Jantung

Sulit Tidur Ternyata Berhubungan dengan Penyakit Jantung dan Stroke

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 21 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anda termasuk orang yang susah tidur ketika malam hari? Hati-hati, ternyata kondisi ini berhubungan dengan penyakit jantung dan stroke.

Sulit Tidur Ternyata Berhubungan dengan Penyakit Jantung dan Stroke

Jika Anda sering susah tidur saat malam hari, Anda perlu waspada. Kabarnya, kondisi tersebut berhubungan dengan penyakit jantung dan stroke. Bagaimana keduanya berkaitan?

Hubungan antara gangguan tidur dan kelainan jantung seperti jalan dua arah. Mengalami kelainan jantung berarti Anda cenderung memiliki masalah kesehatan lain, termasuk gangguan tidur.

Lalu, bila Anda punya gangguan tidur seperti obstructive sleep apnea dan insomnia, maka gejala penyakit jantung yang Anda miliki bisa memburuk.

Hubungan Susah Tidur dan Risiko Penyakit Jantung serta Stroke

Tidur malam yang berkualitas merupakan hal yang penting, dan sangat memengaruhi kerja jantung dalam keseharian Anda. Istirahat yang cukup akan membantu kerja jantung, tingkat energi, keterampilan berpikir, dan kesehatan secara keseluruhan

Jika Anda bisa atasi masalah susah tidur Anda, maka Anda dapat meringankan beban kerja dari jantung.

Artikel Lainnya: Cara Alami Mengatasi Insomnia Tanpa Obat-obatan

Berdasarkan data National Health Service di Inggris, ada sebuah penelitian mengenai kesulitan tidur pada hampir setengah juta orang di Tiongkok.

Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa orang yang mengalami masalah tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke pada 10 tahun ke depan.

Dari setengah juta responden, sebanyak 11,3 persen mempunyai masalah untuk tidur, lalu sekitar 10,4 persen mempunyai masalah bangun terlalu pagi, dan 2,2 persen lagi mempunyai masalah untuk berkonsentrasi saat siang hari.

Setelah diikuti selama 10 tahun, didapatkan 130 ribu kasus penyakit jantung dan pembuluh darah pada setengah juta orang tersebut.

Peningkatan risiko di antara responden pun berbeda. Risiko penyakit jantung dan stroke meningkat sebanyak 10 persen pada responden dengan satu masalah susah tidur. Sementara untuk yang mengalami gangguan tidur, kenaikan risiko kesehatannya naik hingga 18 persen.

Risiko itu dikatakan ada ketika sudah terjadi minimal tiga hari dalam seminggu dalam satu bulan terakhir. Bisa saja, risiko akan terjadi hanya salah satu atau justru muncul secara bersamaan.

Walau susah tidur bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, tetapi bukan berarti menjadi penyebab tunggal. Banyak faktor yang berhubungan hingga memunculkan risiko tersebut. Misalnya faktor usia, pola makan, hingga kebiasaan sehari-hari seseorang.

Artikel Lainnya: Menguak Fakta di Balik Mitos tentang Sleep Apnea

Tips Mudah Tidur Agar Jantung Sehat

Berbagai penelitian ilmiah telah menjelaskan bahwa tidur sangat penting pada usia berapapun. Tidur memberi kekuatan pada pikiran, memulihkan, dan memperkuat hampir setiap sistem dalam tubuh.

National Sleep Foundation di Amerika Serikat mengatakan, orang dewasa yang sehat membutuhkan 7-9 jam tidur per malam. Sementara untuk bayi, anak kecil, dan remaja, diperlukan lebih banyak waktu tidur guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Pada orang yang berusia di atas 65 tahun, waktu tidur yang dibutuhkan setiap malam yaitu 7 hingga 8 jam.

Jadi, usahakan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup sesuai usia agar tubuh tetap sehat.

Artikel Lainnya: Suplemen Melatonin untuk Ibu Hamil, Berbahayakah?

Untuk mendapatkan pola tidur yang baik atau memperbaiki gangguan tidur Anda, mulailah dengan menjadikan tidur sebagai prioritas dalam jadwal harian Anda dan mengurangi aktivitas sosial yang bisa mengganggu waktu tidur.

Contoh perbaikan pola tidur yang baik meliputi:

  • Berpegang teguh pada jadwal tidur yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan.
  • Mempraktikkan rutinitas sebelum tidur yang menenangkan agar lebih mudah terlelap dengan cepat.
  • Memilih perangkat kasur, bantal, dan tempat tidur terbaik yang mendukung kenyamanan serta kualitas tidur Anda.
  • Meminimalkan potensi gangguan dari cahaya dan suara, sembari mengoptimalkan suhu dan aroma kamar tidur Anda.
  • Memutuskan sambungan dari perangkat elektronik seperti ponsel dan laptop selama setengah jam atau lebih sebelum waktu tidur.
  • Pantau dengan cermat asupan kafein dan alkohol Anda, dan cobalah untuk tidak mengonsumsinya beberapa jam sebelum tidur.

Segera periksa diri Anda ke dokter jika mengalami insomnia atau susah tidur yang berkelanjutan hingga membuat Anda lelah, bahkan depresi. Jangan sampai efek susah tidur mengganggu performa dan aktivitas Anda sehari-hari.

Gunakan fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter untuk konsultasi kepada dokter lebih praktis.

[WA]

StrokeInsomniaGangguan TidurPenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait