Kehamilan

Plasenta Previa Pada Ibu Hamil, Apa Itu?

dr. Andika Widyatama, 03 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Komplikasi plasenta previa pada masa kehamilan bukanlah kejadian langka di Indonesia. Tapi tahukah Anda apa sebenarnya plasenta previa itu?

Plasenta Previa Pada Ibu Hamil, Apa Itu?

Pernah mendengar soal plasenta previa? Ini adalah kondisi kehamilan yang terjadi masalah pada bagian leher rahim. Kira-kira seperti apa masalah kehamilan tersebut? 

Plasenta atau yang lebih dikenal dengan ari-ari bayi berada di bagian atas atau samping dari rahim. Fungsinya, sebagai penyedia oksigen dan juga nutrisi untuk janin selama berada di dalam kandungan. Namun, pada kondisi tertentu plasenta tersebut tidak pada posisi yang seharusnya. 

Ada kondisi di mana plasenta berada di bagian bawah rahim Ibu sehingga menutupi sebagian atau seluruh leher rahim yang merupakan jalan lahir. Kondisi ini dinamakan plasenta previa. Mengapa hal tersebut bisa terjadi dan apa tanda–tandanya? Mari simak penjelasan berikut.

Apa itu plasenta previa?

Plasenta previa merupakan suatu komplikasi pada kehamilan di mana terjadi perlekatan plasenta atau ari-ari bayi yang berada di bagian bawah rahim. Kondisi ini berpotensi menutupi jalan lahir, baik menutupi sebagian ataupun keseluruhan dari jalan lahir. 

Kondisi ini berisiko menimbulkan perdarahan hebat sebelum atau selama proses persalinan berlangsung. Karena risiko yang ditakutkan inilah, kebanyakan ibu hamil yang didiagnosis dengan plasenta previa, biasanya akan dianjurkan untuk melahirkan dengan operasi caesar (C-section).

Plasenta previa bukan merupakan kasus yang langka, karena menurut penelitiannya insiden kejadian plasenta previa di Indonesia berkisar antara 2,4 - 3,65% dari seluruh kehamilan. Dengan angka kejadian yang cukup tinggi, maka sebaiknya kita pahami betul apa saja penyebab dari kejadian plasenta previa itu sendiri.

Apa saja penyebab dari plasenta previa?

Penyebab dari plasenta previa sendiri beragam, dan tidak sama pada setiap kondisi Ibu. Di bawah ini, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa pada Ibu hamil.

  1. Hamil pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun 

Usia reproduksi yang optimal dan dan aman bagi seorang Ibu adalah antara 20-35 tahun. Jika di bawah atau di atas usia tersebut, akan meningkatkan risiko pada kehamilan dan persalinannya, termasuk risiko plasenta previa.

  1. Pernah menjalani operasi pada rahim atau kuret

Kuret atau kuretage merupakan tindakan medis untuk mengeluarkan jaringan atau sisa jaringan dari dalam rahim. Dalam berbagai penelitian dilaporkan, ibu yang telah menjalani kuret sebelumnya berisiko mengalami plasenta previa.

  1. Pernah menjalani operasi caesar pada kehamilan sebelumnya 

Dalam operasi dilakukan sayatan pada dinding uterus, sayatan inilah yang dapat mengakibatkan parut di dalam rahim dan berkurangnya vaskularisasi. Hal ini yang menyebabkan atau meningkatkan kejadian plasenta previa.

  1. Riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya

Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, ibu yang memiliki riwayat plasenta previa memiliki risiko 12 kali lebih besar untuk mengalami plasenta previa kembali. Hal ini disebabkan karena jaringan endometrium sejak kehamilan sebelumnya sudah tidak baik.

  1. Kehamilan kembar atau lebih

Kehamilan ganda atau hamil kembar terdapat dua janin dan dua plasenta atau lebih. Biasanya kondisi in, membuat salah satu plasenta berimplantasi atau menempati tempat yang kurang tepat, yaitu di segmen bawah Rahim. Hal ini mengakibatkan tertutupnya jalan lahir.

Apa saja tanda dan gejala dari plasenta previa?

Plasenta previa merupakan keadaan yang serius karena risiko yang ditimbulkan dapat mengancam keselamatan baik Ibu dan bayi. Untuk itu, penting untuk kita ketahui apa saja tanda dan gejala dari plasenta previa, sebagai berikut ini.

  1. Pendarahan tanpa sebab dan tanpa rasa nyeri.
  2. Perdarahan terjadi secara tiba-tiba pada trimester ketiga.
  3. Perdarahan dapat terjadi berulang-ulang.
  4. Darah yang keluar biasanya berwarna merah segar. 
  5. Pada saat perdarahan, rahim tidak berkontraksi.

Nah, apabila Anda atau kerabat dekat di sekitar memiliki keluhan atau tanda-tanda risiko plasenta previa di atas, segeralah periksakan kondisi kesehatan Anda ke dokter. Gunanya agar dapat didiagnosa dengan pasti dan mendapatkan penanganan yang sesuai demi keselamatan ibu dan janin.

[RPA/AYU]

KehamilanKesehatan KehamilanMasa KehamilanKesehatan KandunganPlasenta Previa

Konsultasi Dokter Terkait