Kesehatan Mental

Penderita Bipolar Lebih Berisiko Terkena Penyakit Parkinson

dr. Theresia Rina Yunita, 08 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada yang mengatakan bahwa penderita bipolar lebih berisiko terkena penyakit Parkinson. Bagaimana sesungguhnya kaitan antara keduanya?

Penderita Bipolar Lebih Berisiko Terkena Penyakit Parkinson

Gangguan bipolar membuat penderitanya memiliki dua emosi yang bertolak belakang dalam tingkat cukup ekstrem. Kadang mengalami depresi, tapi di sisi lain bisa merasa senang luar biasa. 

Peneliti mengungkap adanya perubahan tertentu di otak dan genetik penderita gangguan bipolar. Faktor risiko, seperti stres berkepanjangan, peristiwa traumatis, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang juga dapat meningkatkan risiko timbulnya gangguan bipolar.

Sementara itu, parkinson adalah penyakit degeneratif progresif (semakin lama semakin memberat gejalanya) yang menyerang saraf otak yang mengatur pergerakan tubuh. Gejalanya timbul secara perlahan, dimulai dari tremor (gemetar pada tangan dan jari-jari) yang sangat ringan hingga tidak disadari oleh penderitanya. 

Nah, ada penelitian yang menemukan bahwa penderita bipolar lebih berisiko terkena penyakit Parkinson. Bagaimana kaitannya?

Risiko Penyakit Parkinson pada Penderita Bipolar

Menurut Penelitian di Taiwan, penderita gangguan bipolar lebih berisiko mengalami penyakit Parkinson di kemudian hari.

Peneliti utama, dr. Mu Hong Chen dari Taipei Veterans General Hospital meneliti 56 ribu orang di Taiwan yang didiagnosis mengalami bipolar dari tahun 2001-2009.

Mereka lantas dibandingkan dengan 225 ribu orang yang tidak memiliki riwayat bipolar atau pun penyakit Parkinson. Kedua grup tersebut lantas terus dipantau hingga tahun 2011. 

Selama periode studi tersebut, didapati bahwa mereka yang menderita penyakit bipolar memiliki risiko tujuh kali lipat lebih tinggi terkena penyakit Parkinson. Hal ini berlaku ketika dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami gangguan bipolar

Selain itu, orang dengan gangguan bipolar juga dapat terkena penyakit Parkinson sembilan tahun lebih muda dari usia rata-rata seseorang dengan Parkinson, yakni 64 tahun.

Tidak hanya gangguan bipolar, ternyata penelitian terdahulu telah menemukan bahwa penderita kelainan psikis lainnya (seperti depresi dan kecemasan) juga memiliki faktor risiko Parkinson.

Mekanisme di balik ini mungkin karena disfungsi dopaminergik yang dapat menyebabkan kedua kondisi ini berkembang secara independen. 

Artikel Lainnya: Kenali Tanda dan Pencegahan Bunuh Diri pada Pengidap Bipolar

Bisa Dicegah?

Umumnya berkembangnya penyakit Parkinson tidak dapat dicegah. Terlebih, bagi mereka yang memiliki masalah psikis sebelumnya, lebih berisiko mengalami penyakit Parkinson di kemudian hari. 

Namun, beberapa hal dibawah ini mungkin dapat mengurangi risiko terkena penyakit Parkinson:

  • Jika memiliki bipolar atau masalah psikis lainnya, segeralah berobat agar terkontrol dengan baik.
  • Pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi seimbang dan olahraga.
  • Hindari trauma kepala berulang.
  • Hindari paparan toksin atau racun. 

Itu dia penjelasan temuan studi tentang penderita bipolar lebih berisiko terkena penyakit Parkinson. 

Lewat temuan tersebut, diharapkan masyarakat makin sadar bahwa kesehatan mental juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik. 

Anda juga bisa menemukan informasi lainnya mengenai kesehatan mental dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter.

(OVI/JKT)

Parkinson kesehatan mentalpenyakit parkinsonGangguan Bipolar

Konsultasi Dokter Terkait