Diet dan Nutrisi

Meski Tak Makan Kulitnya, Ini Alasan Anda Harus Mencuci Buah dan Sayur

Ayu Maharani, 25 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Meski kulitnya tidak ikut dimakan, Anda tetap harus mencuci buah dan sayur. Apa alasannya?

Meski Tak Makan Kulitnya, Ini Alasan Anda Harus Mencuci Buah dan Sayur

Mau dimakan bersama kulitnya atau tidak, kebersihan buah dan sayuran harus diperhatikan sejak pertama kali dibeli hingga saat mengonsumsinya. Salah satunya adalah dengan cara mencuci buah dan sayur dengan benar.

Adanya risiko dari buah dan sayur yang terkontaminasi

Dilansir dari Medical News Today, buah dan sayur disarankan untuk dicuci sebelum dikonsumsi. Bila tidak mencucinya terlebih dulu, kesehatan bisa menjadi taruhan bila ada kontaminasi bakteri dan pestisida.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak wabah penyakit yang berasal dari beberapa jenis buah dan sayur, yaitu blewah, bayam, tomat, dan selada. Pada Januari tahun ini, dua badan nasional Amerika Serikat (AS), yaitu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menyelidiki wabah infeksi bakteri E. coli dari selada yang terkontaminasi. 

Wabah itu memengaruhi 62 orang di 16 negara bagian. Kabar baiknya, tidak ada korban jiwa.

Pestisida yang digunakan petani untuk membasmi hama pada sayur dan buah diketahui memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia. Faktanya, pestisida sulit dihindari. Bahkan, 70 persen sayur dan buah di AS tetap menyimpan residu pestisida meski telah dicuci.

Tak makan kulitnya, perlukah buah dan sayur dicuci?

Ada orang-orang yang tetap mencuci bersih buah dan sayur yang dimakan tanpa kulitnya (misalnya timun, alpukat, jeruk, kentang, dan lain-lain), tapi ada juga yang tidak.

Sebetulnya, Anda tetap dianjurkan untuk mencuci buah atau sayur yang kulitnya tak Anda makan. Pasalnya, saat Anda memotong buah atau sayur tersebut, bakteri yang ada di permukaan kulit bisa masuk ke bagian daging buah atau sayur. Mencuci buah atau sayur sebelum mengupas kulitnya bisa mengurangi risiko perpindahan bakteri dari luar ke dalam.

Pastikan juga tangan atau pisau untuk mengupas serta talenan dalam keadaan bersih dan bebas dari kontaminasi silang, misalnya dari daging mentah.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada dua tahapan membersihkan buah dan sayuran yang dianjurkan, yaitu:

  1. Tahap awal

Buah dan sayur yang baru dibeli diwajibkan untuk dicuci terlebih dulu agar terbebas dari pestisida dan kotoran yang menjadi bibit penyakit. Tahap awal yang bisa dilakukan adalah dengan membilas buah dan sayur dengan air bersih, lalu tambahkan sabun cuci khusus bila perlu. Gosok secara merata ke seluruh permukaan kulit.

  1. Tahap akhir

Apabila sudah dicuci, bilas sampai benar-benar bersih tanpa ada sisa kotoran yang menempel di kulit. Untuk buah dan sayuran yang dikupas kulitnya, bagian dalamnya harus dicuci kembali hingga pestisida yang ada di dalamnya tidak terserap ke dalam daging buah atau sayurnya.

Cara mencuci buah dan sayur dengan benar

Dari KlikDokter, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti memaparkan beberapa langkah kunci untuk membersihkan sayur dan buah yang sehat dan aman.

  • Sebelum mencuci buah dan sayur, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Sortir buah dan sayur. Pisahkan buah dan sayur yang permukaannya kasar dan tidak, serta yang benar-benar terlihat kotor seperti masih bernoda tanah, dengan yang tidak.
  • Lalu, cuci sayuran dengan air mengalir. Cukup dengan air dingin, tidak perlu dengan air hangat. 
  • Mulailah mencuci dari buah atau sayur yang tidak terlalu kotor hingga yang paling kotor. Bila perlu, sikat sayuran yang memiliki permukaan kasar di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran.

Perlukah mencuci buah dan sayur dengan sabun?

Dokter Astrid mengatakan bahwa penggunaan sabun cuci biasa atau sabun antibakterial untuk mencuci sayuran dan buah belum memiliki bukti penelitian yang kuat dalam mematikan kuman serta membersihkan pestisida.

“Penggunaan sabun khusus pembersih sayuran dan buah, meski bisa membantu membersihkan kotoran yang tak kasatmata pada sayuran dan buah, tetapi efektivitasnya belum terstandar,” jelasnya.

Perlu diketahui bahwa beberapa jenis buah dan sayuran tertentu mempunyai daya serap yang baik dan akan mudah menyerap sabun pembersih yang digunakan saat mencuci, sehingga rasa dan vitamin alami di dalam sayur buah tersebut akan mudah berkurang.

Selain itu, ada penelitian yang dilakukan oleh Dr. Walter Krol dari Department of Analytic Chemistry at the Connecticut Agricultural Experimental Station, yang meneliti efektivitas mencuci sayur dan buah dengan air mengalir dan dengan menggunakan sabun pembersih. 

Dari 196 sampel yang dibersihkan selama 1 menit, didapatkan hasil bahwa sayur dan buah yang dicuci menggunakan air mengalir secara signifikan dapat mengurangi 9 dari 12 pestisida yang terpapar pada sayur dan buah tersebut. Di sisi lain, sabun pembersih tidak dapat mengurangi residu pestisida lebih banyak bila dibandingkan dengan cara dicuci dengan air mengalir.

Namun, jenis sayuran tertentu seperti brokoli dan kembang kol, menurut penelitian yang dilakukan di tahun 2007 oleh Chang dan Fang, pembersihan lebih efektif jika dibilas dengan menggunakan produk alami seperti lemon, cuka beras, maupun cuka dari sari apel dibandingkan dengan cara dibilas dengan air mengalir.

Jadi, meski kulitnya tidak Anda makan, Anda tetap disarankan untuk mencuci buah dan sayur sampai bersih dan memastikan tak ada kontaminasi silang. Selain itu, jaga pula kebersihan diri dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah mengolah makanan. Dengan begitu, hanya nutrisinya saja yang masuk ke tubuh tanpa kuman penyakit.

[RN/RPA]

Buah dan SayurSayurbuahKebersihan Makanan

Konsultasi Dokter Terkait