Kulit

Kena Wabah Campak Mematikan, Pemerintahan Samoa Sempat Tutup

Tamara Anastasia, 12 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Negara kepulauan Samoa tengah dilanda wabah campak mematikan yang renggut puluhan nyawa. Sebagian besar korbannya adalah anak-anak.

Kena Wabah Campak Mematikan, Pemerintahan Samoa Sempat Tutup

Samoa, sebuah negara kepulauan selatan Pasifik, tengah berjuang melawan wabah campak mematikan. Hingga berita ini ditulis, campak telah menginfeksi lebih dari 4.800 orang dan setidaknya 70 orang meninggal dunia. Sebanyak 61 di antaranya adalah anak usia di bawah 5 tahun.

Pemerintahan Samoa mengatakan bahwa 91 persen mereka yang memenuhi syarat telah menerima vaksin. Untuk mencegah penyebaran campak, 93-95 persen populasi harus imunisasi.

Pemerintah Samoa memang tengah berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan wabah campak. Bahkan, pada awal Desember lalu, pemerintahan setempat sempat menutup layanan publik selama dua hari demi menanggulangi wabah tersebut.

Perdana Menteri Samoa Tuilaepa Lupesoliai Sailele Malielegaoi mengerahkan seluruh pegawai negeri sipil untuk membantu petugas kesehatan melaksanakan vaksin massal selama pemerintah tutup.

Menurut data yang didapat, hampir seluruh korban tidak pernah mendapatkan vaksinasi campak sebelumnya, sehingga risiko tertular dan mengalami komplikasi pun tinggi.

Gejala Campak yang Harus Diperhatikan

Campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh paramoxyvirus yang menular melalui saluran pernapasan. Penyakit ini umum ditemui pada anak-anak, tetapi tak menutup kemungkinan orang dewasa juga dapat mengalaminya.

Meski tidak semua kasus campak mematikan, tetapi campak tak boleh diremehkan karena dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. 

Dikatakan oleh dr. Arina Heidyana dari KlikDokter, angka kejadian campak sudah menurun dari tahun ke tahun di Indonesia, dan diharapkan penyakit ini bisa menghilang dari Tanah Air.

Sebagai langkah antisipasi, Anda tetap mesti tahu berbagai gejalanya. Gejala campak bisa bermacam-macam, tergantung pada tubuh dari masing-masing penderita. Namun, umumnya gejala campak akan muncul selama 14 hari (maksimal) setelah tertular, yang meliputi:

  • Demam tinggi setelah 10-14 hari setelah penderita tertular virus campak.
  • Gangguan di saluran pernapasan, seperti batuk dan pilek.
  • Mata tampak merah dan berair.
  • Muncul bercak putih pada rongga mulut.
  • Muncul ruam merah seperti bentol di area wajah dan leher bagian atas, yang setelahnya juga akan muncul di bagian bagian tubuh lainnya seperti punggung, kaki, dan tangan.

Pada orang dewasa, gejalanya bisa parah hingga menyebabkan penderita mengalami diare, paru-paru basah atau pneumonia, kejang, radang otak, hingga kematian. 

“Komplikasi penyakit di atas juga bisa dialami anak-anak berusia di bawah 5 tahun yang memiliki gizi buruk, dan umumnya memiliki sistem imun yang rendah. Pada orang dewasa, penderita campak biasanya mengidap AIDS, kanker, atau penyakit kronis lainnya.” Demikian kata dr. Arina.

Pengobatan Campak 

Bila tidak ada komplikasi, maka pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit. Karena, sebetulnya campak bisa sembuh dengan sendirinya bila didukung dengan imunitas tubuh yang memadai. Namun, jika ada gejala komplikasi, maka penderita harus dirawat dan dipantau secara intensif di fasilitas layanan kesehatan.

“Karena merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, maka campak bisa sembuh dengan sendirinya. Tujuan pengobatannya pun bukan untuk menyembuhkan penyakit, tetapi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi berbahaya,” tutur dr. Arina.

Artikel menarik lainnya: Kenali Perbedaan Campak dan Campak Jerman

“Pemberian infus bisa dilakukan jika dinilai terjadi dehidrasi berat dan pasien kesulitan dalam makan dan minum. Obat penurun panas juga bisa diberikan jika pasien mengalami demam tinggi,” katanya lagi.

Pemberian obat disesuaikan dengan gejala yang muncul. Misalnya obat pereda batuk untuk keluhan batuk, obat pereda pilek untuk keluhan pilek dan hidung tersumbat, dan obat anti mual untuk keluhan mual.

Cara Mencegah Campak

Dikatakan oleh dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, virus campak sangat menular. Bila seseorang terinfeksi, 90 persen orang lain di sekitarnya akan dengan mudah terinfeksi pula, terutama mereka yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit campak. 

Meski komplikasinya bisa mengakibatkan hilangnya nyawa, tetapi sebetulnya campak bisa dengan mudah dicegah.

“Vaksin MR adalah langkah efektif untuk mencegah penyakit campak dan rubela. Penelitian menyebut, mereka yang mendapatkan vaksin MR akan memiliki perlindungan hingga 97 persen terhadap dua penyakit berbahaya tersebut,” tegas dr. Sepriani.

Pemerintah Samoa tengah berupaya sekuat tenaga untuk menghentikan wabah campak mematikan yang terjadi sejak September lalu. Meski wabah campak jauh dari Indonesia, tetapi Anda tetap harus waspada terhadap penyakit ini dengan menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih. Selain itu, pastikan si Kecil mendapatkan vaksin MR sesuai jadwal, ya!

(RN/RPA)

Campak

Konsultasi Dokter Terkait