Kesehatan Umum

Musim Pancaroba Tiba, Waspadai 5 Penyakit Ini

Ayu Maharani, 12 Sep 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Cuaca yang tak menentu akibat peralihan musim alias pancaroba membuat Anda perlu mewaspadai beberapa penyakit.

Musim Pancaroba Tiba, Waspadai 5 Penyakit Ini

Peralihan musim atau pancaroba diketahui bisa bikin daya tahan tubuh menurun. Ada beberapa penyakit yang kerap muncul saat pancaroba dan perlu diwaspadai. Apa saja?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bulan Oktober adalah awal musim hujan, sehingga kini Indonesia dikatakan sudah masuk pancaroba.

Umumnya, musim ini terjadi dua kali setahun, yaitu peralihan dari musim hujan ke musim kemarau di bulan Maret-April, serta peralihan dari musim kemarau ke musim hujan pada bulan September-Oktober.

Cuaca yang tak menentu—dari panas ke hujan atau dari hujan ke panas—bisa berdampak pada penurunan daya tahan tubuh.

Kenapa pancaroba sering disebut sebagai musim penyakit?

Dikatakan oleh dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, suhu tubuh manusia bisa tiba-tiba berubah sesuai perubahan iklim. Kondisi tersebut pada akhirnya dapat mengganggu sistem organ. Dan saat tubuh mulai beradaptasi dengan perubahan musim tersebut, kekebalan tubuh secara otomatis akan menurun.

“Selain itu, angin yang terasa panas saat musim pancaroba banyak mendatangkan debu yang mudah masuk ke dalam saluran pernapasan. Akibatnya, iritasi dapat terjadi di saluran pernapasan dan memicu gangguan, seperti batuk kering,” jelasnya.

Kuman juga dipercaya berkembang lebih banyak di musim pancaroba ketimbang musim lainnya. Lebih parahnya lagi, kuman akan lebih cepat berkembang di dalam tubuh saat temperatur berubah-ubah. Itulah mengapa banyak orang yang sakit saat kala saat peralihan musim.

Penyakit musim pancaroba yang perlu diwaspadai

Masa pancaroba biasa ditandai dengan meningkatnya frekuensi angin yang cukup kencang, debu bertambah banyak, hujan yang tak menentu, hingga cuaca yang tiba-tiba terik atau tiba-tiba hujan. Pada masa ini, biasanya frekuensi orang-orang yang menderita penyakit saluran pernapasan atas, misalkan pilek atau batuk, meningkat.

Lebih lengkapnya, penyakit yang perlu diwaspadai adalah:

1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

Jenis penyakit ISPA yang dikenal luas adalah common cold (dikenal juga sebagai pilek) dan flu. Kondisi ini bisa menyerang segala usia.

“Gejala ISPA umumnya adalah demam, meriang, nyeri tenggorokan, batuk, dan pilek. ISPA biasanya terjadi akibat infeksi virus dan bisa sembuh dengan cepat asalkan Anda beristirahat dengan cukup dan meningkatkan daya tahan tubuh,” jelas dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter.

2. Diare

“Terkadang, virus dan bakteri terbawa angin dan melekat di makanan yang akan Anda santap. Inilah yang bisa sebabkan diare,” ujar dr. Devia.

Untuk mencegahnya, jagalah kebersihan diri dan makanan yang Anda konsumsi. Tanamkan kebiasaan cuci tangan dengan sabun dan hindari jajan sembarangan, apalagi di tempat-tempat yang tampak tak jelas kebersihannya.

3. Demam berdarah dengue (DBD)

Bisa dibilang, pancaroba adalah musimnya nyamuk Aedes aegypti berkembang dengan cepat. Banyaknya genangan-genangan air menjadi tempat nyamuk-nyamuk berkembang biak.

Waspadalah jika Anda, anak, atau anggota keluarga lainnya demam mendadak disertai dengan sakit kepala yang dirasakan hingga ke belakang bola mata, badan lemas, mual dan muntah, dan terjadi perdarahan spontan. Kata dr. Devia, bisa jadi itu semua adalah gejala DBD.

Berdasarkan anjuran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien sampai saat ini adalah kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus, yaitu:

  • Menguras: membersihkan wadah yang sering dijadikan tempat penampungan air (bak mandi, ember, tempat penampungan air minum, dan lain-lain).
  • Menutup: menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
  • Memanfaatkan kembali: atau mendaur ulang  barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.

Sedangkan yang “Plus” maksudnya adalah segala bentuk kegiatan seperti:

  • Menaburkan bubuk larvasida di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
  • Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
  • Menggunakan kelambu saat tidur.
  • Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk.
  • Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.
  • Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi sarang nyamuk.

4. Demam tifoid (tifus)

Penyakit yang sering disebut awal tipes ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, dan umumnya ditularkan melalui sanitasi yang buruk. Gejalanya adalah demam, mual, muntah, diare, atau sulit buang air besar.

Demam tifoid termasuk infeksi saluran pencernaan yang butuh pengobatan antibiotik sampai tuntas.

5. Asma dan alergi

Peralihan cuaca juga bisa meningkatkan kekambuhan asma dan alergi, baik alergi dingin atau alergi debu.

“Biasanya, orang yang memiliki riwayat alergi dan asma saluran pernapasannya lebih sensitif dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki dua kondisi tersebut. Selain sesak dan batuk, gejala lainnya adalah timbulnya bersin-bersin hingga pilek,” dr. Devia menerangkan.

Untuk mencegah kekambuhan alergi dan asma, Anda disarankan pakai masker saat beraktivitas di luar ruangan supaya terlindungi dari debu yang beterbangan. Untuk para penderita asma, alat pengontrol asma jangan sampai ketinggalan!

ISPA, diare, tifus, serta kambuh atau meningkatnya kekambuhan asma dan alergi adalah penyakit dan kondisi yang perlu diwaspadai saat musim pancaroba.

Upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh mesti ekstra: pola makan sehat, istirahat cukup, olahraga rutin, jauh-jauh dari stres, dan lindungi diri dengan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Jika perlu, konsumsi suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh sesuai anjuran dokter. Anda juga bisa konsultasikan ke dokter dengan fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

(RN/ RVS)

Penyakit AsmaPenyakit DiareDBDPenyakitPancarobatifusDiarepenyakit tifusasma kambuhAsmaAlergi Kambuhpenyakit musim pancarobaDemam Berdarah DenguePenyakit Demam TifoidAlergi

Konsultasi Dokter Terkait