Otot dan Sendi

Sama-sama Bikin Nyeri Sendi, Ini Beda Asam Urat dan Pseudogout

dr. Reza Fahlevi, 29 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mungkin tak banyak yang tahu beda asam urat dan pseudogout, yang mana keduanya sama-sama bikin nyeri sendi. Bagaimana cara membedakannya?

Sama-sama Bikin Nyeri Sendi, Ini Beda Asam Urat dan Pseudogout

Nyeri sendi merupakan masalah serius yang tak boleh disepelekan karena dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup. Penyebab nyeri sendi ada beragam, dua di antaranya adalah gout dan pseudogout. Serupa tapi tak sama, mari kenali beda asam urat dan pseudogout lewat pembahasan lengkap di bawah ini.

Asam urat (atau disebut sebagai gout) dan pseudogout (sering disebut sebagai asam urat palsu) merupakan beberapa tipe artritis atau radang sendi, menyebabkan nyeri dan pembengkakan di sendi. Perbedaan antara keduanya termasuk lokasi nyeri dan jenis kristal yang menyebabkannya. Cara penanganannya pun berbeda.

Beda jenis kristal yang menyebabkannya

Penyakit asam urat adalah kondisi penumpukan kristal asam urat di sendi. Kondisi ini terjadi akibat kelebihan kadar asam urat dalam darah. Kelebihan tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti genetik, konsumsi makanan yang mengandung asam urat tinggi (atau tinggi purin), atau mengalami gangguan ginjal.

Sementara itu, pseudogout disebabkan oleh penumpukan kristal kalsium pirofosfat dihidrat pada sendi. Penyebab penumpukan kristal ini hingga kini belum diketahui.

Kemiripan gejala dan beda lokasi serangan

Gout dan pseudogout memiliki gejala yang sama, yaitu nyeri pada sendi. Keduanya dapat menyebabkan nyeri secara tiba-tiba atau dapat dipicu oleh cedera minor pada sendi. 

Selain nyeri, gout dan pseudogout dapat menyebabkan gejala peradangan pada sendi seperti bengkak, kemerahan, dan teraba hangat.

Perbedaannya adalah, pada gout gejala nyeri biasanya hilang timbul, sedangkan pada pseudogout umumnya dapat menetap lebih lama.

Selain durasi nyeri, perbedaan lainnya adalah lokasi sendi yang terdampak. Pada gout, sendi-sendi yang terlibat umumnya di lengan dan tungkai, seperti sendi lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan jari. Bedanya dengan pseudogout, sendi-sendi yang terlibat meliputi panggul, pergelangan kaki, siku, bahu, dan tangan.

Cara diagnosis tidak sama

Untuk membedakan gout dan pseudogout, dokter perlu melakukan wawancara, pemeriksaan fisis, serta pemeriksaan penunjang. 

Pemeriksaan kadar asam urat darah diperlukan, karena pada kasus gout akan terdapat peningkatan kadar asam urat. Sementara itu, pada pseudogout perlu dilakukan pemeriksaan elektrolit darah dan hormon tiroid. 

Terkadang, diperlukan pemeriksaan dengan mengambil cairan sendi, lalu dilihat dengan mikroskop untuk mengetahui karakteristik kristal—apakah itu kristal asam urat atau kristal kalsium pirofosfat dihidrat.

Pada kasus yang jarang, seseorang bisa terdiagnosis gout sekaligus pseudogout.

Perbedaan terapi yang dibutuhkan

Karena baik gout maupun pseudogout dapat merusak sendi, penanganannya sangat penting untuk membantu mencegah munculnya serangan nyeri sekaligus memperbaiki kualitas hidup.

Persamaan terapi gout dan pseudogout adalah penanganan nyeri dengan obat antinyeri saat serangan datang. Bedanya terletak pada terapi jangka panjang untuk membantu mengatasi penyakit tersebut.

Pada gout, perlu dilakukan penurunan kadar asam urat darah dengan obat-obatan penurun asam urat. Sebaliknya, pada pseudogout belum ada terapi khusus untuk menghilangkan kristal yang menumpuk di sendi. Dengan kata lain, pada pseudogout, terapi hanya bersifat simtomatis dengan tujuan meringankan gejala.

Pada kasus yang serius, penderita mungkin butuh tindakan operasi untuk memperbaiki kerusakan di sendi. Setelah operasi, bisa jadi Anda masih butuh obat antinyeri dan antiperadangan.

Setelah itu, terapi fisik dan latihan fisik di rumah sangat penting untuk menjaga sendi tetap sehat dan fleksibel. Latihan ini boleh dilakukan dengan seizin dokter saat melakukan pemeriksaan.

Apakah cara pencegahannya juga berbeda?

Pengaturan pola makan dan gaya hidup dapat menurunkan kadar asam urat dalam tubuh, sehingga dapat mencegah terjadinya gout. Mengurangi semua jenis minuman beralkohol dan makanan yang mengandung purin tinggi seperti beberapa jenis seafood (teri, sarden, haring, kerang, cod, scallop, trout, dan haddock), dan daging seperti bacon, kalkun, daging sapi muda (veal), daging rusa (venison), dan jeroan seperti hati.

Menjaga berat badan juga dapat menurunkan risiko gout. Karena pada orang-orang dengan obesitas, kadar asam urat dalam darah juga meningkat.

Pencegahan pseudogout lebih sulit, karena hingga detik ini penyebab pastinya belum ditemukan. Anda dapat membantu mencegah serangan pseudogout dan kerusakan sendi dengan melakukan perawatan yang disebutkan di atas.

Sampai di sini, sudah tahu, kan, beda asam urat dan pseudogout? Meski keduanya sama-sama menyebabkan nyeri sendi, tetapi penyebab, penanganan, gejala, serta pencegahannya tidak sama. Segera periksa ke dokter jika mengalami nyeri atau gejala lainnya di sendi. Penanganan dini dapat mencegah kerusakan sendi dan komplikasi seperti gangguan ginjal. Pada pseudogout, diagnosis dapat menentukan terapi dan perubahan pola hidup agar tak berdampak pada kualitas hidup.

(RN/RPA)

GoutAsam UratNyeri Sendi

Konsultasi Dokter Terkait