HomePsikologiKesehatan MentalPemakaian Media Sosial Pengaruhi Pola Tidur dan Olahraga Remaja
Kesehatan Mental

Pemakaian Media Sosial Pengaruhi Pola Tidur dan Olahraga Remaja

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 13 Sep 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Apakah remaja Anda sering menggunakan media sosial? Hati-hati, karena hal tersebut bisa memengaruhi pola tidur dan olahraga mereka.

Pemakaian Media Sosial Pengaruhi Pola Tidur dan Olahraga Remaja

Dalam masa-masa yang didominasi oleh teknologi saat ini, salah satu fungsi perangkat elektronik seperti ponsel dan komputer adalah mengakses media sosial. Sayangnya, penggunaan yang kurang bijak bisa berdampak pada pola tidur dan olahraga anak, khususnya pada remaja.

Anak, remaja, dan orang dewasa dari berbagai usia cenderung makin sering mengunggah foto-foto aktivitas harian mereka ke media sosial untuk menceritakan kepada teman-teman. Fenomena ini menarik perhatian sekelompok peneliti di Inggris, yang kemudian melakukan studi untuk melihat dampak penggunaan media sosial pada remaja.

Dampak media sosial pada kesehatan mental remaja

Penelitian ini dilakukan dari tahun 2013 hingga 2015 di Inggris. Penelitian yang dilakukan tergolong baik karena dapat menggambarkan hubungan antara berbagai faktor, seperti hubungan antara penggunaan media sosial dengan kesehatan mental para remaja.

Temuan utama dari studi ini adalah bahwa remaja yang lebih sering menggunakan media sosial – terutama perempuan – cenderung juga lebih sering mengalami gangguan kesehatan mental. 

Studi ini melibatkan 12.866 remaja yang berusia dari 13 sampai 16 tahun. Selama 3 tahun, setiap tahun para peneliti mengumpulkan data untuk melihat hubungan antara penggunaan media sosial dengan kesehatan mental. 

Pertama, pada tahun 2013 di saat para remaja berusia 13-14 tahun, mereka ditanya seberapa sering mengakses media sosial. Penggunaan media sosial dikategorikan berdasarkan frekuensi.

Penggunaan sangat sering adalah ketika remaja membuka situs media sosial lebih dari tiga kali setiap hari. Lalu, pada tahun 2014, remaja yang sama diminta untuk mengisi kuesioner yang dapat menilai kesehatan mental mereka dan mendeteksi adanya stres psikologis, yaitu Kuesioner GHQ12. 

Pada tahun 2015, ketika para remaja berusia 15-16 tahun, mereka diminta mengisi Kuesioner Office for National Statistics yang menilai tingkat kepuasan hidup, kesehatan secara umum, kebahagiaan, dan ansietas.

Hubungan dari penggunaan media sosial dari tahun 2013 hingga dampaknya pada kehidupan para remaja pada tahun 2015 dievaluasi oleh para peneliti. Terlihat dari hasilnya, terutama pada remaja perempuan, bahwa penggunaan media sosial berpengaruh pada kesehatan mental mereka.

Berdasarkan penelitian ini, dari tahun 2013 ke tahun 2015, penggunaan media sosial meningkat, dari 42.6 persen remaja yang sering menggunakannya pada tahun 2013 menjadi 68,5 persen pada tahun 2015. 

Stres psikososial ditemukan pada 27,5 persen perempuan yang sering menggunakan media sosial. Sedangkan pada laki-laki yang sering menggunakan media sosial, 14,9 persen mengalami stres psikososial.

Ketika dibandingkan dengan remaja yang jarang menggunakan media sosial, kemungkinan terjadi stres psikososial meningkat hingga sekitar 1,5 kali lipat pada remaja yang sering menggunakan media sosial.

Hubungannya dengan olahraga dan pola tidur

Remaja yang sering menggunakan media sosial lebih sering mengalami cyberbullying. Selain itu, mereka menjadi cenderung kurang tidur dan kurang melakukan aktivitas fisik atau olahraga.  Ketiga hal ini adalah faktor yang timbul akibat sering menggunakan media sosial dan kemudian mengakibatkan gangguan kesehatan mental pada remaja.

Pada remaja yang tidak mengalami cyberbullying mendapatkan tidur cukup dan rutin melakukan aktivitas fisik, penggunaan media sosial ternyata tidak berhubungan dengan gangguan kesehatan mental.

Pengaruh terbesar pada gangguan kesehatan mental adalah cyberbullying. Oleh sebab itu, para ahli menyampaikan bahwa mungkin penggunaan media sosial tidak perlu dibatasi, tapi cyberbullying adalah suatu masalah yang butuh ditangani.

Selain itu, pastikan para remaja rutin olahraga dan beraktivitas fisik, dan mendapatkan jumlah tidur yang cukup. 

Tips sehat mengakses media sosial

Bagi orang tua, para ahli menyarankan agar mengambil perangkat elektronik anak pada waktu tidur atau tidak mengizinkan anak-anak untuk membawa perangkat elektronik ke kamar tidur.

Dengan melakukan ini, anak-anak dipastikan mendapatkan tidur yang cukup. Selain itu, bentuklah anak-anak dengan karakter yang kuat, sehingga mereka dapat melaporkan cyberbullying. Pastikan juga mereka tidak melakukan hal tersebut pada teman-temannya. Hal ini juga berlaku bagi remaja.

Dukunglah anak atau remaja yang pernah mengalami cyberbullying dengan mulai bertanya tentang kehidupan mereka. Langkah tersebut merupakan awal dari menjaga kesehatan mentalnya.

Jadi, media sosial nyatanya memang berdampak pada pola tidur dan minat olahraga anak dan remaja. Oleh sebab itu, cobalah untuk mulai menerapkan aturan mengakses media sosial pada buah hati Anda.

[NP/ RVS]

Media SosialRemajaOlahragaCyberbullyingPola tidurkesehatan mentalStres Psikososial

Konsultasi Dokter Terkait