Kesehatan Umum

Jenis dan Gejala Migrain yang Perlu Anda Ketahui

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 14 Mei 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tahukah Anda bahwa migrain memiliki jenis yang berbeda-beda? Gejala yang timbul juga tidak melulu sama, lho!

Jenis dan Gejala Migrain yang Perlu Anda Ketahui

Sakit kepala sebelah alias migrain merupakan gangguan kesehatan yang mungkin sudah tidak asing bagi Anda. Pasalnya, kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja dan mencetuskan gejala yang berbeda-beda. 

Ya, gejala migrain bisa berbeda pada tiap orang karena penyakit ini memiliki jenis yang berbeda pula.

Ada beberapa jenis migrain, dan sebagian besar memiliki gejala yang sama. Gejala tersebut meliputi mual, muntah, pusing, dan sensitif terhadap sentuhan, penciuman, serta cahaya. 

Pada beberapa orang, mereka bisa juga mengalami mati rasa dan kesulitan berbicara. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis migrain dan penyebabnya: 

1. Migrain Tanpa Aura

Jenis ini sering disebut migrain biasa, dan paling sering terjadi di masyarakat. 

Menurut International Headache Society, orang yang menderita migrain tanpa aura biasanya akan merasakan serangan sakit kepala yang berlangsung selama 4 hingga 72 jam. 

Beberapa gejala migrain tanpa aura, yaitu:

  • Hanya terjadi pada satu sisi kepala 
  • Nyeri berdenyut atau hanya berdenyut tanpa nyeri
  • Derajat nyeri sedang hingga berat
  • Rasa sakit bertambah buruk saat penderita bergerak
  • Sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
  • Peka terhadap suara (fonofobia)
  • Mengalami mual dengan atau tanpa muntah maupun diare
  • Sakit kepala bukan disebabkan oleh masalah kesehatan atau diagnosis lain

Artikel lainnya: Tips Tidur Nyenyak Saat Migrain, Bagaimana Caranya?

2. Migrain dengan Aura

Jenis ini disebut migrain klasik, migrain rumit, atau migrain hemiplegia. Migrain jenis ini lebih jarang terjadi, tetapi dapat memberikan gejala yang sangat parah. 

Sesuai dengan namanya, migrain dengan aura ditandai dengan munculnya gangguan penglihatan.

Hal tersebut membuat penderita seperti melihat garis bergelombang, cahaya terang, bintik gelap atau tidak dapat melihat benda dengan jelas. 

Lebih lanjut, International Headache Society mengatakan bahwa migrain dengan aura juga bisa menyebabkan munculnya gejala berikut ini:

  • Masalah sensorik tubuh, wajah, atau lidah; seperti mati rasa, kesemutan, atau pusing berputar 
  • Kesulitan bergerak atau badan lemas yang bisa bertahan hingga 72 jam
  • Kesulitan berbicara atau ucapan tidak jelas
  • Telinga berdenging (tinnitus)
  • Masalah pada pendengaran (hipakusis)
  • Penglihatan ganda (diplopia)
  • Ketidakmampuan untuk mengontrol gerakan tubuh (ataksia)
  • Penurunan kesadaran

3. Migrain Kronis

Ketika migrain terjadi selama 15 hari atau lebih per bulan selama periode tiga bulan atau lebih, kondisi ini disebut migrain kronis. 

Seiring waktu, orang dengan migrain kronis dapat mengalami lebih banyak sakit kepala karena berbagai alasan, termasuk perubahan hormon, stres, penyakit, atau peningkatan penggunaan obat pereda nyeri. 

Artikel lainnya: Ini Makanan dan Minuman Penyebab Migrain

4. Migrain Perut

Migrain perut adalah jenis migrain yang umum terjadi pada anak-anak (paling sering mereka yang berusia 5 hingga 9 tahun), dan jarang ditemukan pada orang dewasa. Gejalanya meliputi sakit perut, mual, dan muntah. 

Ini merupakan salah satu jenis migrain yang biasanya tidak melibatkan sakit kepala. 

Meski demikian, anak-anak yang menderita migrain perut sering mengalami migrain yang melibatkan sakit kepala ketika mereka menginjak usia lebih dewasa.

5. Migrain Acephalgic

Sederhananya, migrain acephalgic atau "silent" adalah migrain tanpa gejala sakit kepala yang khas. Mungkin saja sebagian atau semua serangan migrain Anda bermanifestasi seperti ini.

Gejala yang paling umum dari migrain acephalgic adalah masalah penglihatan dan perubahan persepsi terhadap warna. 

Migrain ini lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun dan terkadang salah didiagnosis sebagai gejala stroke.

6. Migrain dengan Aura Batang Otak

Jenis migrain ini sebelumnya disebut migrain tipe basilar. Migrain dengan aura batang otak memiliki gejala yang dapat disalahartikan dengan gejala stroke, seperti bicara cadel, vertigo, goyah, dan mati rasa. 

Seperti migrain dengan aura, gejala ini muncul secara bertahap. Jenis migrain ini tidak umum dan menurut penelitian paling sering terjadi pada usia remaja.

Artikel lainnya: Berbagai Essential Oil untuk Mengatasi Migrain dan Sakit Kepala

7. Migrain Hemiplegia

Migrain hemiplegia adalah bentuk migrain yang jarang terjadi dan menyebabkan kelemahan pada satu sisi tubuh, serta bisa saja disertai dengan kebingungan atau gangguan bicara. 

Gejala migrain hemiplegia juga dapat disalahartikan sebagai gejala penyakit stroke.

8. Migrain Retina

Migrain retina menyebabkan kilatan atau kilau cahaya, mungkin dikombinasikan dengan kebutaan sementara sebagian atau total, tetapi hanya pada satu mata. 

Gejala ini terjadi sebelum fase sakit kepala migrain dimulai. Sakit kepala umumnya dimulai dalam waktu satu jam dari gejala visual ini, dan dapat berlangsung hingga tiga hari.

9. Status Migrainosus

Status migrainosus adalah serangan migrain yang menyakitkan dan melemahkan yang berlangsung selama lebih dari 72 jam. 

Penanganan seperti obat-obatan dan istirahat biasanya tidak dapat mengatasi gejalanya, sehingga Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. 

Migrain merupakan kondisi yang tidak bisa dianggap sepele, karena bisa benar-benar mengganggu aktivitas bahkan menurunkan produktivitas dan kualitas hidup Anda. 

Oleh karena itu, jangan tunggu hingga parah untuk berobat ke dokter. 

Semakin cepat ditangani dengan cara yang tepat, semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh dan terbebas dari gejala migrain yang mengganggu.

Baca artikel kesehatan lainnya di aplikasi KlikDokter. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Live Chat 24 jam.

[RS]

MigrainSakit Kepala

Konsultasi Dokter Terkait