HomeInfo SehatKesehatan UmumWaspadai Efek Samping Tabir Surya pada Tubuh
Kesehatan Umum

Waspadai Efek Samping Tabir Surya pada Tubuh

dr. Nabila Viera Yovita, 05 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dianjurkan untuk selalu dipakai setiap hari, tapi diam-diam tabir surya punya efek samping pada tubuh, yaitu kekurangan vitamin D.

Waspadai Efek Samping Tabir Surya pada Tubuh

Untuk meminimalkan dampak buruk dari paparan sinar ultraviolet pada kulit, Anda disarankan untuk rutin mengoleskan tabir surya. Namun, ternyata penggunaannya menyimpan efek samping pada tubuh, yaitu bisa sebabkan kekurangan vitamin D.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam “Journal of the American Osteopathic Association” tahun 2017, tercatat hamper satu miliar orang di seluruh dunia mungkin kekurangan vitamin D karena kurangnya paparan sinar matahari, akibat penggunaan tabir surya.

Singkatnya, pemakaian tabir surya dapat menganggu penyerapan vitamin D, sehingga tubuh bisa kekurangan vitamin tersebut. Meski demikian, jangan langsung membuang tabir surya Anda di rumah, karena ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

Kaitan antara tabir surya dan kekurangan vitamin D

Seseorang mungkin kekurangan vitamin D apabila mengoleskan tabir surya ke kulit terlalu tebal. Tabir surya diaplikasikan tebal-tebal memang bisa memblokir sinar matahari yang masuk ke dalam kulit, sehingga menyebabkan kurangnya produksi vitamin D. Tebal yang dimaksud di sini diartikan sebanyak kurang lebih 1 ons (setara dengan bola golf) untuk dioleskan ke tubuh.

Faktanya, kebanyakan orang mengaplikasikan tabir surya kurang dari 1 ons alias tidak berlebihan dalam sekali pakai, sehingga efek samping ini tak perlu terlalu dikhawatirkan.

Pada sebuah studi di Australia, disebutkan bahwa kadar vitamin D ditemukan tetap cukup selama musim panas pada partisipan yang diberikan tabir surya berspektrum luas maupun krim plasebo. Hal ini dikaitkan dengan kemungkinan kurangnya tabir surya yang dibalurkan pada seluruh tubuh selama periode tersebut.

Orang-orang yang cenderung menggunakan tabir surya terlalu banyak, apalagi ditambah dengan perlindungan kulit lainnya seperti pakaian yang menutupi kulit dan topi, punya kemungkinan mengalami kekurangan vitamin D akibat kurangnya paparan sinar matahari.

Dilema antara kekurangan vitamin D dan risiko kanker kulit

Vitamin D diproduksi dalam kulit ketika terpapar sinar ultraviolet B (UVB) dari matahari. Apabila 15-20 persen kulit terpapar sinar matahari tanpa proteksi apa pun selama 15-20 menit sebanyak 2-3 kali seminggu, itu bisa memenuhi kadar vitamin D yang dibutuhkan tubuh.

Namun di sisi lain, terpapar sinar matahari tanpa proteksi apa pun, secara kumulatif akan menyebabkan kerusakan pada kulit dalam jangka panjang. Akibat kerusakan DNA terus-menerus akibat paparan sinar matahari, risiko kanker kulit meningkat.

Cara memenuhi kebutuhan vitamin D sekaligus mengurangi risiko kanker kulit

Untuk mengurangi risiko kanker kulit dan penuaa kulit, para spesialis kulit dan kelamin menganjurkan proteksi sinar matahari secara bijak.

Sebagai contoh, Anda bisa mengenakan pakaian fotoprotektif (umumnya berlabel ultraviolet protection factor atau UPF). Pakaian tersebut memiliki serat kain yang sangat erat, sehingga kadar radiasi sinar UV yang menembus pakaian bisa diminimalkan. Kombinasikan dengan pemakaian tabir surya berspektrum luas dengan SPF ≥30 ke seluruh tubuh yang terpapar sinar matahari di luar ruangan dalam jangka waktu lama.

Cara di atas juga berlaku untuk individu dengan kulit yang lebih gelap, yang memiliki risiko lebih rendah terhadap kanker kulit dari paparan sinar matahari.

Selain dari sinar matahari, vitamin D juga bisa didapat dari makanan dan suplemen. Mencukupi kebutuhan vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang, mengurangi risiko pengeroposan, sehingga risiko terjadinya patah tulang bisa ditekan.

Kebutuhan vitamin D harian secara umum adalah:

  • 400 IU untuk anak usia 0-1 tahun
  • 600 IU untuk anak, remaja, dan dewasa berusia 1-70 tahun
  • 800 IU untuk usia di atas 71 tahun

Selain dari suplemen, American Academy of Dermatology menganjurkan Anda untuk mengonsumsi makanan yang tinggi akan vitamin D seperti ikan salmon, tuna, sarden, minyak ikad kod, kuning telur, atau makanan lainnya yang telah diperkaya vitamin D seperti sereal, yoghurt, susu, dan jus jeruk.

Efek samping tabir surya yang bisa sebabkan kekurangan vitamin D pada tubuh memang perlu diwaspadai, tetapi tak perlu terlalu dikhawatirkan. Selama Anda menggunakan tabir surya secukupnya (tidak sampai mengoleskan 1 ons tabir surya yang dikombinasikan dengan perlindungan terhadap kulit lainnya) dan sesuai anjuran, efek samping tersebut bisa dihindari. Melindungi kulit dari paparan sinar matahari memang dibutuhkan karena adanya risiko kanker kulit, tetapi tak harus sampai terlalu berlebihan, ya.

(RN)

sinar ultravioletvitamin dSinar MatahariTabir Surya

Konsultasi Dokter Terkait