HomeIbu Dan anakKesehatan Anak5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Anak Vaksin Polio
Kesehatan Anak

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Anak Vaksin Polio

dr. M. Dejandra Rasnaya, 25 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Setiap anak wajib mendapat vaksin polio sesuai jadwal. Sebelum anak mendapatkan vaksin, orang tua perlu memperhatikan lima hal ini.

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Anak Vaksin Polio

Vaksinasi sangat penting untuk mencegah penyakit pada bayi dan anak. Di Indonesia, salah satu vaksinasi wajib adalah polio, yang harus didapat sesuai jadwal. Namun sebelum membawa anak mendapatkan vaksin, ada beberapa hal yang perlu orang tua perhatikan.

Poliomyelitis, atau lebih dikenal dengan polio, adalah penyakit mematikan yang bisa dengan mudah dicegah dengan vaksinasi. Di Indonesia, penyakit ini sempat menghilang pada tahun 1995 karena pemberian vaksin polio yang mencakup seluruh negeri. Namun tahun 2005, polio kembali muncul dan menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Sukabumi. Kondisi tersebut dicurigai sebagai akibat dari menurunnya pemberian vaksinasi pada masa itu.

Polio itu sendiri adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi virus dengan nama yang sama. Virus polio bisa menular dari satu anak ke anak lain melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Virus polio masuk ke tubuh dan menyerang jaringan saraf, yang akan menyebabkan kelumpuhan otot khususnya di kaki. Apabila tidak ditangani dengan baik, kelumpuhan juga bisa terjadi pada otot diafragma yang berfungsi untuk pernapasan. Apabila kondisinya sudah demikian, kegagalan napas dan kematian sangat mungkin terjadi.

Perhatikan ini sebelum vaksin polio

Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terkait vaksin polio pada anak antara lain:

  1. Jenis vaksin dan cara pemberian

Vaksin polio terbagi menjadi dua, yaitu OPV dan IPV. Vaksin polio OPV (oral poliovirus vaccine) berisi virus polio hidup yang dilemahkan dan diberikan sebanyak 2 tetes melalui mulut (oral). Rasanya yang manis memudahkankan pemberiannya pada si Kecil.

Sementara itu, vaksin polio IPV (inactivated poliovirus vaccine) berisi virus yang sudah dimatikan dan pemberiannya dengan cara disuntikkan di otot paha atau lengan.

  1. Jadwal pemberian

Vaksin polio diberikan sebanyak empat kali, yang dimulai pada saat si Kecil baru lahir hingga usia 1 bulan, dan dilanjutkan pada bulan ke 2, 3, dan 4. Pemberian booster atau tambahan dapat dilakukan pada usia 18 bulan.

Vaksin polio yang diberikan secara rutin adalah jenis OPV. Alasannya, karena virus polio dapat berkembang di dalam saluran pencernaan, sehingga yang perlu dilindungi adalah bagian usus. Kendati demikian, vaksin jenis IPV juga dapat diberikan sebagai booster ketika usia si Kecil menginjak 18 bulan.

  1. Tidak perlu mengulang dari awal

Si Kecil terlambat mendapat vaksin polio di bulan kedua? Tidak perlu panik. Pemberian vaksin polio tidak perlu mengulang dari awal dan tetap diberikan sesuai jadwal tanpa melihat berapa lama jangka waktu keterlambatan.

  1. Dapat ditunda

Imunisasi polio dapat ditunda jika anak mengalami demam tinggi atau sakit berat. Jika si Kecil hanya mengalami batuk pilek biasa, vaksin polio tetap bisa diberikan.

Selain itu, jika pada pemberian vaksin polio pertama terdapat reaksi alergi seperti kulit kemerahan, gatal, bentol, mata bengkak, atau sesak napas, sebaiknya pemberiannya vaksin yang kedua ditunda dan konsultasikan kembali pada dokter spesialis anak.

  1. Efek samping

Meski sangat jarang, demam dan diare bisa saja terjadi sebagai efek samping vaksin polio.

Perhatikan lima hal di atas sebelum membawa anak mendapatkan vaksin polio sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Vaksin polio merupakan bagian dari imunisasi dasar yang sangat penting agar si Kecil terhindar dari penyakit polio yang bisa mematikan. Melalui vaksin pula, Anda turut berpartisipasi dalam menyehatkan Indonesia.

(NB/RN)

Vaksin PoliovaksinAnakvaksinasi polioHari Polio SeduniaPolio

Konsultasi Dokter Terkait