Kesehatan Anak

Gejala dan Faktor Risiko Oppositional Deficit Disorder (ODD) pada Anak

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 16 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pernahkah Anda mendengar tentang Oppositional Deficit Disorder (ODD) pada anak? Ini dia gejala dan faktor risikonya.

Gejala dan Faktor Risiko Oppositional Deficit Disorder (ODD) pada Anak

Sikap tidak patuh atau melanggar peraturan adalah sesuatu yang normal terjadi pada anak-anak. Namun ada kalanya, anak melakukan sikap tersebut secara berlebihan. Bila sudah seperti ini, mungkin ia mengalami oppositional deficit disorder (ODD).

Apa itu ODD? Ini adalah suatu gangguan perilaku, di mana anak meluapkan emosi secara ‘meledak-ledak’, menentang figur otoritas dan berdebat dengan teman atau saudaranya. Diperkirakan terdapat 2 hingga 16 persen anak-anak sekolah dan usia remaja mengalami ODD. 

Gejala ODD pada anak

Anak dengan oppositional deficit disorder (ODD) akan cenderung menunjukkan rasa tidak mampu atau menolak untuk taat pada peraturan. Mereka juga rentan frustrasi atau mudah mengalami ‘ledakan’ emosi secara berulang dan sering terjadi. 

Tidak hanya itu, anak dengan ODD juga sering bertengkar dan mengeluarkan argumen ‘pedas’ pada saudara atau teman sekelasnya. Anak dengan kondisi tersebut pun sering mengganggu orang lain, tidak mau bernegosiasi, sering berkata kasar atau tidak baik dan menentang peraturan yang telah ditetapkan. 

Bukan tidak mungkin, anak dengan ODD juga akan menjadi pribadi yang menyimpan dendam dan menyalahkan orang lain. Mereka bahkan akan terkendala untuk berkonsentrasi atau fokus, sulit berteman, selalu berpikiran negatif dan mempunyai harga diri yang rendah.

Kombinasi gejala ODD pada anak bisa sepenuhnya mampu mengganggu proses belajar di sekolah. Tantangan yang ada di sekolah juga dapat membuat anak dengan ODD menjadi frustrasi sehingga gejala ODD lebih sering muncul. 

Apakah gejala ODD pada remaja serupa dengan yang terjadi pada anak? Bisa ya, bisa juga tidak. Namun secara umum, remaja yang ODD cenderung menyimpan perasaan dan murah marah atau terganggu, yang pada akhirnya menjadi anti-sosial dan depresi.

Faktor risiko ODD pada anak

Beberapa faktor risiko yang membuat seorang anak mengalami oppositional deficit disorder (ODD), antara lain:

  • Perselisihan dalam keluarga

Anak-anak biasanya menyerap apa yang terjadi di sekeliling mereka. Apabila dikelilingi oleh konflik dan pertengkaran, perilaku tersebut bisa melekat dan memengaruhi kehidupannya.

  • Penyalahgunaan obat-obatan terlarang

Penyalahgunaan obat-obatan terlarang juga bisa menjadi biang keladi oppositional deficit disorder (ODD) pada anak. Ini karena orang-orang yang menyalahgunakan obat terlarang cenderung berpikir tentang kebebasan, sehingga tidak terlalu peduli terhadap peraturan.

  • Jenis kelamin laki-laki 

Sebelum masa remaja, anak laki-laki lebih mudah mengalami ODD dibandingkan perempuan. Akan tetapi, setelah mencapai usia dewasa muda, perbedaan ini menghilang. Artinya, tidak ada yang lebih dominan untuk mengalami ODD pada kedua jenis kelamin tersebut.

  • Riwayat keluarga

Keluarga dengan gangguan mental bisa ikut menjadi faktor yang meningkatkan risiko terjadinya ODD pada anak.

  • Cacat bawaan lahir

Anak-anak dengan ODD mungkin mempunyai gangguan perilaku atau gangguan perkembangan yang lain, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Penelitian mengatakan bahwa 40 persen anak dengan ADHD juga mengalami gangguan perilaku ODD.

Oppositional deficit disorder (ODD) adalah gangguan perilaku yang terjadi pada anak-anak dan remaja. Gejala biasanya muncul sejak anak, dan bisa berlanjut hingga dewasa. Apabila orang tua menemukan anak yang mengalami serupa dengan ODD, sebaiknya segera periksakan lebih lanjut ke psikiater. Penanganan lebih awal akan mencegah gejala yang parah dan efek jangka panjang. 

(NB/ RH)

Gangguan perilakuAnakODD (Oppositional Defiant Disorder)

Konsultasi Dokter Terkait