HomeInfo SehatDiabetesAmankah Minuman Brown Sugar Kekinian bagi Penderita Diabetes?
Diabetes

Amankah Minuman Brown Sugar Kekinian bagi Penderita Diabetes?

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 01 Sep 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Minuman brown sugar kini menjadi primadona di kalangan pecinta kuliner manis. Namun apakah aman bagi penderita diabetes?

Amankah Minuman Brown Sugar Kekinian bagi Penderita Diabetes?

Penderita diabetes perlu memonitor asupan karbohidrat mereka, terutama gula. Asupan gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko lonjakan gula darah, yang dapat menyebabkan gejala gula darah tinggi dan penyakit berbahaya lainnya akibat komplikasi yang ditimbulkan. Salah satunya kuliner yang patut diwaspadai adalah minuman brown sugar.

Gula aren yang menjadi bahan andalan minuman kekinian dengan brown sugar mengandung jumlah kalori dan karbohidrat yang sama dengan gula tebu biasa.

Penggunaan gula aren dalam makanan dan minuman

Gula hadir dalam banyak varian makanan, baik sebagai bahan alami atau tambahan. Kini selain sebagai menjadi sumber energi vital bagi tubuh, beberapa produk olahan makanan atau minuman berinovasi menambahkan gula atau gula aren dalam bentuk produk minuman brown sugar.

Minuman brown sugar ini sering dicampur dengan bahan lain seperti susu, bobba, cream cheese atau bahan lain yang tinggi kalori. Tentunya hal ini bisa menjadi malapetaka ketika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Pada dasarnya, baik gula tebu ataupun gula aren mengandung glukosa, fruktosa dan sukrosa (terdiri dari fruktosa dan glukosa). Namun, proporsi gula ini berbeda dalam gula tebu dan gula aren.

Bentuk gula dan dampaknya bagi penderita diabetes

Sukrosa hadir dalam banyak makanan sebagai tambahan pemanis dalam makanan olahan, makanan penutup, dan minuman. Gula aren mengandung sukrosa lebih sedikit daripada gula biasa, tetapi jumlahnya masih berkisar 70-80 persen.

Proses pemanasan menyebabkan terurainya sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa. Dalam saluran pencernaan, tubuh juga memecah gula ini menjadi komponen yang lebih kecil menjadi fruktosa dan glukosa.

Berbeda dengan sukrosa, fruktosa adalah gula alami yang terdapat dalam buah. Beberapa jenis buah juga mengandung nutrisi lain seperti serat, vitamin, dan mineral yang menjadikan buah sangat baik dijadikan sebagai makanan penutup bagi mereka yang menderita diabetes.

Karena buah-buahan mengandung karbohidrat, penting untuk mengatur asupan ketika mencoba mengelola diabetes. Beberapa produsen makanan juga menambahkan fruktosa pada pemanis, seperti sirup jagung yang tinggi fruktosa.

Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi fruktosa dalam dosis tinggi akan meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular.

Meskipun memiliki skor indeks glikemik (GI) yang lebih rendah pada buah-buahan, para peneliti percaya bahwa fruktosa dapat menyebabkan masalah ketika orang mengonsumsinya dalam bentuk gula murni atau sebagai tambahan gula dalam makanan olahan.

Selain sukrosa dan fruktosa, gula aren juga mengandung sedikit glukosa yang merupakan bentuk gula yang paling cepat diserap tubuh.

Semakin banyak glukosa yang dikonsumsi, semakin besar kemungkinan seseorang mengalami lonjakan gula darah yang tinggi. Tentunya hal ini sangat berbahaya bagi penderita diabetes, di mana kadar insulin mereka tidak cukup untuk menurunkan kadar gula dalam aliran darah.

Indeks glikemik pada gula aren

Menurut American Diabetes Association, skor indeks glikemik (GI) terbagi menjadi:

  • Rendah : 55 atau kurang
  • Sedang : 56-69
  • Tinggi : 70 atau lebih

Beberapa orang percaya bahwa gula aren lebih sehat karena memiliki skor GI yang lebih rendah. Mengonsumsi makanan dengan skor GI rendah tidak akan meningkatkan kadar gula darah seperti halnya mengonsumsi makanan dengan skor GI tinggi. Gula aren sendiri memiliki skor Indeks Glikemik 54.

Bila dibandingkan dengan gula aren, beberapa rincian GI dari jenis gula lainnya adalah sebagai berikut:

  • Madu memiliki skor GI 35-87, tergantung pada jenisnya.
  • Gula tebu memiliki skor GI 50.
  • Gula putih memiliki skor GI 58-84, tergantung pada jenisnya.
  • Glukosa murni memiliki skor GI 96-114, tergantung pada jenisnya.

Secara keseluruhan, memang gula aren memiliki skor indeks glikemik yang relatif rendah dibandingkan dengan pemanis lainnya. Sayangnya, tidak ada bukti yang cukup untuk mengonfirmasi bahwa gula aren lebih sehat jika dibandingkan dengan gula jenis lain untuk penderita diabetes. Semua bentuk gula tinggi kalori dan relatif rendah nutrisi.

Tubuh menyerap gula dengan cepat, dan hal ini yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah, risiko penyakit jantung, masalah kesehatan gigi, obesitas, dan komplikasi kesehatan lainnya yang lebih berbahaya.

Namun, makanan utuh yang mengandung fruktosa seperti buah-buahan dan sayuran justru tidak menimbulkan masalah bagi kesehatan, cenderung melindungi jantung serta mencegah diabetes menjadi semakin buruk.

Oleh karena itu, jika Anda ingin menikmati minuman brown sugar, ada baiknya Anda memperhatikan asupan gula tambahan. Selain itu Anda juga perlu menghitung jumlah kalori yang didapat dari minuman brown sugar, terutama bagi penderita diabetes.

[NP/ RVS]

kadar gula darahAsupan GulaKaloriNutrisiMencegah Diabetespenderita diabetesGula ArenDiabetesFruktosaSukrosaminuman kekinianIndeks GlikemikMinuman Brown Sugar

Konsultasi Dokter Terkait