HomeIbu Dan anakKesehatan AnakBayi Belajar Jalan Sering Jatuh, Berbahayakah?
Kesehatan Anak

Bayi Belajar Jalan Sering Jatuh, Berbahayakah?

dr. Devia Irine Putri, 20 Des 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kadang, anak belajar jalan sering jatuh. Apakah hal ini berbahaya? Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut.

Bayi Belajar Jalan Sering Jatuh, Berbahayakah?

Bagi orangtua, melihat bayi belajar jalan pastinya menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Selain bahagia, fase anak belajar jalan memang penting dan menjadi acuan normal atau tidaknya perkembangan anak.

Umumnya anak belajar jalan sering jatuh. Namun, bila terlalu sering, apakah hal ini tidak normal dan berbahaya? 

Pada dasarnya setiap bayi punya cara masing-masing untuk mulai belajar bergerak, sehingga tidak dapat disamakan. Biasanya berdiri dengan berpegangan sudah bisa dilakukan si kecil pada usia 7-9 bulan. Untuk berdiri sendiri dan berjalan, biasanya terjadi di usia 12-15 bulan. 

Setiap bayi pun memiliki tingkat perkembangan yang berbeda-beda. Lalu, faktor lingkungan, pola asuh, dan kondisi medis juga berperan dalam proses anak berjalan.

Jangan langsung panik bila bayi belajar jalan sering jatuh terduduk. Yuk, ketahui lebih jelas mengenai fase ini!

Dampak Jika Anak Sering Jatuh Saat Belajar Jalan

Selama belajar jalan, anak memang akan sering sekali terjatuh. Menurut penelitian dalam Journal of Applied Physiology, anak usia 12-19 bulan rata-rata akan jatuh 17 kali per jam. 

Dari penelitian yang sama, jatuh saat bayi belajar jalan merupakan proses penting dalam perkembangan. 

Dengan begitu, dampak anak sering jatuh saat belajar jalan adalah ia akan melatih keseimbangannya lebih baik, serta punya motivasi berjalan lebih jauh dan cepat ketimbang hanya merangkak. 

Dengan jatuh saat belajar berjalan, anak belajar mengeksplorasi lingkungan sekitar dan belajar kemampuan baru. 

Meskipun tergolong wajar, Mama dan Papa perlu waspada dengan dampak yang timbul akibat jatuh, misalnya memar, jatuh terduduk pada tulang ekor, dan kepala terbentur. 

Jika hal itu terjadi, jangan langsung panik. Pertolongan pertama pada memar, baik di lengan maupun kaki, adalah kompres es sekitar 5-10 menit. Tindakan ini juga dapat diterapkan jika kepala terbentur. 

Namun, jika muncul gejala seperti tidur terus, rewel, mual muntah, dan kejang setelah 48 jam kepala terbentur, segera bawa anak ke dokter.

Artikel lainnya: Batas Usia Aman bagi Bayi untuk Dibawa Bepergian

Cara Mencegah Anak Cedera Akibat Jatuh Saat Belajar Jalan

Memiliki anak yang sedang aktif-aktifnya tentu membuat orangtua senang sekaligus khawatir akan terjadinya cedera. Nah, untuk mencegah cedera saat anak belajar berjalan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti:

  • Awasi anak ketika belajar berjalan
  • Jangan biarkan anak berjalan di permukaan licin atau terlampau keras, sebaiknya alasi ubin dengan karpet karet dan berikan bantalan pada sudut meja yang tajam
  • Jauhkan barang yang berpotensi berbahaya seperti kabel, stop kontak, benda yang mudah jatuh, benda tajam, zat beracun, dan benda-benda kecil yang mudah digapai anak
  • Sebaiknya hindari penggunaan baby walker saat anak belajar jalan, karena alat ini justru tidak melatih kekuatan otot-otot kaki dan meningkatkan risiko cedera seperti terjatuh

Bayi terjatuh saat belajar jalan itu wajar, kok. Semuanya tak akan berefek negatif bila orangtua menjaga lingkungan bayi tetap aman dan selalu mengawasi proses latihannya. 

Selain itu, jangan lupa terus beri semangat untuk si kecil! Namun, tak perlu sampai berlebihan supaya anak tak kaget dan menangis. 

Download aplikasi KlikDokter dan dapatkan info lengkap seputar tumbuh kembang anak. Mama dan Papa juga bisa konsultasi ke dokter anak lebih mudah lewat fitur Tanya Dokter.

(FR/JKT)

Kesehatan Bayi

Konsultasi Dokter Terkait