HomeIbu Dan anakKesehatan AnakPertolongan Pertama Saat Anak Mimisan
Kesehatan Anak

Pertolongan Pertama Saat Anak Mimisan

dr. M. Dejandra Rasnaya, 03 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Orang tua mana yang tidak cemas saat anaknya mimisan? Tak perlu panik, bantu anak dengan melakukan pertolongan pertama ini.

Pertolongan Pertama Saat Anak Mimisan

Keluar darah melalui hidung atau mimisan sering menimbulkan kekhawatiran, apalagi bila dialami anak. Ingat, panik tak akan menyelesaikan masalah. Mimisan bisa diatasi dengan menerapkan langkah-langkah pertolongan pertama.

Data menunjukkan, mimisan dialami hampir 60 persen populasi, dan sering terjadi pada anak-anak usia 2-10 tahun atau orang tua berusia di atas 50 tahun.

Meski terlihat menakutkan, tetapi sebetulnya mimisan pada anak jarang disebabkan oleh sesuatu yang serius. Faktanya, dari seluruh kasus mimisan, hanya 6 persen yang membutuhkan pertolongan medis.

Mimisan terjadi akibat adanya kebocoran pada pembuluh darah di dalam hidung, baik yang berada bagian depan (anterior) maupun belakang (posterior). Sebanyak 90 persen kejadiannya disebabkan oleh perdarahan pembuluh darah anterior.

Penyebab mimisan pada anak

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan mimisan pada anak, di antaranya adalah:

  • Trauma pada hidung akibat mengupil atau memasukkan benda ke dalam hidung
  • Cuaca panas dan kering
  • Peradangan hidung dan sinus akibat infeksi maupun alergi (rinosinusitis atau rinitis alergi)
  • Kelainan anatomi hidung
  • Kelainan pembekuan darah

Namun, di antara semua penyebab di atas, yang paling sering menyebabkan mimisan adalah idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya.

Pertolongan pertama saat anak mimisan

Apabila suatu hari anak mengalami mimisan, Anda sebagai orang tua bisa menerapkan langkah-langkah pertolongan pertama ini:

1. Bersikap tenang

Meski terlihat menakutkan, orang tua harus tenang saat anak mimisan. Sebab, mimisan itu sendiri bisa mengakibatkan kepanikan pada anak, dan ia bisa makin panik atau menangis jika Anda ikut panik.

Hal tersebut malah dapat meningkatkan risiko darah tertelan atau masuk saluran pernapasan, sehingga menyebabkan tersedak dan menyumbat jalan napas.

2. Lakukan penekanan pada hidung

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, mayoritas kejadian mimisan adalah akibat perdarahan di bagian depan hidung. Maka dari itu, dengan melakukan penekanan pada hidung, diharapkan pembuluh darah di hidung bagian depan akan tersumbat dan mimisan akan berhenti.

Cara yang benar adalah dengan menjepit ringan bagian lunak hidung selama 5-10 menit, kemudian bisa diulangi.

Prinsip ini juga bisa diterapkan  dengan cara menyumbat lubang hidung yang mimisan dengan kapas atau daun sirih yang dipercaya dapat mempercepat berhentinya mimisan.

3. Bernapas lewat mulut

Penekanan pada hidung ataupun penyumbatan salah satu atau kedua lubang hidung akibat mimisan bisa membuat si Kecil sulit bernapas. Karenanya, minta anak untuk bernapas lewat mulut.

Cara ini juga ditujukan agar jika ada darah yang mengalir melalui bagian belakang hidung dapat dikeluarkan.

Katakan juga kepada anak untuk tidak menelan darah tersebut karena bisa membuat mual, serta darah yang menggumpal dapat menciptakan sumbatan jalan napas.

4. Posisikan kepala menunduk

Ini adalah salah satu langkah penting tetapi sering salah dalam pelaksanaannya. Sering kali jika anak mimisan, kepalanya malah diposisikan menghadap ke atas atau berbaring. Padahal, posisi tersebut dapat meningkatkan risiko tersedak dan menyumbat jalan napas.

Posisikan tubuh anak duduk tegak atau Anda bisa memangkunya, lalu posisikan kepalanya menunduk agar darah dapat mengalir keluar. Tujuannya agar darah tidak menumpuk dan menggumpal dalam hidung.

5. Evaluasi kembali

Setelah melakukan tindakan-tindakan di atas, evaluasi kembali apakah mimisan pada anak masih berlangsung. Jika penekanan hidung sudah berulang kali dilakukan, apalagi sampai melebihi 30 menit, sebaiknya Anda mencari pertolongan medis.

Hal yang perlu diwaspadai adalah bila usia anak di bawah 2 tahun dan muncul gejala lain yang lebih parah. Misalnya pingsan, pucat, sesak, dan mimisan sering berulang, maka sudah seharusnya Anda mencurigai adanya kondisi gawat darurat.

Mimisan pada anak sering menimbulkan ketakutan pada orang tua. Meski demikian, mimisan jarang menjadi tanda penyakit serius

Mimisan bisa dengan mudah ditangani dengan melakukan pertolongan pertama di atas. Bila mimisan tak kunjung berhenti, ada gejala penyerta yang lebih parah, atau frekuensi mimisan tergolong sering, sebaiknya bawa anak berobat ke dokter spesialis anak.

(RN/ RH)

Anak Mimisanmimisan pada anakMimisan

Konsultasi Dokter Terkait