Penyebab Sakit Sinusitis seperti yang Dialami Shawn Mendes

Sinusitis atau peradangan pada sinus yang merupakan rongga di sekitar hidung dan kepala seringkali dirasakan mengganggu ketika sedang kambuh. Jika kondisi sinusitis cukup parah, biasanya menyebabkan sakit kepala hebat yang sangat mengganggu sehingga seseorang menjadi sulit untuk beraktivitas. Lalu apa sebenarnya yang bisa jadi penyebab sakit sinusitis?

Ketika mengalami peradangan pada sinus, ternyata terjadi pembengkakan pada dinding rongga tersebut. Pada kondisi normal, sinus hanya terisi oleh udara.

Namun ketika terjadi proses peradangan, dapat menimbulkan tersumbatnya sinus hingga terisi oleh cairan. Inilah yang nantinya menjadi tempat bakteri tumbuh hingga menimbulkan infeksi.

Ketika seseorang mengalami sinusitis, gejala yang paling sering dirasakan adalah sakit kepala atau nyeri pada wajah, pilek dan hidung tersumbat. Gejala yang dirasakan memang terlihat serupa dengan flu pada umumnya. 

Namun flu seringkali disebabkan oleh infeksi virus, sedangkan sinusitis lebih sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Upaya peningkatan daya tahan tubuh saja biasanya tidak dapat mengatasi sinusitis karena membutuhkan terapi antibiotik.

Berdasarkan durasi penyakitnya, sinusitis dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu:

• Sinusitis akut

Gejala dirasakan berlangsung selama 2-4 minggu.

• Sinusitis subakut

Pada sinusitis subakut, gejala dapat dirasakan selama 4-12 minggu.

• Sinusitis kronis

Dalam kondisi kronis, gejala dapat bertahan hingga lebih dari 12 minggu.

• Sinusitis rekuren

Gejala sinusitis dapat berulang setiap tahunnya.

Ketika sinusitis semakin berat dapat menimbulkan gejala sinus lainnya seperti berikut ini.

• Sekret hidung dirasakan mengalir ke tenggorokan (post nasal drip).
• Gangguan fungsi penciuman.
• Demam.
• Nafas menjadi bau.
• Mudah lelah.
• Nyeri pada gigi.
• Nyeri telinga.
• Radang tenggorokan.
• Gangguan penglihatan.

Sinusitis yang dialami oleh Shawn Mendes sudah menyebabkan peradangan pada tenggorokan. Gangguan kesehatan ini akan memengaruhi kualitas suara dan tidak jarang menimbulkan keluhan suara menjadi serak, bahkan hilang. 

Artikel Lainnya: Efektivitas Terapi Gurah untuk Atasi Sinusitis

Seseorang lebih rentan mengalami sinusitis jika memiliki beberapa faktor risiko berikut ini.

• Deviasi septum 

Di mana dinding yang membatasi rongga hidung tidak lurus atau bengkok ke salah satu sisi. Kondisi ini dapat menghambat atau menyumbat aliran sinus sehingga dapat memperberat sinusitis.

• Polip hidung

Adanya pertumbuhan yang tidak normal pada rongga hidung dapat menyebabkan sumbatan dan menimbulkan gejala sinusitis.

• Infeksi gigi

Posisi sinus ada yang berdekatan dengan gigi bagian atas sehingga jika infeksi pada gigi tidak dapat tertangani dengan baik, infeksi dapat meluas hingga menyebabkan peradangan pada sinus.

• Gangguan sistem imun seperti pada pasien HIV/AIDS

Masalah pada sistem imun seringkali memicu sumbatan pada hidung.

• Riwayat alergi

Dengan adanya reaksi alergi yang berulang dapat memicu reaksi peradangan dan menimbulkan sinusitis.

Beberapa faktor risiko dapat dicegah, seperti dengan tidak merokok dan menghindari orang yang merokok agar tidak terpapar asap rokok. Ketika musim hujan, sebaiknya lebih sering mencuci tangan dan hindari menyentuh area wajah. Jika memiliki reaksi alergi, sebaiknya menghindari alergen atau zat yang dapat memicu reaksi alergi.

Jika sering mengalami flu berulang dan tidak membaik dengan istirahat yang cukup dan menjaga pola makan sehat, sebaiknya melakukan pemeriksaan diri ke dokter. Langkah ini diperlukan untuk menilai apakah Anda memiliki faktor risiko sinusitis. 

Jika sudah mengetahui penyebab sakit sinusitis—terlebih lagi punya riwayat sinusitis—sebaiknya melakukan pencegahan dengan menghindari atau meminimalisir paparan terhadap berbagai polutan yang dapat memicu reaksi peradangan dan infeksi pada sinus.

[RPA/AYU]