HomeInfo SehatDiabetesPenyebab Bau Mulut pada Penderita Diabetes
Diabetes

Penyebab Bau Mulut pada Penderita Diabetes

drg. Wiena Manggala Putri, 13 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tidak hanya mengalami gangguan kadar gula darah, penderita diabetes juga bisa mengalami bau mulut. Ini penyebabnya.

Penyebab Bau Mulut pada Penderita Diabetes

Bau mulut atau dikenal medis dengan istilah halitosis adalah suatu kondisi yang umumnya terjadi akibat kebersihan mulut yang tidak terjaga dengan baik. Di balik itu, tahukah Anda bahwa bau mulut juga bisa menjadi salah satu ciri khas bagi penderita diabetes?

Terdapat dua hal yang menjadi alasan kenapa bau mulut bisa identik dengan penderita diabetes, yaitu:

1. Penyakit periodontal

Penyakit periodontal seperti gingivitis dan periodontitis disebabkan oleh bakteri yang menyerang jaringan maupun tulang yang menopang gigi. Menurut sebuah laporan dalam IOSR Journal of Dental and Medical Sciences, satu dari tiga penderita diabetes akan mengalami kondisi ini.

Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi mampu meningkatkan kadar glukosa dalam air liur. Keadaan ini membuat bakteri di mulut mendapatkan asupan sehingga mampu menyebabkan penumpukan plak gigi. Jika plak tersebut tidak dihilangkan, kerusakan gigi dan penyakit periodontal sangat mungkin terjadi. Sebagai akibatnya, bau mulut atau halitosis tidak bisa dihindari lagi.

Ketika gula darah tinggi, tubuh akan lebih sulit untuk melawan infeksi. Ini artinya, penyakit periodontal yang terjadi pada penderita diabetes akan lebih sulit atau membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

2. Keton

Akibat penyakit diabetes, tubuh tidak mampu menghasilkan insulin dalam jumlah cukup atau tidak bisa menggunakan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi. Alhasil, tubuh penderita diabetes akan menggunakan lemak untuk diubah menjadi energi. Proses ini akan menghasilkan sebuah zat asam yang disebut dengan keton.

Tingkat keton yang tinggi kemudian terbentuk sebagai produk limbah, yang kadang-kadang menyebabkan bau tidak sedap pada napas penderita diabetes. Jika kadar keton meningkat, napas penderita diabetes juga akan memiliki bau yang manis. Hal ini bisa menjadi sebuah tanda yang khas bahwa pasien sedang mengalami diabetic ketoacidosis (DKA).

Selain bau napas manis, gejala lain yang sering muncul pada diabetic ketoacidosis adalah buang air kecil lebih seiring, kadar gula darah yang tinggi, kesulitan bernapas, bahkan penurunan kesadaran.

Mencegah bau mulut pada penderita diabetes

Supaya penderita diabetes terhindar dari bau mulut, berikut beberapa upaya yang bisa diterapkan:

  • Sikat gigi setidaknya dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang sesuai. Jangan lupa untuk membersihkan sela-sela gigi dengan cara yang tepat menggunakan benang khusus atau dental floss
  • Pastikan untuk membersihkan permukaan lidah dengan sikat khusus secara berkala
  • Perbanyak konsumsi air putih agar kelambapan mulut senantiasa terjaga
  • Pertahankan kadar gula darah agar tetap di angka normal. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan pola makan yang memerhatikan jenis, jam dan jumlah
  • Kunjungi dokter gigi secara rutin, setidaknya setiap enam bulan sekali. Jangan lupa untuk melapor ke dokter bahwa Anda adalah penderita diabetes

Dengan mengikuti tips tersebut, diharapkan penderita diabetes bisa terhindar dari bau mulut atau halitosis dan komplikasi lain yang lebih berbahaya. Apabila bau mulut sudah terjadi atau terlanjur mengalami komplikasi, penderita diabetes disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut pada dokter agar tindakan penanganan yang paling cepat dan tepat bisa segera diterapkan.

[NB/RPA]

Gigigula darahDiabetesBau MulutHalitosis

Konsultasi Dokter Terkait