Perawatan Wanita

Pengaruh Aborsi terhadap Siklus Haid

Ayu Maharani, 26 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Disebut-sebut, aborsi akan turut pengaruhi siklus haid seorang wanita. Benar atau tidaknya hal tersebut, mari ungkap di sini.

Pengaruh Aborsi terhadap Siklus Haid

Aborsi atau abortus adalah kematian janin pada trimester pertama kehamilan, yaitu sebelum usia 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Tak cuma memengaruhi kondisi psikis, wanita yang mengalami aborsi disebut-sebut juga akan mengalami perubahan siklus haid. Lantas, bagaimana pengaruh aborsi terhadap hal tersebut, apakah itu hanya mitos?

Tentang Aborsi dan Penyebabnya

Sebelum menjawab hal tersebut, ketahui dulu bahwa data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan, 3 dari 10 wanita Amerika Serikat pernah mengalami aborsi sebelum usia 45 tahun. Lalu, bagaimana di Indonesia? Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, sekitar 15-20 persen kehamilan berujung pada keadaan mengerikan itu. 

Aborsi bukan perihal menggugurkan kandungan karena tak menginginkan anak itu lahir seperti di film-film, yang mana di Indonesia itu ilegal. Dikatakan oleh dr. Sepriani, terdapat banyak faktor yang memengaruhi kerentanan seorang wanita untuk mengalami keguguran yang berujung aborsi, yakni:

  • Infeksi virus rubela, CMV, malaria, toksoplasma, HIV, dan infeksi vagina (bacterial vaginosis). 
  • Penyakit autoimun, seperti sindrom antifosfolipid dan penyakit lupus
  • Penyakit kronis yang telah dialami ibu sebelumnya, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), diabetes melitus, tekanan darah tinggi (hipertensi), obesitas, dan kelainan hormon tiroid. 
  • Kelainan genetik pada janin. Menurut dr. Sepriani, beberapa jenis kelainan kromosom dapat menyebabkan aborsi sebelum janin berkembang, seperti kromosom tunggal 45+X dan berbagai jenis trisomi lainnya. 
  • Faktor eksternal misalnya merokok, alkohol, kokain, dan narkotika lainnya. 

Aborsi dan Siklus Haid ke Depannya

Dilansir dari Medical News Today, banyak orang yang mengalami perdarahan setelah melakukan aborsi. Oleh karena itu, biasanya dokter akan menyarankan wanita untuk memakai pembalut untuk mengetahui berapa banyak darah yang dihasilkan. 

Benar adanya bahwa aborsi akan memengaruhi siklus haid. Jika Anda sedari awal memiliki siklus haid yang teratur, maka pasca aborsi, siklus haid menjadi tidak teratur. Jika sebelumnya siklus Anda memang tidak teratur, maka kondisi tersebut semakin parah. 

Juga perlu diketahui bahwa aborsi pada umumnya dapat menyebabkan stres berat, sehingga itu dapat memengaruhi siklus haid. Jadi, pemicu ketidakteraturan siklus haid ada dua faktor, yakni kematian janin itu sendiri dan perasaan stres berat. 

Bagi wanita yang sebelumnya memang memiliki siklus yang teratur dan kini tidak, sebaiknya konsultasikanlah hal itu kepada dokter. 

Biasanya, menstruasi memang akan muncul 4-8 minggu setelah aborsi. Ketika haid itu muncul lagi, kemungkinannya ada dua, yaitu waktunya akan lebih pendek daripada biasanya atau justru lebih panjang. Waktu datang bulan yang menjadi pendek disebabkan oleh rahim yang “kosong”, sehingga yang dikeluarkan pun menjadi sedikit dan tak memakan waktu lama. 

Adapun waktu haid yang memanjang disebabkan oleh obat hormon yang sempat diberikan saat aborsi. Wanita dengan waktu menstruasi yang lebih panjang pasca aborsi biasanya juga akan merasakan ketidaknyamanan yang ekstra. Sebab, terdapat sisa jaringan yang hendak dikeluarkan oleh tubuh melalui haid tersebut. 

Kabar baiknya, siklus haid akan normal kembali setelah periode pertama itu selesai. Namun, ada juga wanita yang membutuhkan dua atau tiga periode lagi hingga kondisinya benar-benar kembali normal. 

Jika selama beberapa bulan ke depan Anda tidak mendapatkan haid atau yang keluar hanya sedikit sekali atau sebaliknya (durasi lebih lama dari 2 minggu) pasca aborsi, periksakan diri ke dokter. 

Sebenarnya, selain karena siklus haid yang tidak teratur, ada beberapa hal yang mesti Anda periksakan sesegera mungkin ke dokter, yaitu jika:

  • Keluarnya gumpalan darah yang terlalu besar
  • Merasakan nyeri yang hebat dan tak bisa diredakan oleh obat antinyeri
  • Serta demam tinggi hingga hampir kehilangan kesadaran

Pengaruh aborsi terhadap siklus haid memang bikin Anda waswas. Namun, jangan sampai Anda terlalu stres sehingga membuat kondisi semakin parah. Cobalah untuk menenangkan diri dan selalu berada di orang-orang yang mendukung Anda. Dengan kondisi psikis yang lebih baik, siklus haid yang normal diharapkan akan segera datang.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!

[HNS/RN]

aborsiMenstruasiPendarahan.Siklus HaidDatang BulanHaid

Konsultasi Dokter Terkait