Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakIbu MenyusuiMenyimpan ASI Perah di Kulkas, Boleh Berapa Lama?
Ibu Menyusui

Menyimpan ASI Perah di Kulkas, Boleh Berapa Lama?

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 06 Sep 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bukan cuma sekadar perah lalu simpan. Anda juga perlu tahu berapa lama sebaiknya menyimpan ASI perah di kulkas.

Menyimpan ASI Perah di Kulkas, Boleh Berapa Lama?

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan para ibu yang memberikan ASI perah kepada bayi. Salah satunya adalah mengetahui berapa lama seharusnya menyimpan ASI perah di kulkas.

Menjadi ibu menyusui, apalagi sambil bekerja, bukan perkara mudah. Ada banyak hal yang bisa menghambat proses menyusui yang seharusnya berjalan secara alami, misalnya harus pergi bekerja sehingga tidak bisa menyusui bayi secara langsung. Meski demikian, hambatan ini bisa diatasi dengan dengan memerah ASI dan menyimpannya di kulkas, untuk diminumkan ke bayi saat ibu sedang tidak bersamanya.

Manajemen ASI perah bisa dibilang punya tantangan tersendiri, karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satu yang masih sering bingung atau ditanyakan adalah tentang seputar penyimpanan yang benar serta lama penyimpanan dalam berbagai kondisi.

Poin penting manajemen ASI perah

Dalam menyetok dan menyimpan ASI perah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan saksama. Di antaranya adalah:

  • Kebersihan: baik kebersihan diri saat memerah ASI, kebersihan alat yang digunakan, kebersihan wadah, dan juga kebersihan lemari pendingin.
  • Wadah: memilih wadah terstandar yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. Ada yang lebih nyaman menggunakan wadah plastik sekali pakai, ada juga yang lebih nyaman dengan penggunaan botol kaca.
  • Jumlah: simpan ASI perah di wadah dalam jumlah sesuai takaran bayi sekali minum. Misalnya, jika bayi menghabiskan 60 ml ASI dalam sekali minum, hindari menyimpan ASi hingga 100 ml dalam satu wadah untuk menghindari ASI perah terbuang sia-sia.
  • Label: tandai wadah dengan hari dan jam ASI disimpan untuk menghindari pemberian ASI yang sudah basi pada bayi.
  • Lemari pendingin: pilih lemari pendingin sesuai kebutuhan. Ada yang hanya memompa untuk kebutuhan esok harinya, ada juga yang menyetok untuk kebutuhan hingga berbulan-bulan. Nah, jenis lemari pendingin tentu disesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

Durasi penyimpanan ASI perah

Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah durasi menyimpan ASI perah di kulkas. Jawabannya bergantung pada kondisi ASI dan lemari pendingin yang digunakan.

Berikut ini adalah panduan berapa lama boleh menyimpan ASI perah di kulkas untuk bayi yang tergolong aman.

  1. ASI perah segar

    • Suhu ruang (sampai dengan 26 derajat Celsius): hingga 4 jam
    • Kulkas bawah (0-4 derajat Celsius): hingga 4 hari
    • Freezer yang tergabung dengan kulkas bawah (suhu bervariasi): hingga 2 minggu
    • Freezer atas kulkas 2 pintu (sampai dengan 4 derajat Celsius): hingga 6 bulan
    • Freezer tunggal (-18 derajat Celsius): hingga 12 bulan, tetapi idealnya tetap 6 bulan.
  1. ASI beku yang sudah dicairkan

    • Suhu ruang (sampai dengan 26 derajat Celsius): hingga 2 jam
    • Kulkas bawah (0-4 derajat Celsius): hingga 24 jam
    • Freezer: jangan bekukan lagi ASI beku yang telah dicairkan.

Cara mencairkan ASI perah beku

Selain cara memerah dan menyimpan, mencairkan ASI perah pun tidak boleh sembarangan. Yang paling ideal adalah menyimpan ASI perah yang sudah beku di kulkas bagian bawah terlebih dulu hingga mencair dengan sendiri, baru setelah itu dihangatkan.

Cara menghangatkannya yang paling mudah adalah dengan merendam wadah penyimpanan ASI perah dalam air panas hingga ASI hangat (bukan panas). Hindari menghangatkan ASI perah beku dengan cara direbus atau dengan microwave karena akan merusak kandungan ASI. Berikan ASI yang sudah dihangatkan tersebut dalam waktu 24 jam dan jangan membekukan ulang ASI yang sudah dihangatkan.

Perlu diketahui bahwa ASI perah beku yang telah dihangatkan kadang terasa seperti sabun, karena hancurnya komponen lemak. ASI dalam kondisi ini masih aman untuk dikonsumsi bayi.

Jika ASI berbau anyir karena kandungan lipase (enzim pemecah lemak) tinggi, setelah diperah, hangatkan ASI hingga muncul gelembung pada bagian tepi (jangan mendidih), lalu segera didinginkan dan dibekukan. Dalam kondisi ini pun, kualitas ASI masih baik.

Berapa lama durasi ideal menyimpan ASI perah di kulkas bergantung pada kondisi ASI dan jenis kulkas yang dimiliki. Pastikan untuk selalu memberi label pada wadah penyimpanan ASI perah, supaya Anda bisa dengan mudah menilai apakah ASI perah tersebut masih layak diberikan kepada bayi atau tidak. 

(RN/ RVS)

MenyusuiASI perahASIIbu MenyusuikulkasAsi BauMenyimpan ASI Perah

Konsultasi Dokter Terkait