Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatReproduksiKenali 7 Penyebab Rahim Turun
Reproduksi

Kenali 7 Penyebab Rahim Turun

Ayu Maharani, 19 Nov 2019

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Salah satu masalah rahim yang cukup dikhawatirkan wanita adalah rahim turun. Kenali penyebab rahim turun agar Anda bisa mencegahnya.

Kenali 7 Penyebab Rahim Turun

Anda mungkin sudah tak asing lagi dengan penyakit rahim turun atau disebut juga prolaps uteri. Rahim turun terjadi apabila otot dan ligamen dasar panggul meregang dan melemah. Akibatnya, rahim turun dan menonjol keluar dari vagina. Persalinan normal memang bisa meningkatkan risiko, tapi sebenarnya masih banyak kondisi penyebab rahim turun.

Persalinan normal yang cenderung berpotensi menimbulkan rahim turun adalah bayi yang dilahirkan memiliki berat lebih dari 4 kilogram. Semakin sulit proses melahirkan—apalagi sempat disertai cedera—makin besar pula risiko rahim turun terjadi. 

Selain itu, rahim turun lebih sering terjadi pada wanita menopause dengan riwayat satu kali atau lebih persalinan lewat vagina. 

Selain Persalinan Normal, Apa Lagi Penyebab Rahim Turun?

Pada dasarnya, rahim turun dapat dialami oleh semua wanita. Akan tetapi, beberapa penyebab dapat meningkatkan risiko rahim turun, yaitu:

1. Faktor usia

Makin tua usia, risiko seorang wanita untuk mengalami rahim turun atau prolaps uteri juga makin meningkat. Pasalnya, proses penuaan alami mampu menurunkan produksi hormon estrogen. Padahal, hormon estrogen berperan untuk menjaga otot panggul agar tetap kuat.

2. Terlalu sering hamil

Makin sering Anda hamil, semakin rentan Anda mengalami turun peranakan. Sama saja seperti kantong belanja, jika terlalu sering diberikan beban berat, makan kantong tersebut bisa turun, longgar, dan tak menutup kemungkinan untuk jebol. 

3. Sering mengejan terlalu kuat

Ini masih berkaitan dengan terlalu sering hamil dan melahirkan secara normal. Saat Anda hamil berkali-kali dan memilih melahirkan secara normal, otomatis Anda juga akan sering mengejan kuat.

Selain itu, mengejan terlalu kuat juga berkaitan dengan sembelit kronis dan batuk kronis. Jadi, jangan sepelekan dua faktor tersebut mulai sekarang. 

4. Ada tumor dan pernah mendapatkan tindakan medis tertentu

Memiliki tumor di dalam perut dapat juga mendesak rahim. Ada tumor pada panggul, atau ada penumpukan cairan di perut, risiko rahim turun juga tinggi. 

Rahim turun juga dapat meningkat kemungkinannya apabila Anda pernah mendapatkan tindakan radioterapi di area panggul.

5. Sering mengangkat beban berat

Terus-menerus mengangkat beban berat bukan cuma bisa menyebabkan pegal atau cedera otot. Wanita juga bisa mengalami penurunan rahim akibat hal tersebut. 

6. Punya kondisi tertentu yang dapat melemahkan otot panggul 

Selain faktor eksternal, melemahnya otot panggul hingga menyebabkan rahim turun bisa dipicu pula oleh tiga kondisi, yaitu:

  • Rektokel: karena ada herniasi rektum, terdapat tonjolan ke dalam lubang vagina bagian belakang bawah.
  • Enterokel: sebagian area usus halus turun sehingga menekan vagina dan membentuk tonjolan mengarah keluar. Biasanya, penderita juga akan mengalami sakit punggung saat berdiri dan hilang rasa sakitnya saat berbaring. 
  • Sistokel: kandung kemih turun sehingga lubang vagina tampak menonjol. Alhasil, penderita akan kesulitan menahan pipis. 

7. Ada riwayat rahim turun di keluarga

Jika sebelumnya ibu Anda mengalami kondisi tersebut, risiko untuk mengalami prolaps uteri juga akan semakin tinggi.

Bagaimana Gejala Rahim Turun?

Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, gejala yang dapat timbul pada tiap individu dapat berbeda-beda. Tapi, keluhan yang umum terjadi, meliputi:

  • Terasa mengganjal/menonjol di vagina atau perasaan berat di perut bawah.
  • Nyeri pinggang dan panggul yang berkurang atau hilang dengan berbaring.
  • Buang air kecil sedikit-sedikit tapi sering, tak puas, hingga tidak dapat menahan BAK.
  • Gangguan saat buang air besar, seperti sembelit.
  • Tak nyaman saat hubungan intim, berjalan, atau bekerja
  • Sering keputihan
  • Luka lecet pada bagian peranakan yang sudah keluar dan mengenai celana dalam
  • Gangguan kesuburan
  • Hingga gangguan haid

Itulah penyebab rahim turun beserta gejalanya. Apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas, segeralah periksakan diri ke dokter. Anda juga bisa mencegah kondisi rahim turun dengan selalu menjaga gaya hidup sehat. Misalnya, teratur berolahraga, banyak makan serat, serta tidak sering mengangkat barang berat.

[HNS/RPA]

WanitaPeranakan TurunProlaps UteriRahim Turun

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter