Tips Parenting

Cara Jitu Menenangkan Anak Saat Demam

Ruri Nurulia, 13 Sep 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Saat anak demam, orang tua jangan langsung panik. Ikuti cara ini untuk mengatasinya sembari menenangkan si Kecil.

Cara Jitu Menenangkan Anak Saat Demam

Saat anak demam, biasanya ia jadi lesu, tak lagi ceria seperti biasa. Wajar jika orang tua jadi cemas dan sibuk cari cara untuk menenangkannya. Kekhawatiran akan risiko penyakit serius biasanya menjadi alasan orang tua sering panik ketika si Kecil demam.

Ketahuilah bahwa tak semua kondisi demam pada anak harus dikhawatirkan. Lebih dari 70 persen kejadian demam pada anak disebabkan oleh infeksi virus yang kebanyakan akan sembuh dengan sendirinya dalam 3-7 hari tanpa penanganan khusus.

Saat mencurigai anak demam, pertama-tama Anda perlu mengukur suhu tubuhnya dengan termometer. Anak dikatakan demam jika suhunya menunjukkan lebih dari 38 derajat Celsius menggunakan termometer rectal, atau di atas 37,5 derajat Celsius dengan pengukuran di ketiak.

Setelah mengonfirmasi suhu tubuh anak, Anda bisa melakukan pertolongan pertama dengan kompres. Mengerti akan kekhawatiran orang tua saat anak demam, lahirlah Hansaplast Cooling Fever, produk kompres demam yang memiliki efek menenangkan berkat kesejukan, tekstur, serta aromanya. 

Alasan pemilihan dua karakter itu 

Uniknya lagi, plester kompres demam ini juga dilengkapi dengan karakter Disney dari fim Avengers dan Frozen.

 “Keduanya adalah karakter favorit anak-anak. Aromanya peppermint dan wintergreen-nya punya efek relaxing, sensasinya sejuk di dahi, tekstur gel yang nyaman, sehingga anak jadi tenang,” kata Tessa Indira, Junior Brand Manager Hansaplast saat konferensi pers pada hari Kamis (12/8) di bilangan Jakarta Selatan.

Salah satu kunci mengatasi demam pada anak adalah menenangkannya. Pasalnya, demam bisa membuat si Kecil jadi rewel, bahkan jadi menolak pengobatan apa pun. Orang tua pun bukan tak mungkin jadi frustasi.

“Situasi anak rewel karena sakit bisa membuat ibu jadi sedih, tidak tenang, dan bingung, apalagi saat anak menolak untuk diberikan obat ataupun kompres demam,” kata psikolog anak, Jovita Ferliana, M.Psi.

Jika itu sampai terjadi, upayakan untuk menenangkan anak agar orang tua juga bisa berpikir lebih jernih.

“Anda bisa menyapa si Kecil dengan lembut dan tenang, berikan sentuhan, dan pelukan. Ibu juga bisa mengalihkan perhatian si Kecil dari demam dan membuatnya merasa lebih tenang dengan bercerita, dan mengajaknya membuat cerita sendiri dengan karakter dan gambar,” Jovita memberi contoh.

Aktivitas bercerita, menurut studi dalam “Indian Journal of Positive Psychology” tahun 2014, 

  • Membantu perkembangan persepsi, memori, proses berpikir, bahasa, intelegensi, perasaan, dan emosi anak.
  • Melalui cerita, anak belajar untuk berkomunikasi secara efektif dan memperkuat hubungan interpersonalnya.
  • Dengan menikmati cerita tentang tokoh yang menarik, anak terlibat dalam perilaku “role-taking”, yang mana ia akan memosisikan dirinya sebagai tokoh dan membayangkan bagaimana tokoh tersebut berpikir, merasakan, dan berperilaku.
  • Cerita membantu proses tumbuh kembang anak, baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.

Jika anak sudah tenang, ia pun akan tidur lebih nyenyak, sehingga membantunya untuk pulih. 

Kapan harus ke dokter?

Pada keadaan normal, demam memang adalah cara tubuh untuk melawan infeksi. Meski demikian, banyak pula kondisi di luar infeksi yang dapat menyebabkan demam. Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), secara umum anak yang demam harus dibawa ke dokter jika:

  • Usia anak kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum.
  • Anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau ada tanda bahaya.
  • Anak usia 3-36 bulan dengan demam tinggi (lebih dari 39 derajat Celcius).
  • Anak semua usia yang suhu tubuhnya di atas 40 derajat Celcius.
  • Anak semua usia dengan kejang demam.
  • Anak semua usia yang demam berulang lebih dari 7 hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja.
  • Anak semua usia dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, lupus, dan penyakit ginjal.
  • Anak yang demam disertai ruam.

Anak harus sesegera mungkin dibawa ke dokter jika ada tanda-tanda bahaya sebagai berikut:

  • Tidak merespons atau susah dibangunkan atau tidak bisa bergerak.
  • Kesulitan bernapas.
  • Bibir, lidah, dan kuku tampak kebiruan.
  • Ubun-ubun terlihat jendul atau cekung.
  • Ada kekakuan di leher.
  • Nyeri kepala hebat.
  • Nyeri perut hebat atau muntah-muntah.
  • Terdapat ruam atau bintik-bintik berwarna keunguan seperti memar.
  • Tidak mau makan atau minum, dan terlihat terlalu lemah untuk minum.
  • Terus-terusan menangis.
  • Anak gelisah.
  • Posisi tubuh condong ke depan dan tidak dapat mengontrol air liur.
  • Buang air kecil menjadi sedikit atau jarang.

Cara menenangkan anak saat demam tidak sulit, kok, asal orang tua juga tenang. Lakukan pertolongan pertama dengan plester kompres demam yang nyaman untuk anak, lalu berikan perhatian untuk menenangkan anak misalnya memeluknya lebih sering sembari bercerita. Jika ada tanda-tanda bahaya seperti yang disebut di atas atau demam tak kunjung sembuh atau memburuk disertai gejala lainnya, lebih baik segera bawa ia ke dokter.

[RVS]

liputanAnakAnak demamKompres DemamplesterDemam Pada AnakDemam

Konsultasi Dokter Terkait