Kesehatan Anak

Bolehkah Memberi Obat Pencahar pada Anak?

Krisna Octavianus Dwiputra, 02 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sembelit juga bisa dialami anak-anak. Tapi, bolehkah memberi obat pencahar pada anak?

Bolehkah Memberi Obat Pencahar pada Anak?

Sembelit atau dikenal dengan sebutan susah buang air besar (BAB) alias konstipasi ini, umum terjadi pada siapa saja. Bahkan pada anak-anak –mulai dari bayi, balita, maupun anak usia sekolah. Apakah obat pencahar untuk anak bisa menjadi jalan keluar saat keluhan sembelit datang?

Penyebab sembelit pada anak

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, secara garis besar sembelit disebabkan oleh beberapa hal. Antara lain kekurangan cairan dan akibat susu formula, alergi makanan, kelainan hormon tiroid, kelainan metabolik, maupun kondisi medis lainnya.

“Pada bayi, sembelit biasanya terjadi saat dirinya mulai mendapat makanan padat (makanan pendamping ASI). Pada usia balita, sembelit terjadi saat memulai latihan toilet (toilet training). Sementara pada anak yang lebih besar, sembelit biasanya terjadi di masa awal masuk sekolah,” tutur dr. Sepri.

Gejala sembelit pun dapat bervariasi. Namun, kondisi ini menyebabkan frekuensi buang air besar yang berkurang, disertai feses dengan konsistensi keras dan kadang bercampur darah.

Sebagai contoh, bayi biasanya buang air besar beberapa kali dalam sehari. Namun saat sembelit, bayi hanya akan BAB sekali dalam sehari dengan konsistensi feses keras.

“Gejala lainnya, anak yang alami sembelit biasanya juga tampak tidak nyaman, rewel, dan harus mengejan dengan keras saat buang air besar,” ujar dr. Sepri.

Bolehkah meminum obat pencahar?

Jika sudah begini, cara paling mudah untuk mengatasi sembelit biasanya adalah dengan menggunakan obat pencahar. Namun, apakah obat ini cukup aman diberikan pada anak-anak?

Menurut dr. Bobtriyan Tanamas dari KlikDokter, sebenarnya penggunaan obat pencahar pada anak aman-aman saja, asalkan memenuhi syarat dari dokter.

“Penggunaan obat pencahar aman selama di bawah pengawasan dokter anak. Pasalnya, obat pencahar yang berlebihan bisa mengganggu kinerja saluran pencernaan di kemudian hari,” tutur dr. Bobtriyan.

“Penggunaan suplemen serat dan pelunak kotoran secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kerja saluran cerna. Selain itu, kebanyakan orang tua juga akan menghentikan penggunaan obat ini saat anak sudah bisa BAB. Padahal, itu kurang tepat,” lanjutnya.

Penghentian obat pencahar secara tiba-tiba, menurut dr. Bobtriyan, justru dapat memicu sembelit di kemudian hari. Untuk itu, dosis dan jangka waktu penggunaan obat pencahar untuk anak sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter anak.

Cara aman mengatasi sembelit pada anak

Mengatasi sembelit pada anak bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Namun, ada beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi dan mencegah sembelit pada anak, yaitu:

  • Ajak anak untuk banyak bergerak

Banyak bergerak akan merangsang pergerakan usus si Kecil.

“Anak yang lebih banyak duduk dan malas beraktivitas lebih berisiko mengalami sembelit. Aktif bergerak akan membantu pergerakan usus untuk mengeluarkan tinja,” kata dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter.

  • Ajarkan anak untuk rutin BAB

regular toilet time adalah cara mengajarkan anak kapan dan di mana sebaiknya BAB. Misalnya pada pagi hari, setelah makan, dan lain-lain. Jika ini menjadi kebiasaan, keinginan untuk BAB akan muncul pada waktu yang sudah ditentukan. BAB anak pun menjadi lebih lancar.

  • Perbanyak asupan cairan

Dokter Theresia mengingatkan agar jangan lupa untuk menjaga asupan cairan si Kecil tetap terpenuhi. Kurang asupan cairan akan membuat tinja keras sehingga sulit dikeluarkan.

  • Diet tinggi serat

Anda bisa mengubah menu makanan anak dengan memperbanyak porsi sayuran di piringnya. Sajikan juga buah-buahan, seperti pepaya, apel, alpukat, dan buah naga, sebagai kudapan siang dan sore. Buah-buahan ini bersifat sebagai pencahar dan melunakkan tinja.

Anda juga dapat memberikan anak sereal yang tinggi serat dan roti gandum. Asupan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt, juga baik untuk mencegah sembelit.

Memberikan obat pencahar pada anak memang tidak dilarang, dengan catatan hal tersebut dilakukan di bawah pengawasan dokter anak. Dosis dan lama pemakaian juga harus Anda perhatikan agar tak memicu gangguan cerna di kemudian hari. Jika Anda ragu menggunakan obat pencahar, terapkan cara di atas untuk membantu mengatasi sembelit pada anak.

[HNS/ RH]

AnakSembelitSusah BABObat PencaharMengatasi Sembelit Anak

Konsultasi Dokter Terkait