Berita Kesehatan

Cecep Reza “Bombom” Meninggal Dunia, Diduga karena Serangan Jantung

Ayu Maharani, 20 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Lagi, kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Artis Cecep Reza “Bombom” meninggal dunia diduga karena serangan jantung. Berikut informasi selengkapnya.

Cecep Reza “Bombom” Meninggal Dunia, Diduga karena Serangan Jantung

Belum ada sebulan artis Djaduk Ferianto wafat akibat penyakit jantung, kini artis yang jauh lebih muda usianya, yakni Cecep Reza “Bombom” meninggal dunia diduga karena serangan jantung juga. Dilansir dari berbagai sumber, pria yang baru berusia 31 tahun tersebut menghembuskan napas terakhirnya pukul 14.50 WIB. 

Rekan sesama artis banyak yang mengaku kaget dengan berita duka ini karena satu hari sebelumnya, Cecep Reza masih melakukan sejumlah aktivitas. Bahkan, Instastory-nya pun masih terpasang di Instagram pribadinya. Rencananya, lawan main dari Marshanda dalam sinetron Bidadari itu akan dikebumikan di TPU Layur, Rawamangun, Jakarta Timur. 

Dikutip dari Kompas.com, pemain sinetron Ade Firman Hakim mengungkapkan bahwa rekannya tersebut memang memiliki riwayat penyakit jantung. 

Belum lama ini, Cecep sempat pula menjalani operasi pemasangan ring pada jantungnya kira-kira seminggu yang lalu. Dan tak butuh lama untuk pulih, suami dari Reitha Ananda itu langsung bekerja kembali di dunia hiburan hingga akhirnya dia meninggal dunia hari ini. 

Apa itu metode pemasangan ring jantung?

Bagi Anda yang belum tahu soal ring jantung, ring jantung adalah salah satu jenis pengobatan yang dapat menunjang kelangsungan hidup penderita penyakit jantung, khususnya jantung koroner. Sementara, penyakit jantung koroner merupakan suatu kondisi di mana terdapat plak yang menyumbat pembuluh darah arteri koroner di jantung. 

Plak tersebut dikenal dengan sebutan aterosklerosis. Plak aterosklerosis terbentuk akibat proses yang terjadi selama bertahun-tahun. Jika plak semakin besar dan mengganggu suplai oksigen di otot jantung, maka keluhan nyeri dada akan menjalar sampai ke bahu, leher, atau punggung.

Apakah semua serangan jantung membutuhkan pemasangan ring?

Sementara itu, menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter, pemasangan ring jantung berguna untuk menjamin adanya aliran darah yang paten ke jaringan jantung. Kendati demikian, tak semua serangan jantung memerlukan pemasangan ring. 

Ring atau stent yang digunakan terbuat dari logam atau plastik berbentuk tabung kecil yang tersusun dari kawat. Ini membuatnya mampu menahan sumbatan pembuluh darah yang belum terlanjur mengeras.

Prosedur pemasangan ring didahului dengan prosedur kateterisasi untuk melihat derajat penyumbatan pembuluh darah. Prosedur kateterisasi dan pemasangan ring jantung biasanya dilakukan pada serangan jantung dengan tampilan rekam jantung (EKG) yang khas berupa peningkatan segmen ST. 

Tampilan ini menandakan adanya penyumbatan total pada pembuluh darah jantung. “Selain itu, jika seseorang mengalami serangan jantung, dengan karakteristik rekam jantung tanpa gambaran peningkatan segmen ST, kateterisasi dapat dipertimbangkan, tergantung faktor risiko pasien,” jelas dr. Alvin. 

Pada kasus sumbatan pembuluh darah yang banyak, pemasangan ring jantung tidak dianjurkan. Dokter Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter mengungkapkan, tindakan terbaik untuk menangani kasus yang seperti ini adalah operasi bypass jantung, bukan ring. 

Jika pada kasus ini pasien dipasangkan ring jantung, hal yang dikhawatirkan adalah ring tidak mampu menahan sumbatan yang terlanjur mengeras.

Jika yang tersumbat hanya satu pembuluh darah, maka pemasangan ring jantung dapat menjadi solusinya. Sedangkan jika pembuluh darah yang tersumbat lebih dari itu, ring jantung tidak memberikan manfaat yang begitu signifikan.

Intinya, terdapat beberapa pertimbangan khusus pada pasien yang ingin membuat keputusan pemasangan ring. Jika seseorang mengalami serangan jantung, belum tentu dirinya memerlukan pemasangan ring jantung.

Meninggalnya artis Cecep Reza “Bombom” di usia 31 tahun karena serangan jantung sebenarnya dapat membuka mata. Bahwa, serangan jantung tak lagi jadi penyakit khas orang tua, melainkan mematikan juga bagi generasi muda. Jika memiliki faktor riwayat keturunan, sebaiknya rutinlah memeriksakan kondisi ke dokter. Dan jangan lupa, lakukan pola hidup sehat untuk menurunkan risikonya.

[RPA]

JantungCecep Rezaring jantungNyeri DadaSerangan Jantung

Konsultasi Dokter Terkait