Kehamilan

Program Hamil Tak Kunjung Berhasil? Bisa Jadi Anda Alergi Sperma

dr. Theresia Rina Yunita, 05 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Benarkah alergi sperma membuat program hamil yang tengah dilakukan gagal? Ini dia sejumlah penjelasannya!

Program Hamil Tak Kunjung Berhasil? Bisa Jadi Anda Alergi Sperma

Anda tengah melakukan program hamil? Namun, ternyata belum berhasil juga mendapatkan buah hati. Ada yang bilang mungkin karena Anda mengalami alergi sperma. Apa memang ada jenis alergi yang seperti itu? Coba simak beberapa informasinya di sini. 

Dilansir dari Healthline, alergi sperma juga dikenal dengan nama semen allergy atau seminal plasma hypersensitivity. Ini merupakan reaksi alergi terhadap protein yang ditemukan dalam semen laki-laki. Sebenarnya, ini merupakan jenis alergi yang jarang terjadi. 

Kenali dulu organ reproduksi laki-laki

Sebelum membahas mengenai alergi sperma, Anda harus mengenali dulu soal organ reproduksi laki-laki, terutama sperma. Cairan semen atau disebut juga sebagai air mani dan cairan ejakulat umumnya berwarna putih. Cairan ini dikeluarkan oleh penis saat terjadi ejakulasi.

Cairan semen merupakan tempat hidup sperma. Nantinya, sperma berenang dan menuju sel telur dengan bantuan cairan tersebut. Sedangkan sperma sendiri, merupakan sel-sel reproduksi yang dihasilkan oleh laki-laki.

Proses pembentukan sperma dalam tubuh disebut spermatogenesis. Secara singkat, dapat dijelaskan proses pembentukan awal terjadi pada tubulus seminiferus (di dalam testis) dan diatur oleh hormon gonadtotropin serta testosteron. 

Laki-laki memiliki 2 buah testis yang membentuk ± 120 juta sperma setiap harinya. Sperma tersbeut nantinya akan bersatu dengan cairan semen untuk dapat dikeluarkan saat ada rangsangan seksual. 

Untuk menentukan kualitas sperma, tidak dapat dilihat secara kasat mata dari cairan semen yang keluar saat ejakulasi. Anda perlu pemeriksaan mikroskopis untuk melihat bentuk, pergerakan, jumlah dan kualitas sperma lainnya. 

Adanya gangguan kesuburan

Salah satu penyebab gangguan kesuburan pada pria dan wanita adalah adanya alergi sperma. Alergi menyebabkan keluhan-keluhan serta ketidaknyamanan saat berhubungan intim tentu berpengaruh walau secara tidak langsung. 

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, gejala yang ditimbulkan dari alergi sperma hampir mirip seperti alergi pada umumnya. Berikut ini beberapa gejalanya yang perlu diketahui.

  • Rasa terbakar dan panas.
  • Gatal hebat.
  • Bengkak pada vagina.
  • Bentol-bentol.
  • Paling parah Anda bisa sesak napas.

Perlu diingat bahwa keluhan di atas biasanya muncul saat dan setelah hubungan seksual. Reaksi tersebut muncul kira-kira 1 jam setelah paparan dan menetap hingga 24 jam. 

Bagaimana cara mengatasi alergi sperma?

Sebenarnya, alergi sperma bisa diatasi seperti alergi lainnya. Misalnya, alergi debu, serbuk sari, bulu binatang, dan jenis makanan tertentu. Jadi, ada baiknya Anda hindari pencetusnya, dalam hal ini adalah protein dalam sperma.

Cara paling efektif mencegah munculnya alergi sperma adalah penggunaan kondom. Namun, bagi mereka yang ingin program hamil tentu penggunaan kondom akan memengaruhi keberhasilannya memperoleh momongan. 

Cara kedua yang dapat dilakukan adalah memberikan paparan secara perlahan agar tubuh terbiasa hingga tidak menujukkan reaksi alergi lagi. Hal ini bisa dilakukan dengan menyuntiikan sperma ke dalam vagina dengan dosis bertahap tiap 20 menit sekali.

Dengan begitu, tubuh akan beradaptasi secara perlahan. Selain dengan menyuntikkan, cara sederhana lainnya adalah dengan berhubungan rutin tiap 2-3 hari sekali. Cara terakhir adalah dengan memcuci sperma. 

Cara ini tentu membutuhkan bantuan medis yang disebut sebagai Intrauterine Insemination (IUI). Cara ini adalah untuk memisahkan protein penyebab alergi dengan sperma. Ini membuat sperma tetap dapat membuahi sel telur saat ejakulasi terjadi tanpa menimbulkan alergi. 

Selain cara-cara di atas, tidak ada salahnya juga untuk para laki-laki  lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Bisa saja makanan tersebut yang menimbulkan alergi. 

Misalnya, ketika sang wanita alergi seafood, tiba-tibasi laki-laki habis mengonsumsinya. Maka saat berhubungan intim dapat muncul alergi akibat ada protein dari seafood yang berada pada sperma. Hal ini bisa diketahui dengan observasi.

Demikian penjelasan mengenai alergi sperma. Jangan takut, jika anda memiliki gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, langsung berobat dan mencari pertolongan ahli. Hal ini dapat diatasi dan akhirnya anda bisa memiliki momongan.  

(AYU/RPA)

Spermaalergi spermaProgram HamilKandungan dan Kebidanan

Konsultasi Dokter Terkait