HomeInfo SehatKesehatan UmumBenarkah Penyakit Autoimun Bisa Dikendalikan dengan Pola Makan?
Kesehatan Umum

Benarkah Penyakit Autoimun Bisa Dikendalikan dengan Pola Makan?

dr. Sara Elise Wijono MRes, 31 Agu 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penyanyi Ashanty mengungkapkan bahwa ia mengalami penyakit autoimun. Bisakah pola makan membantu mengendalikan kondisi tersebut?

Benarkah Penyakit Autoimun Bisa Dikendalikan dengan Pola Makan?

Kabar kurang menyenangkan datang dari dunia hiburan Indonesia. Penyanyi yang sekaligus istri Anang Hermansyah, Ashanty dikabarkan didiagnosis menderita penyakit autoimun. Yuk, kenali lebih jauh tentang penyakit ini.

Penyakit autoimun sebenarnya tidak merujuk pada kondisi medis secara spesifik. Autoimun sebenarnya merupakan kumpulan penyakit, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel lain yang tidak bersalah. Autoimun dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, sehingga gejala yang timbul juga berbeda-beda. 

Merujuk pada kasus yang menimpa Ashanty, hingga kini belum diketahui penyakit autoimun seperti apa yang dialaminya. Pasalnya, banyak kondisi autoimun yang memberikan gejala serupa, misalnya kelelahan, nyeri sendi dan bengkak, gangguan kulit, nyeri perut, gangguan pencernaan, demam berulang, serta pembengkakan kelenjar.

Pola Makan untuk Penderita Penyakit Autoimun

Salah satu cara yang terbukti dapat membantu mengendalikan penyakit autoimun adalah pola makan. Hal ini sudah dibuktikan lewat beragam penelitian. 

Pola makan khusus yang bertujuan mengurangi peradangan pada tubuh sehingga mengurangi gejala penyakit autoimun disebut autoimmune protocol (AIP). Pola makan ini bersifat sangat ketat, serta terinspirasi dari pola makan Paleo. 

Dasar dari AIP adalah teori di mana terdapat ‘lubang-lubang kecil’ pada saluran cerna yang memungkinkan makanan keluar dari organ. Hal ini dipercaya membuat ‘bingung’ sistem kekebalan tubuh, sehingga menimbulkan reaksi berlebihan dengan menyerang sel-sel yang tidak bersalah. 

Adapun tujuan dari pola makan AIP, yaitu memasok makanan penuh gizi, serta menghindari makanan yang menyebabkan peradangan. 

Dengan kata lain, pola makan tersebut berusaha menyembuhkan ‘lubang’ pada saluran pencernaan agar nantinya dapat ‘memformat’ ulang sistem kekebalan tubuh. Hal ini diharap akan mencegah terjadinya reaksi autoimun, mengurangi gejala autoimun, serta mencegah munculnya penyakit autoimun yang lain.

Dalam pola makan AIP, ada beberapa jenis makanan yang disarankan untuk dikonsumsi setiap hari. 

Misalnya, daging dan ikan, sayuran, ubi, buah (dalam jumlah terbatas), santan, minyak alpukat/zaitun/kelapa, makanan fermentasi bebas susu (kombucha, kimchi, kefir), madu atau maple syrup (dalam jumlah terbatas), rempah-rempah non-biji (kemangi, daun jeruk), teh hijau, kaldu, dan cuka (balsamik, cuka apel).

Selain menyarankan untuk konsumsi makanan tertentu, pola makan AIP juga mewajibkan pantangan makan tertentu. 

Misalnya, menghindari biji-bijian (beras, gandum), susu dan produk olahannya (termasuk mentega), telur, kacang-kacangan, nightshade vegetables (terong-terongan, tomat, kentang, paprika), gula dan pengganti gula (kecuali madu), semua jenis minyak (kecuali yang disebutkan sebelumnya), pengawet makanan dan alkohol.

Artikel lainnya: Penyakit Autoimun Bisa Sebabkan Gangguan Pencernaan Bernama Akalasia?

Hal yang Mesti Diperhatikan

Bagi Anda penderita penyakit autoimun dapat menerapkan pola makan AIP, Anda mesti benar-benar mengikuti aturannya selama beberapa minggu. Setelah itu, Anda boleh mencoba makanan lain di luar AIP secara bertahap. 

Makanan lain ini hanya boleh Anda coba selama beberapa hari atau satu kali sekali seminggu sembari mengawasi reaksi tubuh. Pada prinsipnya, hal tersebut mirip dengan memperkenalkan MPASI pada bayi, yaitu diperkenalkan satu per satu.

Mungkin akan berguna untuk Anda jika memiliki jurnal makanan selama menjalani pola makan AIP. Dalam jurnal, Anda bisa mencatat apa saja yang telah dimakan serta reaksi tubuh yang terjadi setelahnya. Dengan demikian, mudah bagi Anda untuk mengetahui makanan yang dapat memicu reaksi tertentu dari tubuh. 

Memang, masih banyak penelitian yang harus dilakukan guna memastikan efektivitas pola makan AIP. Namun, hasil menjanjikan ditemukan pada studi tahun 2017 yang mengatakan pola makan AIP dapat memperbaiki gejala penyakit autoimun IBD (inflammatory bowel disease). Jadi, mungkin saja Ashanty dapat mengendalikan penyakit autoimun yang dialaminya dengan mengikuti pola makan ini.

(NB/ RH)

Pola MakanAshantypenyakit autoimun

Konsultasi Dokter Terkait