Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatTulangOsteoporosis, Penyakit Orang Tua yang Bisa Dicegah Sejak Muda
Tulang

Osteoporosis, Penyakit Orang Tua yang Bisa Dicegah Sejak Muda

dr. Theresia Rina Yunita, 19 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Osteoporosis identik dengan penyakit orang tua, bikin tulang keropos dan rentan patah. Bisa berbahaya, tapi penyakit ini bisa dicegah sejak muda.

Osteoporosis, Penyakit Orang Tua yang Bisa Dicegah Sejak Muda

Tidak ada seorang pun yang ingin tulangnya rapuh akibat osteoporosis. Penyakit yang identik dialami orang tua itu membuat tulang kehilangan kepadatannya, sehingga bisa dengan mudahnya mengakibatkan tulang retak, bahkan patah. Bisa sangat berbahaya, nyatanya penyakit ini bisa dicegah dengan mudah sejak muda.

Osteoporosis, atau awam menyebutnya pengeroposan tulang, adalah kondisi menurunnya kepadatan tulang akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur mineral, disertai kerusakan dalam tulang. Sehingga, tulang yang mengalami osteoporosis akan lebih mudah mengalami retak hingga patah tulang.

Menurut penelitian, 80 persen penderita osteoporosis adalah wanita, terutama usia 50-80 tahun (23 persen) dan usia 70-80 tahun (54 persen). Wanita memang lebih rentan terkena osteoporosis karena berkaitan langsung dengan kondisi menopause, yang berdampak langsung pada kepadatan tulang. Kadar hormon estrogen yang menurun pada wanita menopause mengakibatkan menurunnya massa tulang.

Penurunan kepadatan tulang tidak terjadi secara tiba-tiba

Perlu diketahui bahwa menurunnya kepadatan tulang butuh waktu lama. Pembentukan tulang dimulai sejak dalam kandungan, yaitu saat embrio berusia 6-7 minggu, kemudian berlanjut hingga dewasa.

Pada usia awal 20-an, tulang perlahan berhenti tumbuh. Itulah kenapa setelah usia tersebut, tinggi badan tak lagi bisa bertambah. Meski demikian, massa tulang akan terus memadat sampai usia 30-an. Sekitar usia 35 tahun, massa tulang lambat laun berkurang, sehingga terjadilah osteoporosis.

Berdasarkan proses tersebut, maka jelas bahwa osteoporosis sering terjadi pada usia lanjut. Namun kabar baiknya, penyakit tersebut bisa dicegah sejak usia muda, terutama jika Anda memaksimalkan kesehatan tulang saat usia di bawah 35 tahun.

Cara mencegah osteoporosis sejak muda

Kebanyakan orang baru mulai serius menangani osteoporosis ketika sudah terlambat, misalnya sudah mengalami retak atau patah tulang. Padahal, waktu untuk menjaga massa tulang yang dianjurkan adalah sedini mungkin, bahkan sejak usia anak-anak.

Untuk memaksimalkan kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis, lakukan langkah-langkah ini:

  • Rutin berolahraga.
  • Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kalsium, vitamin D, dan fitoestrogen. Makanan yang mengandung fitoestrogen adalah susu kedelai dan bengkoang, sedangkan sumber tinggi kalsium bisa didapat dari makanan laut.
  • Hindari minuman berkafein seperti kopi dan minuman bersoda.
  • Hentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol. 
  • Batasi konsumsi makanan tinggi garam.
  • Sering-sering terkena sinar matahari pagi, yaitu 15-30 menit pada jam 6-9 pagi. Pada siang hari, cukup 5-7 menit terutama di tangan dan kaki.
  • Mulai mengonsumsi suplemen tulang sejak usia muda. Kalsium dibutuhkan oleh tubuh sebesar  1.200-1.500 mg per hari, sedangkan vitamin D dibutuhkan sebesar 400-800 IU per hari.
  • Periksa kesehatan tubuh dan tulang secara berkala, yaitu dengan pemeriksaan densitometri untuk mengetahui densitas tulang yang menandakan risiko osteoporosis.

Mengingat hormon berperan penting pada proses penurunan massa tulang, Anda juga harus mewaspadai penyakit atau kondisi terkait hormon yang bisa memicu osteoporosis. Di antaranya adalah:

  • Hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif)
  • Kadar hormon esterogen dan testosteron rendah
  • Gangguan kelenjar adrenal
  • Gangguan kelenjar pituitari

Selain penyakit atau gangguan pada kelenjar, faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko osteoporosis adalah:

  • Penggunaan obat-obatan kortikosteroid jangka panjang. 
  • Penderita gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
  • Perokok berat dan sering minum minuman keras.
  • Kurang olahraga atau kurang aktif bergerak.
  • Mengonsumsi obat-obatan kanker, khususnya kanker payudara dan prostat.
  • Riwayat orang tua yang mengalami osteoporosis dengan kondisi retak atau patah tulang.
  • Reumatoid artritis.
  • Malabsorbsi, yaitu ketika usus tidak mampu menyerap nutrisi dengan maksimal.
  • Indeks massa tubuh (IMT) di bawah atau sama dengan 19 (tergolong dalam kelompok kurus).

Apabila memiliki kondisi-kondisi di atas, sebaiknya lebih waspada. Jika sudah terlanjur mengalami osteoporosis, hal yang perlu Anda lakukan adalah berhati-hati untuk menghindari risiko jatuh dan mengalami cedera tulang. Selain itu, pengobatan juga diperlukan untuk membantu meningkatkan kepadatan tulang.

Daripada di masa mendatang harus hidup penuh rasa khawatir akibat osteoporosis, lebih baik penyakit tersebut dicegah kemunculannya sejak muda dengan cara-cara di atas. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keluhan seputar tulang. Dan yang paling penting, jalani hidup dengan pola hidup sehat agar terhindar dari osteoporosis dan beragam penyakit lainnya di usia tua.

(RN)

pengeroposan tulangKesehatan TulangHari Osteoporosis SeduniaOsteoporosis

Konsultasi Dokter Terkait