Tips Parenting

Agar Anak Mau Tidur Sendiri, Orang Tua Bisa Lakukan 8 Jurus Ini

Tamara Anastasia, 28 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Khususnya jika sudah masuk usia sekolah, anak harus dibiasakan tidur sendiri. Agar anak mau tidur sendiri, orang tua bisa melakukan tips ini.

Agar Anak Mau Tidur Sendiri, Orang Tua Bisa Lakukan 8 Jurus Ini

Jangan untuk tidur sendiri, menyuruh anak tidur saja sulit! Begitu kata Anda. Faktanya, tak semua anak siap untuk “pisah ranjang” dengan orang tua atau saudara kandungnya meski sudah masuk usia sekolah. Agar anak mau tidur sendiri, ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan.

Kenapa anak perlu tidur sendiri?

Kata dr. Fiona Amelia, MPH, dari KlikDokter, usia anak yang beranjak besar perlu belajar mandiri dalam segala hal, termasuk dalam hal tidur. Ia harus mampu menyamankan dirinya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain saat tidur.

“Meski awalnya tidak mengenakkan, cepat atau lambat hal ini harus terjadi. Semakin ditunda, prosesnya akan semakin sulit. Anak yang tidak dibiasakan tidur sendiri akan menjadi semakin manja dan bergantung pada orang tua,” kata dr. Fiona menegaskan.

Alasan lainnya, kebiasaan tidur bersama anak kerap mengambil waktu berkualitas Anda bersama pasangan. Bahkan tak jarang, pasangan harus tidur di kamar lain untuk mengalah dengan si Kecil. Karenanya, segera mantapkan hati untuk mengakhiri kebiasaan tidur dengan anak.

Tips jitu agar anak mau tidur sendiri

Faktanya, membiasakan anak untuk tidur sendiri bukanlah hal yang mudah. Prosesnya bisa menantang, melatih kesabaran, serta butuh tenaga ekstra. Jangan cepat putus asa, orang tua bisa menerapkan tips di bawah ini.

1. Bicara empat mata dengan anak

Utarakan rencana Anda pada si Kecil terkait kebiasaan tidurnya yang baru. Beri tahu bahwa ia sekarang punya kamar tidur sendiri. Makin sering Anda membicarakan hal ini, makin banyak waktu untuk anak memproses, memikirkan, dan menjadi waspada tentang perubahan tempat tidurnya.

Disarankan oleh dr. Fiona, Anda juga bisa membacakan buku tentang anak-anak lain yang tidak tidur dengan orang tuanya. Sampaikan bahwa Anda mengagumi anak-anak yang seperti itu.

“Mulailah pembicaraan tersebut, paling tidak beberapa minggu sebelum proses transisi dimulai,” saran dr. Fiona.

2. Perkenalkan dengan “teman baru” anak

Teman baru yang dimaksud adalah boneka, bantal, guling, selimut, dan lain-lain. Katakan pada anak bawah teman barunya itu tak ingin tidur sendirian di kamar dan membutuhkan si Kecil untuk menemani mereka.

“Bila perlu, semprotkan sedikit parfum yang Anda gunakan agar anak tetap merasa terhubung dengan Anda. Ini akan membuatnya merasa aman dan nyaman, layaknya tidur bersama Anda. Nah, agar anak semakin akrab dengan teman tidur barunya, gunakan objek-objek tersebut dalam rutinitas hariannya,” tambah dr. Fiona.

3. Ajak anak mendekorasi tempat tidurnya

Libatkan anak dalam pemilihan serta dekorasi kamar tidurnya. Tekankan bahwa mereka sudah besar dan karenanya mereka membutuhkan tempat tidur baru, selimut baru, seprai, dan teman tidurnya sendiri.

“Setiap anak membuat pilihan, tonjolkan kepercayaan dirinya dengan mengatakan: “Kamu sudah besar, Nak.” Dengan begini, anak akan merasa bahwa ia memiliki kontrol atas dirinya, dan ini akan membuat sifat mandirinya muncul.” Demikian kata dr. Fiona.

4. Lakukan secara bertahap

Mulailah dengan mengajak anak tidur di kasurnya sendiri saat tidur siang. Anda bisa menemaninya terlebih dahulu sampai ia terlelap, barulah Anda pergi. Jangan ciptakan suasana Anda mengusir anak dari kamar tidur Anda.

Biarkan anak terbiasa dengan kasur barunya, misalnya sebagai tempat untuk tidur siang dan tempat bermain.

5. Dampingi selama proses transisi

“Dalam situasi ini lebih baik untuk melakukan proses transisi di kamar yang sama sebelum memisahkan anak ke kamar lain. Selama anak masih berusaha membiasakan diri tidur di kasurnya sendiri, Anda harus selalu berada di sisinya. Pastikan si Kecil mudah dijangkau dari kasur Anda pada awal proses transisi.”

6. Tenangkan ia

Saat hari anak untuk tidur sendiri tiba, mungkin ia akan menangis saat ditidurkan di kasurnya sendiri. Anda perlu menemaninya sampai fase tersebut berlalu. Duduklah di samping kasurnya, pegang tangannya, atau tepuk-tepuk tubuhnya bila ia menangis. Berikan belaian kasih sayang yang membuatnya yakin bahwa ia tidak ditinggal sendiri.

“Saat ia mulai tenang dan terbiasa, perbesar jarak antara kasurnya dan tempat tidur Anda. Secara bertahap, Anda bisa memindahkan kasurnya ke kamar lain. Perbolehkan anak untuk ‘menginap’ di kamar tidur Anda agar ia tak merasa ditinggalkan,” kata dr. Fiona lagi.

7. Disiplin menerapkan rutinitas

Kata dr. Fiona, rutinitas yang dimaksud adalah menyikat gigi, membersihkan tubuh, membacakan buku, berdoa, atau mengecupnya sembari mengucapkan selamat tidur di tempat tidurnya.

8. Beri anak pujian

Jika anak sudah berhasil tidur sendiri di kamarnya, jangan lupa katakan kepadanya bahwa Anda sangat bangga dengan dirinya.

Itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua agar anak mau tidur. Mungkin beberapa anak akan kesulitan, tetapi bukan berarti tak mungkin dilakukan. Yang penting orang harus memberikan pengertian, konsisten dan disiplin dalam menerapkan kebiasaan tidur anak yang baru, menciptakan suasana kamar tidur yang kondusif, cermati masa transisi, serta apresiasi anak bila ia berhasil tidur sendiri. Selamat mencoba!

(RN)

tidurAnakanak tidur sendiri

Konsultasi Dokter Terkait