HomeInfo SehatSaraf3 Vitamin Ini Punya Peran Penting untuk Kesehatan Saraf
Saraf

3 Vitamin Ini Punya Peran Penting untuk Kesehatan Saraf

Tim Redaksi KlikDokter, 07 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sejatinya, semua vitamin baik untuk tubuh. Namun, ada tiga jenis yang perannya sangat penting untuk kesehatan saraf. Apa saja?

3 Vitamin Ini Punya Peran Penting untuk Kesehatan Saraf

Semua vitamin punya peran penting masing-masing untuk menyokong kesehatan tubuh. Namun, jika bicara tentang kesehatan saraf, ada tiga jenis vitamin yang secara spesifik manfaatnya sangat besar.

Mengenal Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf adalah kumpulan saraf yang kompleks dan sel-sel khusus (neuron) yang mentransmisikan sinyal antara berbagai bagian tubuh. Jika digambarkan, sistem saraf bekerja layaknya kabel listrik di dalam tubuh.

Secara struktural, ada dua komponen sistem saraf: sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf, sedangkan sistem saraf tepi meliputi neuron sensorik, ganglia (kelompok neuron), motorik, dan sistem saraf pusat.

Secara fungsional, sistem saraf memiliki dua sub-divisi utama: komponen somatik (sistem saraf sadar) dan otonom (sistem saraf tidak sadar). Sistem saraf somatik berfungsi untuk mengatur aktivitas yang disadari, sedangkan sistem saraf otonom bekerja tanpa disadari atau tanpa perintah sistem saraf pusat.

Ada tiga jenis saraf di dalam tubuh, yaitu:

  • Saraf otonom: mengontrol aktivitas “sukarela” dalam tubuh, seperti detak jantung, pernapasan, tekanan darah, pencernaan, dan pengaturan suhu.
  • Saraf motorik: mengontrol gerakan dan tindakan dengan mengirimkan informasi dari otak dan sumsum belakang ke otot.
  • Saraf sensorik: menyampaikan informasi dari kulit dan otot, lalu kembali ke sumsum tulang belakang dan otak. Informasi tersebut kemudian diproses, lalu membuat Anda merasakan sakit dan sensasi lainnya.

Karena sistem saraf sangat krusial dalam menunjang aktivitas harian, gangguan dan kerusakan saraf akan begitu memengaruhi kualitas hidup.

Gangguan Saraf yang Bisa Terjadi

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gejala gangguan saraf. Sebagai contoh adalah orang dengan neuropati perifer. Sensasi kesemutan bersama dengan rasa sakit, sensasi terbakar, mati rasa, dan ketidaknyamanan lainnya tak bisa hilang dengan mudah.

Bergantung pada saraf mana yang terpengaruh dan luasnya masalah, otot dapat melemah dan mengakibatkan atrofi (penyusutan atau pengecilan ukuran suatu sel, jaringan, organ, atau bagian tubuh).

Jika saraf sistem saraf otonom terlibat, fungsi dasar seperti kandung kemih dan kontrol usus bisa terganggu. Konsekuensinya bahkan bisa lebih serius.

Neuropati perifer bisa disebabkan banyak hal. Diabetes tercatat sebagai penyebab tersering, disusul oleh konsumsi alkohol berlebihan, kekurangan nutrisi, paparan kimia beracun, dan gangguan autoimun yang menyerang sistem saraf.

Konsumsi Vitamin B Kompleks

Vitamin B bermanfaat dalam mengatasi menjaga stabilitas fungsi sistem saraf. Terkadang, neuropati perifer disebabkan oleh defisiensi vitamin B. Oleh karena itu, suplementasi vitamin B kompleks—vitamin B1 (tiamina), B6 (piridoksina), dan B12 (kobalamin).

  • Vitamin B1

Vitamin B1 dapat membantu mengurangi rasa sakit dan tingkat peradangan, serta mencegah kerusakan sel. Selain itu, vitamin B1 membantu tubuh menghasilkan energi dari nutrisi, juga diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi sel.

Selain itu, vitamin B1 juga dapat meredakan nyeri diabetes, penyakit jantung, alkoholisme, penuaan, sejenis kerusakan otak yang disebut sindrom serebelar, sariawan, gangguan penglihatan seperti katarak dan glaukoma, mabuk perjalanan, dan meningkatkan kinerja atletik.

