HomeGaya hidupSeksDampak Terlalu Sering Pakai Pelumas saat Berhubungan Seks
Seks

Dampak Terlalu Sering Pakai Pelumas saat Berhubungan Seks

Ayu Maharani, 26 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sebagian orang lebih suka menikmati hubungan seksual dengan menggunakan pelumas. Lalu, adakah dampak terlalu sering pakai pelumas bagi kesehatan?

Dampak Terlalu Sering Pakai Pelumas saat Berhubungan Seks

Saat penetrasi, vagina harus basah agar gesekan pemicu iritasi atau luka bisa diminimalkan. Sayang, ada pula kondisi di mana vagina menjadi kering sehingga penetrasi sakit untuk dilakukan. Karenanya, dibutuhkan pelumas demi melicinkan penetrasi. Tapi, sebagian orang yakin dampak terlalu sering pakai pelumas saat berhubungan seks itu tak baik. 

Tidak memiliki efek apa pun jika aspek kebersihan terjaga

Menanggapi hal tersebut, dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter mengatakan bahwa pada dasarnya, penggunaan pelumas atau lubrikan saat berhubungan seksual itu aman dan minim efek samping. 

Tapi dengan catatan, sedari awal Anda tidak memiliki alergi dengan salah satu atau beberapa kandungan bahannya. Selain itu Anda juga harus memilih jenis yang tepat serta mengutamakan aspek kebersihan setelah memakainya. 

Pelumas seks umumnya ada yang terbuat dari air, silikon, minyak, dan petroleum. Untuk pelumas yang terbuat dari air, dia memang mudah dibersihkan, minim efek samping, tetapi tidak tahan lama. 

“Beda halnya dengan pelumas yang terbuat dari silikon. Pelumas dari silikon lebih tahan lama, tapi sayangnya lebih sulit dibersihkan karena lengket. Kalau sering pakai pelumas silikon, tetapi Anda tidak cermat dalam membersihkannya, ya bisa menimbulkan iritasi,” jelas dr. Alvin. 

“Jika ditanya pelumas mana yang aman, semua aman. Tergantung dari perilaku pemakainya, bersih atau tidak. Secara umum, pakai pelumas untuk aktivitas seks itu aman, tidak ada efek yang perlu dikhawatirkan,” katanya menambahkan. 

Sementara itu, penelitian yang diterbitkan dalam Journal Sexual Medicine juga mengatakan hal serupa. Dalam penelitian tersebut, Anda memang diperbolehkan memakai pelumas sesuai dengan kebutuhan Anda, sesering atau sejarang apa pun. 

Tips memilih pelumas saat berhubungan seks

Jika ingin menggunakannya bersama dengan kondom, mungkin akan lebih baik jika Anda pakai pelumas yang berbahan dasar air. Sebab, pelumas yang terbuat dari minyak atau silikon dapat merusak karet kondom. 

Selain itu, dr. Melyarna Putri dari KlikDokter mengungkapkan, ada dua hal utama yang harus diperhatikan untuk keamanan dari pelumas, yaitu osmolalitas dan pengaruhnya terhadap pH vagina. Idealnya, pelumas yang baik memiliki osmolalitas 380 mOsm/kg. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan epitel vagina. 

Batas maksimal dari osmolalitas pelumas adalah 1.200 mOsm/kg. Agar osmolalitas bisa kurang dari 1.200, berarti Anda wajib memilih pelumas yang kadar gliserin atau glycerol tidak melebihi 9,9 persen dan konsentrasi propylene glycol-nya tidak melebih 8,3 persen. Anda bisa membacanya di balik kemasan. 

Selain memperhatikan kadar glycerol dan glycol-nya, Anda juga wajib memilih pelumas yang punya pH sesuai dengan pH alami vagina. 

Menurut dr. Melyarna, vagina yang sehat memiliki pH sekitar 3,8-4,5. Karena itu, pilih pelumas yang pH-nya sekitar 4,5. Di atas itu, risiko terkena infeksi bakteri yang berujung pada keputihan akan semakin tinggi. 

Jika Anda menemukan pelumas seks yang mengandung polyquaternium, sebaiknya hindari saja. 

“Sebab, kandungan zat ini dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seksual bila memang terdapat infeksi menular seksual pada pasangan,” pungkas dr. Melyarna. 

Mungkin beberapa persyaratan di atas membuat pusing, sehingga Anda memutuskan untuk mencari alternatif yang lebih sederhana, seperti hand body lotion, baby oil, atau petroleum jelly biasa. Namun ingat, pelembap seperti itu berbeda dengan pelumas sehingga keamanannya tidak terjamin. Ujung-ujungnya, infeksi bisa terjadi. 

Jadi, adakah dampak terlalu sering pakai pelumas bagi kesehatan? Pada dasarnya tidak ada. Tapi ingat, Anda wajib memperhatikan kebersihan serta kandungan dalam pelumas agar risiko infeksi berkurang.

Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.

[RPA/ RH]

Berhubungan SeksSeksPelumas

Konsultasi Dokter Terkait