Kesehatan Umum

Kondisi yang Bisa Memengaruhi Kesehatan Generasi Milenial

Tamara Anastasia, 03 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Gaya hidup modern membuat para generasi milenial dekat dengan berbagai kondisi yang bisa memengaruhi kesehatannya. Apa saja itu?

Kondisi yang Bisa Memengaruhi Kesehatan Generasi Milenial

Memiliki tubuh yang sehat tentu jadi dambaan bagi setiap orang. Tapi sayangnya, gangguan kesehatan bisa datang kapan saja dan menyerang kelompok usia mana saja, termasuk generasi milenial. 

Gaya hidup modern telah membuat generasi milenial semakin dekat dengan berbagai kondisi yang bisa memengaruhi kondisi kesehatannya. Oleh sebab itu, anak milenial harus bisa mengenali kondisi-kondisi tersebut untuk menjaga kesehatannya. 

Beberapa kondisi kesehatan tertentu memang membutuhkan perhatian khusus dari generasi milenial. Baik karena angka kejadiannya yang lebih tinggi pada generasi ini, maupun karena kondisi yang berkaitan dengan gaya hidup mereka. 

Ini kondisi yang harus dihindari

Menurut dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter, beberapa kondisi yang bisa memengaruhi kesehatan generasi milenial, antara lain: 

  • Merokok

Rokok mungkin sudah menjadi ‘makanan’ sehari-hari bagi sebagian besar generasi milenial. Meski merokok sudah menjadi kebiasaan yang ‘wajar’ bagi banyak orang, tapi Anda tetap tidak boleh lupa dengan dampak-dampak buruknya. 

Sudah menjadi rahasia umum bahwa merokok dapat memperburuk kondisi organ paru. Kebiasaan tidak sehat ini dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel paru hingga menimbulkan serangkaian penyakit lainnya. 

“Merokok juga dapat menimbulkan kerusakan jaringan di beberapa sistem organ tubuh, termasuk sistem kardiovaskular atau dikenal juga dengan sistem peredaran darah,” jelas dr. Adeline.

Namun, tidak hanya merusak organ bagian dalam tubuh, merokok juga bisa merusak penampilan generasi milenial karena bisa berdampak negatif pada kondisi kulit. 

“Kebiasaan merokok mampu mengurangi jumlah kolagen dalam kulit. Sebab, zat beracun yang ada dalam rokok dapat dengan mudah merusak komponen kulit yang pada akhirnya membuat wajah tampak kusam, berkeriput, dan kasar,” jelas dr. Adeline. 

  • Obesitas

Seiring berjalannya waktu, peningkatan terjadinya obesitas pada dewasa muda semakin marak. Selain karena pola makan yang tidak sehat, kurangnya olahraga atau aktivitas fisik juga menjadi alasan lain mengapa semakin banyak generasi milenial yang mengalami obesitas.

Obesitas tidak hanya akan menurunkan penampilan fisik, tapi juga bisa memicu timbulnya berbagai penyakit lain, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes. Obesitas yang tidak segera ditangani akan berdampak pada kondisi kesehatan jangka panjang.

Jadi, meskipun masih muda, generasi milenial perlu lebih memperhatikan porsi serta asupan yang dikonsumsi setiap hari. Selain itu, aktiflah dalam kegiatan fisik agar timbulnya obesitas bisa dicegah.

Lakukan olahraga, setidaknya 30 menit dalam sehari. Jika Anda tidak terbiasa berolahraga, mulailah dengan hal-hal kecil seperti bersepeda, berenang, jalan santai di depan kompleks, atau membawa binatang peliharaan jalan-jalan. 

Selanjutnya

  • Kurang Tidur 

Saking asyiknya nongkrong dan mengobrol, atau hanya sekadar streaming film dan mengecek media sosial, waktu tidur Anda bisa jadi berkurang. Padahal, durasi waktu tidur yang paling ideal untuk Anda adalah 7 sampai 8 jam dalam sehari.

Jika Anda kurang tidur, maka akan ada dampak buruk yang tentunya berpengaruh pada sistem kerja organ tubuh. Misalnya saja, otak. 

“Saat tubuh merasa lelah dan mengantuk, maka sistem kerja otak pun akan menurun karena tidak ada suplai oksigen atau darah yang cukup untuk mengalir ke kepala. Hasilnya, sistem kerja otak jadi menurun dan membuat Anda jadi tidak bisa konsentrasi dan fokus dalam bekerja,” ujar dr. Adeline. 

Selain itu, orang yang kurang tidur juga lebih mudah sakit karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. 

Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc, MSc dari KlikDokter, jika orang yang kurang tidur terekspos rhinovirus, maka lebih tinggi kemungkinannya untuk menunjukkan gejala dibandingkan orang yang tidur cukup. Rhinovirus merupakan salah satu virus penyebab batuk dan pilek.

  • Stres dan Depresi 

“Ada sebuah penelitian yang ditulis dalam jurnal American Psychological Association, menunjukkan bahwa generasi milenial merupakan salah satu generasi yang rentan dan bahkan sudah mengalami stres dengan tingkatan paling tinggi,” tambah dr. Adeline. 

Penyebab dari stres yang diderita generasi milenial pun bermacam-macam. Mulai dari faktor pekerjaan, rumah tangga, kehidupan sosial, bahkan sampai stres akibat tugas-tugas perkuliahan. 

Untuk menangani permasalahan ini, generasi milenial diharapkan mampu mengontrol emosi dan level stres yang mereka miliki. 

Jika sudah menunjukkan gejala depresi atau stres (emosional, tidak nafsu makan, menjauhkan diri dari kehidupan sosial, sering pusing), maka sebaiknya segera lakukan aktivitas yang dapat membuat senang dan tenang. Misalnya meditasi atau melakukan hobi. 

Setelah melihat beberapa kondisi yang bisa memengaruhi kesehatan di atas, generasi milenial harus lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan sejak usia muda. Kuncinya adalah dengan menjalani pola makan yang sehat, berolahraga secara rutin, dan menghindari faktor-faktor yang dapat memicu stres dan depresi.

[MS/ RH]

Gaya Hidupgenerasi milenial

Konsultasi Dokter Terkait