HomeInfo SehatBerita KesehatanJaga Lingkungan Lewat Pembangunan Perpustakaan dari Karton Bekas
Berita Kesehatan

Jaga Lingkungan Lewat Pembangunan Perpustakaan dari Karton Bekas

Tamara Anastasia, 10 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tetra Pak bekerja sama dengan mitranya membangun perpustakaan baca dari karton bekas makanan dan minuman. Bagaimana programnya?

Jaga Lingkungan Lewat Pembangunan Perpustakaan dari Karton Bekas

Menjaga kesehatan lingkungan memang tidak kalah penting dari menjaga kesehatan tubuh. Menumpuknya sampah karton dan plastik tidak hanya buat lingkungan jadi kotor, tapi tumpukan sampah itu pun bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia. 

Pembuangan limbah sampah bisa menyebabkan rangkaian dampak buruk pada bumi dan juga penghuninya. Karenanya, Anda perlu menjaga lingkungan sekitar dengan mengetahui beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan, salah satunya dengan mendaur ulang.

Selasa (10/12), Tetra Pak selaku perusahaan global yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman secara resmi mengumumkan keberhasilan program Tetra Pak InspirACTion yang berhasil mengumpulkan 1 juta kemasan minum bekas. Jumlah tersebut setara dengan 8 ton dari 10 sekolah dasar dan 10 sekolah menengah pertama di Jakarta. 

Keberhasilan tersebut bisa diraih berkat terjalinnya kerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Pemerintahan Kota Jakarta Timur, Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) dan beberapa pemain industri makanan minuman lainya.

Kemasan karton bekas minum yang berhasil dikumpulkan kemudian dimanfaatkan menjadi bahan bangunan di dua perpustakaan baca di sekolah Kami Bintara Jaya dan Sekolah Alam Matoa Depok, 30 bangku taman, dan 5 shelter di kawasan BKT (Banjir Kanal Timur), DKI Jakarta. 

Tujuan membangun perpustakaan dari karton bekas

Bukan tanpa alasan Tetra Pak beserta mitra untuk melakukan kegiatan ini. Sebagai perusahaan kemasan, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya pada anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar. Diharapkan, mereka dapat menjaga lingkungan dan akrab dengan kebiasaan mendaur ulang. 

“Generasi muda zaman sekarang itu hidup di era yang sudah sangat modern. Semua bisa dilakukan dengan teknologi yang ada. Tapi jangan sampai, teknologi yang mereka ketahui itu digunakan untuk hal yang tidak benar. Ada baiknya jika anak-anak zaman sekarang tahu bahwa teknologi tidak hanya sebatas gadget dan laptop, tapi ada suatu alat yang juga bisa digunakan untuk melindungi bumi kita dengan cara mendaur ulang,” ujar Reza Andreanto selaku Head of Environment Tetra Pak Indonesia. 

Bukan program baru

Program yang memiliki misi untuk menjaga kesehatan lingkungan ini sebenarnya bukanlah kali pertama. Pasalnya, program membangun perpustakaan karton bekas ini sudah jadi komitmen bagian dari operasi bisnis sejak tahun 2005, bersama dengan BBPK.

Pada waktu itu Tetra Pak telah menjalin kerjasama, dan kemudian berlanjut sampai dengan 5 mitra pengumpul yakni dari 7 provinsi dan 2 mitra pendaur.

“Dua tahun lalu, kami juga telah mendirikan perpustakan berbahan dasar daur ulang di Cirebon. Hari ini, Tetra Pak InspirACTion kami selenggarakan untuk menjawab kebutuhan edukasi konsumen, kolaborasi bersama pelaku industri makanan, minuman dan pembangunan infrastruktur pengumpulan mulai dari calon pemimpin bangsa agar mereka bisa menjadi agen perubahan dan terlibat secara aktif dalam ekosistem daur ulang,” tambah Reza. 

Menurutnya, kegiatan ini merupakan manifestasi dan komitmen dari Tetra Pak Indonesia, pemerintah, dan pemain industri makanan dan minuman lainnya untuk meningkatkan kesadaran konsumen tentang pemilahan kemasan karton bekas minum. 

Sebagai aksi nyata, kemasan karton bekas minuman Tetra Pak juga telah didaur ulang menjadi produk papan partisi yang berkualitas dari bahan PolyAl (Polymel dan Alumunium). Hasil daur ulang ini dimanfaatkan menjadi dinding dan atap perpustakaan kedua di sekolah kawasan Bekasi dan Depok. 

Dengan adanya kegiatan ini, Reza Andreanto berharap agar para konsumen khususnya para anak-anak bisa sadar akan pentingnya mendaur ulang karton bekas makanan dan minuman. 

Menurutnya, jika 8 ton karton bekas saja bisa dibuat menjadi perpustakaan baca, bangku dan shelter, bagaimana jika karton bekas dikumpulkan menjadi puluhan bahkan ratusan ton? Tidak menutup kemungkinan pemerintah bisa membangun sekolah atau tempat sosial lainnya yang terbuat dari bahan daur ulang. 

Untuk memastikan bahwa program yang dijalankan bisa berjalan dengan baik sampai seterusnya,  partisipasi dan komitmen Anda tentu dibutuhkan. Selamat menjaga lingkungan sekitar Anda ya!

(RPA/AYU)

Daur Ulangliputankarton bekasperpustakaan baca

Konsultasi Dokter Terkait