THT

Kebiasaan Buruk Ini Membahayakan Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan

dr. Nadia Octavia, 30 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ternyata, tanpa disadari ada beberapa kebiasaan yang bisa merusak kesehatan telinga hidung, dan tenggorokan. Yuk, segera hentikan kebiasaan buruk ini!

Kebiasaan Buruk Ini Membahayakan Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan

Ada banyak hal, baik disadari maupun tidak, dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya bila dilakukan terus-menerus dapat berdampak pada kesehatan telinga, hidung, dan tenggorokan. Apa saja kebiasaan buruk tersebut?

Namanya juga kebiasaan, sering kali sulit untuk dihentikan. Namun, mau tak mau ini harus disudahi karena dikhawatirkan akan membawa efek buruk bagi kesehatan telinga hidung tenggorokan Anda.

Kebiasaan Buruk bagi Telinga, Hidung, dan Tenggorokan yang Tanpa Sadar Sering Dilakukan

Jangan terus-terusan mengulanginya, segera hentikan kebiasaan di bawah ini supaya tidak merugikan kesehatan telinga, hidung, dan tenggorokan.

  1. Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud

Apakah Anda termasuk sering membersihkan kotoran telinga dengan cotton bud alias korek kuping? Bila ya, segera hentikan kebiasaan ini!

Artikel Lainnya: 3 Kebiasaan Penyebab Telinga Anda Tuli Sebelah

Serumen atau kotoran telinga, diproduksi oleh kelenjar telinga untuk membersihkan debu, kotoran, atau benda asing dari saluran telinga.

Tanpa perlu Anda bersihkan dengan korek kuping, serumen akan hilang dengan sendirinya. Ketika Anda membersihkannya dengan korek kuping, itu malah akan membuat serumen semakin terdorong ke dalam dan membuat Anda berisiko mengalami infeksi telinga hingga penurunan kemampuan pendengaran.

  1. Mendengarkan Musik Keras-keras

Paparan suara berulang lebih dari 85 desibel (setara dengan suara mesin pemotong rumput) dapat mengganggu fungsi pendengaran.

Selain itu, mendengarkan musik lewat earphone atau headphone dengan volume tinggi (120-120 desibel), ternyata dapat melebihi kekuatan suara dari pesawat yang akan tinggal landas.

Artikel Lainnya: 6 Kesalahan yang Sering Anda Lakukan pada Telinga

Bahkan, jika Anda sedang menikmati konser musik rock dan berdiri di dekat pengeras suara (speaker), kekuatan suaranya bisa mencapai hingga 140 desibel. 

Mendengarkan suara dengan desibel tinggi secara berulang dalam jangka waktu lama dapat merusak sel-sel di telinga dalam atau koklea. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga menyebabkan tuli sensorineural.

  1. Mengupil

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di ”Journal of Clinical Psychiatry”, disebutkan bahwa 91 persen subjek penelitian mengaku sering melakukan kebiasaan mengupil.

Bahkan, terdapat suatu kondisi yang disebut dengan rhinotillexomania, yaitu suatu kebiasaan mengupil yang kompulsif dan terus-menerus, seperti halnya kebiasaan menggigit kuku saat sedang stres.

Artikel Lainnya: Sering Dianggap Jorok, Ini Fakta Unik tentang Upil dan Ingus

Kuku pada jari yang digunakan untuk mengorek lubang hidung dapat menyebabkan goresan kecil pada jaringan hidung. Itu bisa berisiko membuat bakteri mudah masuk dan menyebabkan infeksi.

Pada sebuah studi dalam jurnal medis ”Infection Control and Hospital Epidemiology”, disebutkan bahwa kebiasaan mengupil dapat membuat seseorang terkena infeksi bakteri Staphylococcus aureus.

  1. Berdeham

Berdeham adalah tiruan bunyi seperti batuk kecil tertahan. Sebagian orang sering melakukannya untuk ‘membersihkan’ tenggorokan, terlebih ketika sedang mengalami batuk pilek, dan terasa ada cairan di tenggorokan.

Padahal, akibat kebiasaan buruk berdeham ini cukup serius bagi tenggorokan. Tanpa disadari, banyak juga yang melakukan kebiasaan buruk ini terus-menerus untuk menghilangkan gangguan cemas.

Artikel Lainnya: Hati-Hati, Sering Mendeham Picu Gangguan Suara

Kebiasaan mendeham lama-lama bisa mengakibatkan iritasi pada pita suara dan bisa berujung pada peradangan.

Jika memang ada rasa mengganjal di tenggorokan, sebaiknya ganti kebiasaan berdeham dengan minum segelas air, makan sesuatu yang agak keras, atau mengunyah permen karet.

  1. Meneteskan Minyak atau Ramuan Tradisional

Tak sedikit orang yang menganggap bahwa meneteskan minyak kayu putih atau minyak tawon ke dalam rongga hidung akan membantu menyembuhkan anak yang sedang sakit. Orang dewasa pun tak jarang melakukannya.

Padahal, kebiasaan ini dapat merusak fungsi dari silia dan mukosa di hidung.

Artikel Lainnya: Ampuhkah Membalurkan Bawang Merah pada Bayi yang Pilek?

Soluen atau pelarut maupun kandungan zat aktif yang tidak sesuai sebaiknya tidak digunakan. Walaupun pengobatan topikal dianjurkan, tetapi jenisnya tak sembarangan. Gunakan nasal saline atau dekongestan dan antiinflamasi yang memang ditujukan untuk hidung.

  1. Memasukkan Benda Asing

Kebiasaan ini terutama harus diperhatikan pada anak-anak. Mereka kerap memasukkan suatu benda ke telinga, hidung, dan tenggorokan. Pengawasan oleh orang tua dan/atau pengasuh sangat dibutuhkan.

Benda asing yang sering ditemukan pada anak meliputi kacang, busa sofa, peluru mainan pistol, baterai, dan lain-lain. 

Meski merupakan ketidaksengajaan, tetapi karena banyaknya kasus yang terjadi, jangan biarkan anak yang belum cukup umur bermain dengan benda-benda berukuran kecil, atau meninggalkannya bermain sendirian tanpa pengawasan.

Bila anak sampai kemasukan benda asing, benda tersebut harus dikeluarkan oleh tenaga medis profesional. Jangan berinisiatif untuk mengeluarkannya sendiri dengan cara mencongkel, mengisap, menusuk, atau metode lainnya yang justru dapat membuat benda tersebut semakin terdorong ke dalam.

Hal yang perlu diingat, tubuh punya mekanisme alami untuk membersihkan diri, termasuk telinga, hidung, dan tenggorokan. Jangan memaksa membersihkannya dengan benda tertentu atau jari. Bukannya kotoran hilang, Anda masalah berisiko mengalami infeksi.

Mulai hari ini, segera hentikan kebiasaan buruk yang disebutkan tadi, ya, karena bila terus-terusan dilakukan bisa berbahaya. Jika terdapat kotoran yang dirasa mengganggu, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut ke dokter spesialis THT, atau gunakan fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(RN/ RH)

MengupiltenggorokantelingaKebiasaan BurukHidungKorek Kuping