Beberapa orang juga menggunakan vitamin B1 untuk meningkatkan kemampuan belajar, meningkatkan energi, mengurangi stres, dan mencegah hilangnya memori (termasuk penyakit Alzheimer).

Vitamin B1 bisa didapat dari makanan fermentasi, kacang polong, daging babi, beras merah, serta makanan yang telah difortifikasi seperti sereal. Namun, memanaskan makanan tadi bisa mengurangi kandungan vitamin tersebut. Oleh karena itu, banyak yang memastikan pemenuhan kebutuhan hariannya lewat suplemen.

  • Vitamin B6

Vitamin B6 adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk fungsi saraf pusat dan membantu menjaga ujung saraf. Vitamin ini sangat penting untuk sintesis dan metabolisme dari hampir semua neurotransmiter.

Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan gejala kelelahan, gugup, mudah marah, depresi, susah tidur, kesulitan berjalan, begitu juga pusing, neuritis (radang urat saraf), neuralgia (nyeri urat saraf), dan sindrom carpal tunnel.

Penggunaan jangka panjang obat antikonvulsan (antikejang) yang mengandung fenitoin atau suksinimid dapat mengurangi kadar vitamin B6 dalam darah.

Obat lain seperti antidepresan, inhibitor monoamine oksidase (MAO), antihipertensi, antikanker, kontrasepsi oral, dan obat anti tuberkulosis juga dapat menurunkan kadarnya. Ini bisa menyebabkan iritabilitas, neuropati perifer, dan kejang.

Sumber makanan yang kaya akan vitamin B6 meliputi: daging, ikan, kentang, pisang, dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang polong, lentil, dan produk kedelai).

Suplemen vitamin B6 banyak diresepkan untuk mengatasi defisiensi vitamin tersebut, yang berkaitan dengan diet dan penggunaan obat tertentu.

  • Vitamin B12

Dalam tubuh, vitamin B12 dibutuhkan untuk mendukung fungsi normal sel saraf. Defisiensi vitamin ini adalah salah satu penyebab neuropati perifer. Jika tidak ditangani, bisa mengakibatkan kerusakan saraf permanen.

Selain untuk mencegah anemia yang disebut pernisiosa, vitamin B12 juga penting untuk pemeliharaan mielin (selubung saraf). Sintesis mielin yang tidak memadai dapat menyebabkan kerusakan neurologis.

Kekurangan vitamin B12 pada ibu menyusui dapat membuat bayi mengalami atrofi otak, gangguan kejang mioklonik, mikrosefalia (kepala kecil yang abnormal dan biasanya disertai retardasi mental).

Selain itu, kekurangan vitamin B12 juga bisa menyebabkan kebutaan kortikal (kehilangan penglihatan karena disfungsi bilateral dari korteks visual di oksipital), yang mungkin tidak dapat diubah dalam beberapa kasus.

Pasien dengan anemia pernisiosa dapat mengalami kehilangan fungsi kognitif dan bahkan demensia, kecuali mereka menerima vitamin B12 tambahan.

Pasien dengan sindrom Down juga sering tidak mampu menyerap vitamin B12 dan menderita penurunan status vitamin tersebut. Perawatan kekurangan vitamin B12 dicapai dengan suntikan dan/atau suplemen oral.

Vitamin B12 secara eksklusif bisa didapat dari produk hewani, seperti hati, daging merah, daging unggas, ikan, telur, serta susu dan produk olahannya.

Suplementasi vitamin B kompleks berpotensi mempromosikan perbaikan saraf. Mungkin karena vitamin tersebut dapat mempercepat regenerasi jaringan saraf dan meningkatkan fungsi saraf. Vitamin B kompleks juga bisa membantu menghilangkan nyeri dan peradangan.

Kabar baiknya, Anda tak perlu khawatir kekurangan tiga jenis vitamin B tersebut. Kini telah hadir hemaviton Neuro Forte, vitamin neurotropik yang mengandung vitamin B1 (100 mg), vitamin B6 (100 mg), dan vitamin B12 (5.000 mcg) yang perannya sangat penting untuk memelihara kesehatan saraf. Minumlah secara rutin seperti anjuran yang tertera di kemasan atau sesuai instruksi dokter Anda.

(RN/RH)

AdvertorialSarafvitamin Bkerusakan sarafvitamin sarafVitamin NeurotropikKesehatan Saraf

Konsultasi Dokter Terkait