HomeInfo SehatReproduksiKenali Apa Itu PCOS pada Remaja
Reproduksi

Kenali Apa Itu PCOS pada Remaja

Tamara Anastasia, 05 Sep 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

PCOS rentan menyerang wanita, termasuk yang berusia remaja. Lewat artikel ini, kenali apa itu PCOS pada remaja dan gejalanya.

Kenali Apa Itu PCOS pada Remaja

Sindrom ovarium polikistik atau Polyscistic Ovarian Syndrome (PCOS) merupakan salah satu gangguan pada indung telur yang biasanya turut memengaruhi siklus menstruasi seorang wanita. Gangguan ini tidak hanya bisa terjadi pada wanita dewasa, tapi juga pada yang berusia remaja. Lalu, apa itu PCOS dan bagaimana gejala yang menyertainya?  

Kenali PCOS dan gejalanya

PCOS adalah kondisi di mana indung telur seorang wanita akan mengalami gangguan, begitu juga dengan proses pelepasan sel telurnya (ovulasi). Wanita dengan PCOS sebenarnya memiliki ukuran indung telur (ovarium) yang lebih besar ketimbang kondisi indung telur normal. 

Lalu, ovarium yang membesar ini memiliki banyak kista berisi sel telur yang tidak matang. Bahkan, sel-sel telur ini tidak akan pernah matang, sehingga tidak bisa merangsang ovulasi. 

Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, PCOS rentan menyerang wanita usia berapa pun yang telah melewati masa pubertas. 

“Baik itu wanita dewasa maupun remaja, penderita PCOS mengalami ketidakseimbangan hormon pada tubuh karena memiliki hormon androgen, atau yang dikenal sebagai hormon pria, lebih tinggi dari normalnya. Hal inilah yang menyebabkan penderitanya memiliki siklus menstruasi tidak teratur,” jelas dr. Karin. 

PCOS biasanya diderita wanita yang subur (15–44 tahun). Hampir 70 persen dari semua yang memiliki penyakit ini tidak terdiagnosis. 

Dalam jangka panjang, PCOS dapat menyebabkan masalah kesehatan lain yang serius seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, kanker endometrium, dan depresi.

Meski sampai saat ini penyebabnya masih belum diketahui dengan jelas, tapi PCOS diduga disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Selain itu, penderita PCOS juga mengalami resistensi insulin dan memiliki kadar peradangan yang tinggi.

“Peradangan juga membuat produksi hormon androgen meningkat. Kondisi ini mencegah ovarium untuk membuat hormon dan memproduksi sel telur secara normal,” tambah dr. Karin. 

Menurut beberapa penelitian, risiko mengalami PCOS akan meningkat pada wanita yang memiliki riwayat diabetes di keluarganya. Gejala-gejala yang sering timbul berupa:

  • Peningkatan berat badan yang sulit untuk diturunkan. 
  • Rambut tumbuh lebih tebal pada bagian wajah dan tubuh. 
  • Mudah berjerawat.
  • Siklus menstruasi tidak teratur (gejala paling umum).
  • Depresi.
  • Mengalami gangguan infertilitas atau gangguan kesuburan yang membuat wanita jadi lebih sulit hamil.

Penyakit yang mungkin timbul akibat PCOS

Wanita dewasa atau remaja yang mengalami PCOS kemungkinan akan mengalami beberapa komplikasi kesehatan yang terkait dengan pembuluh darah dan jantung. Maka dari itu, dr. Karin memaparkan jika ada tiga penyakit yang mungkin akan ikut menyerang penderita PCOS, yaitu: 

  1. Hipertensi 

Hipertensi atau yang biasa dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan kondisi di mana jantung akan bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah dalam tubuh. 

  1. Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah kondisi di mana adanya penumpukan plak keras dan lemak di dinding pembuluh darah. 

“Ketika hal ini terjadi, maka penumpukan tersebut akan menghambat aliran darah ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Jika ditambah dengan penyakit hipertensi, maka kondisi ini akan semakin buruk dan membuat pembuluh darah jadi rusak,” ujar dr. Karin. 

  1. Kolesterol

Mengalami PCOS berisiko meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida, serta rendahnya kadar HDL (kolesterol baik). Kombinasi ketiganya tentu akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. 

Pengobatan PCOS

Untuk memulai pengobatan PCOS, biasanya penderita akan diminta untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Pola hidup sehat ini meliputi penurunan berat badan, diet sehat, dan olahraga yang teratur. 

Dijelaskan oleh dr. Alberta Jesslyn Gunardi dari KlikDokter, dengan menurunkan sekitar 5 sampai 10 persen berat badan, ini sudah mampu membuat siklus menstruasi jadi lebih lancar, serta menurunkan insulin, risiko diabetes, dan penyakit jantung. 

Selain itu, penggunaan obat metformin juga dapat memperbaiki kadar insulin, sehingga akan mengobati PCOS yang Anda miliki. Obat fertilitas, seperti clomiphene, juga dapat membantu penderita PCOS untuk hamil. Tapi di sisi lain, kemungkinan untuk mendapatkan bayi kembar juga meningkat.

“Selain penggunaan metformin, penggunaan pil KB juga bisa membuat hormon tubuh jadi lebih seimbang. Hal ini akan merangsang pelepasan sel telur dan menghilangkan gejala penumbuhan rambut berlebih pada bagian tubuh tertentu,” jelas dr. Alberta Jesslyn. 

Jika anak remaja Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak normal (dua sampai tiga bulan sekali baru menstruasi), bisa jadi dia mengalami PCOS. Agar gangguan PCOS pada remaja juga bisa dideteksi lebih cepat, Anda mengenal lebih jauh apa itu PCOS dan gejala-gejala lainnya. Dan jika Anda melihat ada gejala yang dialami anak remaja Anda, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

[MS/ RVS] 

sel telurSindrom Ovarium PolikistikSiklus MenstruasiovariumHormon Androgenindung telurPCOS

Konsultasi Dokter Terkait