Tulang

Mengenal Sindrom Post-polio Lebih Dekat

dr. Nabila Viera Yovita, 25 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pernah dengar tentang sindrom post-polio? Ini adalah kondisi yang bisa terjadi pada penderita polio setelah sebelumnya dinyatakan sembuh.

Mengenal Sindrom Post-polio Lebih Dekat

Sindrom post-polio. Bisa jadi Anda tak terlalu familiar mendengarnya. Sindrom post-polio merujuk pada sekelompok tanda dan gejala yang muncul sekitar 30 hingga 40 tahun setelah terjadinya penyakit polio. 

Dahulu, polio dapat melumpuhkan bahkan memicu kematian pada penderitanya. Namun, kehadiran vaksin polio telah membantu mengurangi fenomena tersebut lantaran mampu mencegah penyebaran penyakit polio.

Sejak hadir vaksin polio di tahun 1955, hingga kini hanya sebagian kecil kasus polio yang memicu kelumpuhan. Meski begitu, Anda mungkin saja mengalami polio jika sebelumnya pernah terjangkit penyakit polio saat masih remaja atau dewasa.

Mengenal sindrom post-polio

Penyebab pasti terjadinya sindrom post-polio masih belum ditemukan. Meski demikian, para pakar kesehatan menduga bahwa kondisi tersebut berhubungan dengan kerusakan sel saraf yang terjadi secara perlahan dan terus-menerus akibat virus polio.

Kemunculan sindrom post-polio juga dikaitkan dengan kondisi-kondisi berikut ini:

  • Tingkat keparahan polio yang pertama kali dialami. Semakin berat penyakit polio sebelumnya, semakin besar pula risiko Anda mengalami sindrom post-polio.
  • Usia saat terkena polio pertama. Jika Anda mengalami penyakit polio saat remaja atau dewasa, risiko mengidap sindrom ini akan semakin tinggi. 
  • Proses pemulihan. Semakin lama masa pemulihan ketika terinfeksi polio yang pertama kali, semakin besar pula kemungkinan Anda mengidap sindrom ini. 
  • Aktivitas fisik berlebih. Jika Anda olahraga hingga menyebabkan lelah berlebihan, kerusakan otot mungkin sudah terjadi. Hal ini bisa meningkatkan risiko Anda mengalami sindrom post-polio.

Seseorang yang telah positif mengalami sindrom post-polio akan merasakan tanda dan gejala sebagai beriku:

  • Nyeri dan kelemahan pada otot maupun sendi 
  • Rasa lelah berlebihan, sekalipun hanya melakukan sedikit aktivitas
  • Penyusutan massa otot
  • Masalah bernapas maupun menelan
  • Gangguan pernapasan saat tidur, seperti sleep apnea
  • Penurunan toleransi akan suhu dingin

Jika Anda sempat mengalami polio dan merasakan kehadiran gejala-gejala tersebut, jangan tunda untuk berobat ke dokter. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah komplikasi sindrom post-polio. 

Adapun komplikasi yang dimaksud:

  • Jatuh 

Terjadinya sindrom post-polio dapat menyebabkan kelemahan, sehingga penderita sangat mudah terjatuh. Kondisi ini dapat menyebabkan patah tulang, yang pada akhirnya memicu komplikasi lainnya.

  • Malnutrisi, dehidrasi dan pneumonia

Sebagian penderita sindrom post-polio akan mengalami masalah dalam mengunyah dan menelan. Ini bisa mengakibatkan terjadinya kekurangan nutrisi, dehidrasi dan pneumonia akibat menghirup partikel makanan ke dalam paru-paru.

  • Gagal napas kronis

Kelemahan diafragma dan otot pernapasan akan menyulitkan penderita sindrom post-polio untuk bernapas dan batuk. Hal ini akan menyebabkan penumpukan cairan dan dahak di dalam paru. 

Adanya obesitas, kebiasaan merokok, tidak bergerak dan konsumsi obat dalam jangka panjang juga dapat menurunkan kemampuan bernapas. Sehingga, penderita polio membutuhkan terapi ventilasi untuk membantu bernapas.

  • Osteoporosis

Dengan kurangnya pergerakan dan penurunan kepadatan tulang, penderita post-polio memerlukan pemeriksaan kepadatan tulang. Tujuannya untuk berjaga-jaga akan kemungkinan tulang keropos alias osteoporosis.

Jika Anda atau keluarga pernah mengidap polio di usia muda dan mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan sindrom post-polio, jangan tunda untuk segera berobat ke dokter. Dengan deteksi dini, mengontrol gejala tidak akan sesulit jika sudah muncul komplikasi.

(NB/ RH)

KelumpuhanPolioOsteoporosisSindrom Post-polio

Konsultasi Dokter Terkait