Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomePsikologiKesehatan MentalMengenal Mental Borderline Personality yang Diidap Ariel Tatum
Kesehatan Mental

Mengenal Mental Borderline Personality yang Diidap Ariel Tatum

Krisna Octavianus Dwiputra, 21 Okt 2019

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Secara mengejutkan, Ariel Tatum mengaku mengalami masalah borderline personality. Yuk, kenali masalah kesehatan mental tersebut.

Mengenal Mental Borderline Personality yang Diidap Ariel Tatum

Pengakuan mengejutkan datang dari aktris cantik, Ariel Tatum. Wanita yang kerap berperan di FTV ini ternyata mengalami masalah mental bernama borderline personality disorder (BPD). Apa itu? Yuk, kenali lebih jauh masalah kesehatan mental tersebut lewat artikel ini.

Siapa sangka, Ariel Tatum yang selama ini punya karier cukup bagus –baik akting maupun bernyanyi– ternyata harus merasakan jatuh bangun kehidupan karena diterpa masalah kesehatan mental.

Aktris yang pernah berduet dengan Ari Lasso ini bahkan pernah punya niat untuk bunuh diri akibat tekanan masalah mental itu. Ia mengakui, masalah mental sudah dirasakannya sejak berusia 13 tahun.

Berkali-kali mencoba bunuh diri, Ariel akhirnya merasakan ada yang tidak beres dengan dirinya. Sehingga, akhirnya ia memutuskan untuk berobat ke psikiater. Wanita berusia 22 tahun ini akhirnya dinyatakan menderita BPD.

Mari kenali gangguan mental BPD

Mungkin masih banyak orang yang belum tahu apa itu BPD. Ini adalah gangguan kesehatan mental yang berdampak pada cara seseorang berpikir, serta merasakan tentang dirinya sendiri dan orang lain. Termasuk di dalamnya masalah citra diri, kesulitan mengelola emosi dan perilaku, serta pola hubungan yang tidak stabil.

BPD adalah salah satu gangguan mental yang cukup serius. Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, gangguan ini dikatakan sebagai borderline atau ambang, sebab berada di antara dua gangguan jiwa, yaitu neurosis dan skizofrenia.

"Pada gangguan kepribadian ini, biasanya penderitanya mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem. Sikap dan perilakunya kepada orang lain juga dapat berubah, mengikuti perubahan suasana hati yang dialaminya," ujar dr. Theresia.

"Bisa dikatakan, BPD merupakan gangguan mental yang lebih ringan dari skizofrenia, tapi lebih berat dari neurosis (depresi dan kecemasan). Jika tidak ditangani dengan tepat, maka BPD dapat menjadi skizofrenia," sambung dr. Theresia.

Selain itu, orang yang memiliki BPD biasanya akan merasakan ketakutan yang kuat akan pengabaian atau ketidakstabilan. Namun, kemarahan yang berlebih, impulsif, dan perubahan suasana hati yang sering terjadi dapat membuat orang lain menjauh, meskipun penderitanya ingin memiliki hubungan yang penuh kasih dan langgeng.

Umumnya, BPD dimulai pada awal masa dewasa. Kondisi ini biasanya lebih buruk pada usia dewasa muda dan seiring bertambahnya usia, bisa membaik secara bertahap.

Gejala BPD

Gejala-gejala yang biasanya timbul pada penderita BPD adalah:

  • Ketakutan yang kuat akan pengabaian, bahkan akan melakukan tindakan ekstrem untuk menghindari perpisahan atau penolakan, baik yang memang nyata maupun yang hanya ada di bayangan.
  • Pola hubungan intens yang tidak stabil, seperti memuja seseorang pada suatu saat, tapi kemudian tiba-tiba percaya bahwa orang itu tidak cukup peduli atau kejam.
  • Perubahan cepat dalam identitas diri dan citra diri yang mencakup pergeseran tujuan dan nilai, serta melihat diri Anda buruk atau seolah-olah tidak ada sama sekali.
  • Periode paranoia yang berhubungan dengan stres dan hilangnya kontak dengan kenyataan, berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam.
  • Perilaku impulsif dan berisiko, seperti berjudi, mengemudi sembrono, hubungan seks yang tidak aman, menghabiskan waktu dengan tidak jelas, makan berlebih, penyalahgunaan narkoba, tiba-tiba berhenti dari pekerjaan yang baik, atau mengakhiri hubungan yang positif.
  • Melakukan ancaman dengan perilaku bunuh diri atau mencelakakan diri sendiri. Sering kali, itu sebagai respons terhadap rasa takut akan perpisahan atau penolakan.
  • Perubahan suasana hati yang berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari, yang dapat mencakup kebahagiaan yang intens, lekas marah, malu, atau cemas.
  • Perasaan kosong yang berkelanjutan.
  • Kemarahan yang berlebih dan intens, seperti sering kehilangan kesabaran, bersikap sarkastik, atau ingin bertengkar secara fisik.

Borderline personality disorder (BPD) seperti yang dialami Ariel Tatum tidak bisa dianggap remeh karena bisa membahayakan dirinya sendiri dan orang di sekitarnya. Jika Anda merasa memiliki gejala-gejala BPD di atas, jangan ragu untuk segera mencari pertolongan dari ahlinya. Dengan perawatan yang tepat, kualitas hidup Anda masih bisa diselamatkan atau dikembalikan.

[MS/ RH]

Gangguan MentalAriel Tatumkesehatan mentalBorderline Personality Disorder

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter