Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKesehatan BalitaBalita Sering Batuk, Itu Tanda Pneumonia atau Batuk Biasa?
Kesehatan Balita

Balita Sering Batuk, Itu Tanda Pneumonia atau Batuk Biasa?

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 11 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Balita rentan terserang batuk karena sistem imunitas tubuhnya belum sempurna. Tapi bagaimana membedakan batuk biasa dan tanda pneumonia?

Balita Sering Batuk, Itu Tanda Pneumonia atau Batuk Biasa?

Apabila anak yang masih berusia balita sering batuk atau batuknya tak kunjung reda, siapa orang tua yang tidak cemas? Berbagai dugaan penyebabnya pun dicurigai, dari mulai batuk biasa hingga pneumonia. Sebelum membuat kesimpulan, orang tua harus tahu tanda-tanda batuk yang perlu diwaspadai.

Pada musim peralihan dari kemarau menuju hujan seperti sekarang ini, balita rentan sakit dan dengan periode yang cukup lama, salah satunya adalah batuk dan pilek.

Saat ia mengalami batuk yang tak sembuh-sembuh, orang tua sering menduga-duga berbagai penyebab, seperti pneumonia misalnya. Namun, kapan sebenarnya orang tua harus mulai khawatir?

Mengenali batuk pada anak

Secara umum, balita bisa mengalami periode sakit hingga 6-8 kali dalam setahun. Ini adalah frekuensi yang masih dianggap wajar, dengan gejala seperti batuk, pilek, dan demam.

Penyebab batuk pada balita beragam, mulai dari reaksi alergi hingga infeksi virus atau bakteri.

Tak hanya itu, ada pula kondisi tertentu pada balita yang dapat menimbulkan gejala yang seperti tidak berhubungan. Misalnya demam akibat akan tumbuh gigi, yang menyebabkan tubuh anak menjadi tidak fit dan lebih mudah terserang penyakit susulan lainnya.

Karena penyebab batuk pada anak tak cuma satu, orang tua harus tahu cara membedakan batuk biasa dan batuk yang harus dikhawatirkan. Ini penting untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya, apakah balita bisa dirawat secara mandiri di rumah atau butuh pertolongan dokter.

Orang tua perlu mengenali dan mengidentifikasi beberapa hal ini:

  • Kapan saja batuk muncul?
  • Jenis batuk berdahak atau kering?
  • Jika berdahak, seperti apa karakter dahak (kekentalan, warna)?
  • Apakah disertai pilek?
  • Apakah anak mengalami kesulitan/sesak napas?
  • Apakah ada tanda lainnya (keringat dingin, kulit pucat, dan lain-lain)?

Beberapa informasi di atas bisa memudahkan Anda dan dokter dalam mengidentifikasi penyebab batuk pada balita. Hal ini tentu akan menentukan apakah anak butuh perawatan dan manajemen ekstra atau tidak, misalnya akibat pneumonia.

Pneumonia pada anak

Pneumonia adalah infeksi pada paru, yang pada anak dapat disebabkan baik oleh virus maupun bakteri.

Akibat infeksi, saluran pernapasan anak akan membengkak dan memproduksi banyak lendir, membuat anak mengalami kesulitan bernapas, sehingga aliran udara dari dan ke paru-paru menjadi terganggu.

Pada pneumonia, gejala yang lazim ditemukan pada pemeriksaan selain batuk di antaranya:

  • Demam
  • Frekuensi napas cepat
  • Bunyi bronki (suara napas tambahan yang bernada rendah, yang terjadi akibat adanya penyumbatan jalan napas biasanya akibat adanya lendir) pada pemeriksaan dada dengan stetoskop
  • Tarikan dinding dada bagian bawah ke arah dalam
  • Anak merintih
  • Kulit tampak kebiruan

Apabila anak balita Anda menunjukkan satu atau beberapa gejala di atas, langkah yang paling bijak adalah segera memeriksakannya ke dokter. Ini penting untuk mengonfirmasi keluhan sering batuk pada balita disebabkan oleh pneumonia atau bukan. Bila terbukti, dokter bisa melakukan penanganan.

Pneumonia dapat disembuhkan dengan antibiotik untuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri, atau dengan upaya meningkatkan daya tahan tubuh untuk infeksi akibat virus.

Saat balita terdiagnosis pneumonia ringan oleh dokter, berikut perawatan yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mendukung penyembuhannya:

  • Perbanyak istirahat dan tidur anak
  • Baringkan anak dengan posisi kepala lebih tinggi
  • Beri anak banyak asupan cairan
  • Beri makan semau anak, tidak perlu dipaksa
  • Konsumsi obat sesuai anjuran dokter

Anak balita batuk biasa sesekali mungkin tak perlu dikhawatirkan. Namun jika frekuensinya sering, orang tua perlu tahu cara mengidentifikasi batuk anak, sehingga tahu kapan perlu bertindak.

Jika anak menunjukkan tanda-tanda pneumonia seperti yang disebutkan di atas, atau muncul gejala penyerta lain yang tidak biasa, sebaiknya bawa anak agar bisa langsung diperiksa oleh dokter spesialis anak.

(RN/ RH)

BatukBalitaHari Pneumonia SeduniaPneumonia

Konsultasi Dokter Terkait