Pencernaan

Mengenal Abses Anus, Penyebab Bokong Terasa Nyeri

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 10 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sudah seharian ini Anda duduk tak nyaman. Rasa nyeri pun muncul di sekitar bokong. Ada yang bilang Anda mungkin terkena abses anus. Penyakit apa itu?

Mengenal Abses Anus, Penyebab Bokong Terasa Nyeri

Rasa nyeri yang muncul di sekitar bokong pastinya tak nyaman Anda rasakan. Apalagi kalau nyeri tersebut tak hilang-hilang seharian. Bisa-bisa mengganggu Anda bekerja karena tak bisa duduk. Nyeri tersebut bisa jadi diakibatkan oleh abses anus. Seperti apa sebenarnya penyakit tersebut?

Dilansir dari WebMD, abses anus adalah sebuah kondisi menyakitkan yang berasal dari anus. Umumnya, hal ini disebabkannya berkembang atau berkumpulnya nanah di dekat anus. Apa yang menyebabkan munculnya nanah di daerah tersebut?

Nanah tersebut muncul akibat adanya infeksi dari kelenjar anal kecil. Bila dibiarkan, hal ini akan mengganggu aktivitas Anda. Tentunya, ini harus segera diatasi.

Gejala abses anus yang perlu diketahui

Selain munculnya nanah, apa saja gejala yang menandakan munculnya abses anus? Nyeri berdenyut dan konstan di daerah anus adalah salah satu gejala abses anus yang paling umum dan sangat jelas terasa. 

Rasa sakit biasanya disertai dengan pembengkakan di daerah anus. Nyeri tersebut akan lebih terasa saat buang air besar. Beberapa gejala berikut ini juga dapat menunjukkan Anda terkena abses anus.

  • Sembelit. 
  • Perdarahan anus.
  • Pembengkakan atau benjolan kulit di sekitar anus.
  • Ketidaknyamanan area anus.
  • Beberapa orang mungkin dapat merasakan nodul atau benjolan yang berwarna merah, bengkak, dan lunak di tepi anus.
  • Demam dan menggigil dapat terjadi akibat infeksi.

Selanjutnya

Anda mungkin juga mengalami pendarahan dubur atau gejala kencing seperti kesulitan buang air kecil. Abses anus juga dapat terjadi pada bagian lebih dalam, yakni rektum. Abses anus ini paling sering terjadi pada Anda yang memiliki penyakit radang usus. 

Ini dapat menyebabkan beberapa rasa sakit atau ketidaknyamanan di daerah perut. Namun pada balita, biasanya tidak ada banyak gejala selain tanda-tanda ketidaknyamanan atau rasa sakit. Pastinya si Kecil yang mengalami abses anus akan mudah marah atau rewel. Benjolan atau nodul juga dapat jelas terlihat atau terasa di sekitar area anus.

Penyebab dan Faktor Risiko abses anus

Bagaimana abses anus bisa muncul pada seseorang? Dilansir dari WebMD, sebenarnya penyebab abses anus cukup banyak. Beberapa di antaranya adalah kelenjar anus yang tersumbat, infeksi menular seksual (IMS), atau fisura anal yang terinfeksi. Ini beberapa risiko abses anus lainnya.

  • Penyakit crohn atau radang usus besar yang menyebabkan tubuh menyerang jaringan sehat.
  • Diabetes.
  • Sistem kekebalan tubuh yang terganggu karena penyakit seperti HIV atau AIDS.
  • Seks anal yang dapat meningkatkan risiko abses anal pada pria dan wanita.
  • Penggunaan obat prednison atau steroid lainnya.
  • Kemoterapi. 
  • Sembelit.
  • Diare.
  • Balita atau anak-anak yang memiliki riwayat fisura dubur (robekan pada sfingter anal) juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami abses anal di kemudian hari. Celah dubur semacam itu mungkin terjadi pada anak-anak yang memiliki riwayat sembelit.

Penanganan abses anus

Perlu Anda ketahui, abses anus jarang menghilang sendiri tanpa perawatan khusus. Perawatan yang paling umum dan sederhana adalah dokter akan mengeluarkan nanah dari daerah yang terinfeksi. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal terlebih dahulu. 

Jika abses anus dibiarkan, maka dapat menimbulkan fistula anal. Penyakit ini lebih menyakitkan yang mungkin memerlukan perawatan bedah. Menurut American Society of Colon dan Rectal Surgeons (ASCRS), sekitar 50 persen pengidap abses anus pada akhirnya akan berlanjut menjadi fistula anal. 

Selanjutnya (2)

Fistula adalah lubang atau robekan abnormal di kulit dekat anus. Jika ada abses anus yang sangat besar, pembedahan mungkin diperlukan. Dalam beberapa kasus, kateter dapat digunakan untuk memberhentikan abses dan terkuras sepenuhnya. 

Abses yang telah dikeringkan biasanya dibiarkan terbuka dan tidak memerlukan jahitan. Jika memiliki diabetes atau sistem kekebalan tubuh yang terganggu, dokter mungkin akan meminta Anda untuk tinggal di rumah sakit selama beberapa hari. Ini untuk mengecek adanya infeksi.

Setelah operasi, Anda disarankan untuk mandi air hangat. Duduk di air hangat akan membantu mengurangi pembengkakan dan memungkinkan lebih banyak drainase abses. Dokter juga akan meresepkan antibiotik jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau infeksi telah menyebar.

Pencegahan abses anus supaya tidak terjadi

Tidak banyak yang diketahui tentang cara mencegah abses anal. Namun, ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil, termasuk beberapa hal ini.

  • Perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) dan perawatan segera merupakan hal penting untuk infeksi apa pun.
  • Penggunaan kondom, terutama selama seks anal adalah kunci dalam mencegah IMS yang dapat menyebabkan abses anus.
  • Kebersihan yang baik di daerah anus merupakan perlindungan penting bagi anak-anak dan orang dewasa.

Abses anus yang menyebabkan nyeri pada bokong ini dapat menyebabkan komplikasi, tetapi dapat diobati. Jika gejala abses anus semakin parah, segera hubungi dokter Anda. Ini untuk mendapatkan perawatan dan untuk mencegahnya menjadi lebih buruk.

(AYU/RPA)

anuspencernaanabses anus

Konsultasi Dokter Terkait