Pernapasan

Kualitas Udara Buruk dan Risikonya terhadap PPOK

dr. Reza Fahlevi, 20 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) umumnya disebabkan oleh kebiasaan merokok. Namun, kualitas udara buruk bisa juga tingkatkan risiko PPOK.

Kualitas Udara Buruk dan Risikonya terhadap PPOK

Sudah bukan rahasia lagi kalau kualitas udara yang buruk mengancam kesehatan organ pernapasan, terutama paru-paru. Salah satu yang kerap dikaitkan adalah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Penyebab tersering PPOK adalah kebiasaan merokok. Akan tetapi, selain merokok, paparan polusi udara juga berisiko menyebabkan terjadinya PPOK.

PPOK dan penyebabnya

Penyakit paru obstruktif kronis adalah salah satu penyakit kronik pada paru yang sering dialami oleh orang lanjut usia (lansia). Penyakit ini disebabkan oleh peradangan kronik pada paru hingga terjadi kerusakan pada sel-sel paru. 

Lazimnya, paru-paru memiliki mekanisme proteksi diri yang sangat baik terhadap berbagai serangan dari lingkungan. Beberapa mekanisme pertahanan tersebut adalah: 

  • Adanya sel-sel berambut pada sepanjang saluran napas untuk membantu membuang debu/kuman yang masuk ke dalam saluran napas.
  • Mekanisme batuk untuk mengeluarkan zat-zat berbahaya yang masuk ke dalam saluran napas.
  • Sel-sel makrofag alveolar untuk membunuh kuman-kuman yang masuk ke dalam paru.

Namun demikian, pada kondisi peradangan kronik di saluran napas, misalnya karena kebiasaan merokok, kemampuan mekanisme pertahanan paru yang telah dijelaskan di atas menjadi menurun. 

Akibatnya, paru-paru akan semakin mudah mengalami peradangan. Seiring dengan peradangan tersebut, terjadilah aktivasi enzim khusus pada paru sehingga terjadi kerusakan sel-sel paru secara perlahan. Jika ini berlangsung terus-menerus, sebagian besar sel paru akan rusak sehingga terjadilah PPOK akibat penurunan kapasitas fungsional dan elastisitas paru.

Gejala PPOK

Karena PPOK merupakan penyakit kronik, gejala yang dialami orang dengan PPOK berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan bertambah parah dari waktu ke waktu (progresif) seiring dengan pertambahan kerusakan paru yang dialami. 

Adapun gejala PPOK berupa: 

  • Cepat lelah
  • Mudah mengalami infeksi saluran napas
  • Sesak
  • Mengi 
  • Sulit mengeluarkan napas
  • Batuk kronik
  • Produksi dahak yang berlebih
  • Tampak kurus
  • Perubahan bentuk dada (seperti tabung)
  • Ujung jari mengalami pembengkakan (clubbing finger)

Perlu diingat, gejala-gejala PPOK ini berlangsung kronik, tapi dapat terjadi perburukan kondisi dari sebelumnya yang disebut dengan eksaserbasi. Eksaserbasi ini biasanya dipicu oleh berbagai hal seperti infeksi, perubahan suhu udara, dan penurunan kualitas udara. 

Saat eksaserbasi, gejala batuk, lendir, sesak, dan mengi dapat menjadi lebih parah dibandingkan sebelumnya untuk beberapa saat hingga kondisi eksaserbasi teratasi.

Kualitas udara buruk dan PPOK

Kualitas udara yang buruk dapat menjadi penyebab terjadinya PPOK dalam jangka waktu lama. Hal-hal yang termasuk dalam kualitas udara yang buruk adalah polusi luar ruangan, seperti asap kendaraan/pabrik, polusi dalam ruangan seperti asap rokok (perokok pasif), paparan debu, uap/asap zat kimia, atau hasil pembakaran di tempat kerja.

Sama halnya dengan merokok, kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan peradangan kronik pada saluran napas sehingga mengganggu proses pertahanan paru. Pada akhirnya, hal ini akan dapat mengaktivasi proses kerusakan sel-sel paru yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya PPOK.

Proses ini terjadi dalam jangka waktu yang lama, tergantung pada seberapa banyak dan seringnya paparan pada kualitas udara yang buruk tersebut. Pada orang yang sudah mengalami PPOK, paparan terhadap kualitas udara yang buruk juga merupakan salah satu pencetus terjadinya eksaserbasi gejala-gejala PPOK. 

Untuk mencegah terjadinya PPOK maupun mencegah munculnya eksaserbasi pada orang yang sudah mengalami PPOK, sebaiknya Anda perlu menghindari kualitas udara yang buruk dengan cara:

  1. Menggunakan masker saat keluar rumah
  2. Menggunakan masker pelindung khusus saat berada di tempat kerja yang memiliki uap/asap zat kimia
  3. Menjauhi paparan asap rokok 
  4. Membersihkan debu dari rumah/lingkungan tempat tinggal

Kualitas udara yang buruk dapat memicu bahkan memperburuk gejala PPOK yang dialami. Karena itu, hindari sebisa mungkin tempat-tempat yang berpotensi menghasilkan polusi udara. Tingkatkan juga daya tahan tubuh Anda dengan konsumsi makanan bergizi, cukup tidur, serta berolahraga secara teratur.

[HNS/RPA]

PPOKPolusi UdaraParu-parukualitas udaraKualitas Udara Buruk

Konsultasi Dokter Terkait