HomeInfo SehatOtot dan SendiCegah Risiko Rheumatoid Artritis pada Wanita dengan Olahraga
Otot dan Sendi

Cegah Risiko Rheumatoid Artritis pada Wanita dengan Olahraga

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 27 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Rheumatoid artritis diketahui lebih banyak serang kaum hawa. Karenanya, cegah risiko rheumatoid artritis pada wanita dengan olahraga.

Cegah Risiko Rheumatoid Artritis pada Wanita dengan Olahraga

Rheumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi. Berbagai data menyebut, penyakit ini lebih banyak menyerang wanita. Nah, salah satu cara untuk mencegah risiko rheumatoid artritis pada wanita adalah dengan olahraga.

Sekilas tentang rheumatoid artritis (RA), penyakit tersebut menyebabkan peradangan pada sendi, jaringan di sekitar sendi, dan dapat menyerang organ lain seperti kulit dan paru.

Penyakit ini biasanya muncul perlahan, bahkan awalnya nyeri di sendi dirasakan tak terlalu mengganggu. Dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan, akan semakin banyak sendi yang terkena, peradangan pun akan semakin hebat.

Rheumatoid artritis dan olahraga

RA cenderung menyerang wanita pada usia yang lebih muda dibanding pria, dan gejala yang dirasakan pun lebih parah. Ada satu studi yang menemukan bahwa wanita dengan RA melaporkan gejala yang lebih banyak dan lebih berat. Partisipan wanita dalam studi tersebut juga melaporkan pengobatan yang dilakukan tidak bekerja sebaik pada pria.

Itulah salah satu alasan kenapa wanita harus mulai melakukan langkah-langkah untuk mencegah risiko terjadinya RA. Nah, salah satu caranya adalah dengan berolahraga.

Memang, bagi penderita RA, olahraga layaknya pedang bermata dua. Di satu sisi, olahraga dianjurkan. Namun, di sisi lain banyak penderita RA yang merasakan olahraga dapat memicu atau memperparah gejala.

Meski gejala yang dirasakan bisa terasa menyakitkan, tetapi wanita dengan tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi mungkin memiliki risiko lebih rendah untuk akhirnya mengembangkan perjalanan penyakit RA. Hal tersebut tertuang dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal “Arthritis & Rheumatology” pada bulan Maret lalu.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan efek aktivitas fisik pada RA dan beberapa aktivitas fisik harian untuk semua orang. Individu yang lebih aktif memiliki risiko 20 persen lebih rendah untuk RA seropositif dan 14 persen risiko berkurang untuk semua bentuk RA. 

Para peneliti menunjukkan bahwa tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi dan penurunan berat badan yang berlebih dikaitkan dengan penurunan risiko RA. Mereka juga menemukan bahwa duduk dalam jangka waktu lama dapat mencetuskan gejala RA.

Meskipun fokus studi adalah wanita, tetapi ini bukan pertama kalinya hubungan positif antara olahraga dan RA diteliti. Arthritis Foundation juga berbagi informasi dari berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa jenis latihan interval intensitas tinggi (HIIT) bisa mendatangkan manfaat bagi orang-orang dengan RA.

Namun, Kindle Fisher, seorang spesialis kesehatan dan kebugaran dari American College of Sports Medicine yang telah banyak bekerja merehabilitasi pasien lewat terapi fisik, terapi pijat, dan pelatihan pribadi mengatakan, tidak semua pemilik RA harus melakukan olahraga intens.

Banyak penderita RA khawatir bahwa olahraga dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan sendi dan rasa sakit. Namun, olahraga dapat membantu melubrikasi sendi dan memperkuat otot di sekitar sendi yang terkena. Bila gejala sedang kambuh, olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang, atau bersepeda adalah yang paling bermanfaat.

Kebaikan olahraga pada orang-orang dengan penyakit kronis atau nyeri kronis lebih dari itu. Olahraga juga dapat meningkatkan mood dan kesehatan mental. Ini penting untuk mencegah perasaan frustrasi dan depresi akibat nyeri sendi yang hilang timbul. Peningkatan aliran darah akan meningkatkan penyembuhan. Jadi, semakin Anda bergerak, semakin baik pula perasaan Anda.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat memulai olahraga

Sebelum mulai berolahraga, diskusikan dengan dokter Anda tentang rencana latihan fisik Anda. Selanjutnya, lakukan ini:

  • Mulailah dengan pengawasan oleh ahli terapi fisik atau instruktur yang tersertifikasi.
  • Oleskan krim atau patch hangat pada sendi yang sakit sebelum mulai berolahraga. Ini merupakan opsi, tetapi beberapa orang dengan radang sendi mengaku cara tersebut sangat membantu dalam mengurangi nyeri.
  • Lakukan peregangan dan pemanasan sebelum memulai olahraga. 
  • Mulailah latihan beban dengan bobot kecil (berat 1 atau 2 pon), kemudian tingkatkan secara perlahan.
  • Gunakan kompres dingin setelah berolahraga.
  • Tambahkan latihan aerobik dan pertimbangkan latihan yang sifatnya rekreasional. 
  • Akhiri olahraga jika persendian sakit, meradang, atau memerah. Komunikasikan dengan dokter Anda untuk meredakannya.

Salah satu cara cegah risiko rheumatoid artritis pada wanita adalah dengan olahraga secara teratur. Bagi penderita, rutin olahraga akan membantu mengurangi risiko perburukan penyakit. Meski ada risiko nyeri kambuh, tetapi itu bisa diatasi dan sepadan dengan berbagai manfaat sehatnya. Untuk lebih amannya, konsultasikan rencana olahraga dengan dokter dan/atau pelatih pribadi Anda, ya!

(RN/RPA)

WanitaOlahragaNyeri kronisradang sendiRheumatoid Artritispenyakit autoimun

Konsultasi Dokter Terkait