyalan kulit. Studi lain menemukan bahwa kadar oksitosin yang rendah dalam aliran darah berkorelasi dengan tingginya tingkat stres, ketegangan, dan gangguan kecemasan. 

Ketika Anda mengalami stres atau cemas berkepanjangan, organ besar seperti kulit menerima beban atau stres yang cukup keras. Stres tidak hanya dapat memicu peradangan kondisi penyakit kulit, seperti rosacea dan psoriasis.

Stres juga dapat memicu timbulnya jerawat yang sangat mengganggu dan tak kunjung usai. Saat aktivitas seksual berlangsung seperti masturbasi, akan terjadi peningkatan laju aliran darah ke seluruh tubuh Anda. Artinya, lebih banyak sel darah yang membawa oksige mencapai wajah.

Ketika pembuluh darah mulai melebar, kulit akan memerah, dan peningkatan jumlah oksigen merangsang produksi kolagen. Seperti Anda tahu, kolagen berperan besar dalam eslastisitas kulit. Kolagen mampu mengatasi garis halus pada kulit, hingga melembapkan kulit yang kering.

Artikel Menarik: Benarkah Kebiasaan Onani Berbahaya Bagi Kesuburan?

Dampak Negatif Masturbasi

Di samping efek positif, tentu ada dampak negatif dari masturbasi. Umumnya, beberapa orang mungkin merasa bersalah melakukan onani. Perasaan ini timbul mungkin karena pengaruh kepercayaan, budaya, spiritual, dan juga agama.

Selanjutnya (2)

Di sisi  lain, tak jarang kegiatan seksual ini juga menyebabkan kecanduan. Beberapa orang yang mengalami kecanduan masturbasi dapat menghabiskan terlalu banyak waktu asyik sendiri dengan aktivitas tersebut. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut ini.

  • Melupakan tugas atau aktivitas harian Anda.
  • Bolos kerja atau sekolah akibat kelelahan atau tidur larut malam.
  • Melupakan sosialisasi dengan keluarga atau teman dekat.

Hal-hal di atas dapat berujung pada penurunan produktivitas. Beberapa penelitian juga mengaitkan kecanduan masturbasi dengan kelainan berupa disfungsi ereksi ataupun ejakulasi dini pada pria.

Hal ini sangat berhubungan karena akan mengganggu kesehatan pembuluh darah dan sensitivitas saraf di sekitar alat kelamin. Anda bisa menyiasatinya dengan mencari aktivitas yang bermanfaat, seperti olahraga, bermain game, menonton, atau berkumpul bersama teman-teman.

Meski kerap disangkutkan dengan kebiasaan buruk dan tabu, nyatanya ada efek positif dari masturbasi. Meskipun demikian, tetap batasi diri Anda. Jangan aktivitas seks ini terlalu sering, apalagi sampai kecanduan. Lebih baik salurkan energi Anda kepada kegiatan positif yang sehat dan berguna.

[HNS/AYU]

Masturbasi

Konsultasi Dokter Terkait