HomeGaya hidupPerawatan WanitaPilih Mana, Menstrual Cup atau Pembalut?
Perawatan Wanita

Pilih Mana, Menstrual Cup atau Pembalut?

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 24 Agu 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tren menstrual cup mulai muncul di Indonesia. Simak penjelasannya di bawah ini agar tahu bedanya dengan pembalut biasa.

Pilih Mana, Menstrual Cup atau Pembalut?

Siklus haid erat sekali hubungannya dengan aktivitas dan gaya hidup wanita sehari-hari. Wanita pada masa puncak reproduksi umumnya mengalami siklus menstruasi setiap bulannya. Ada yang menggunakan pembalut, dan beberapa sudah mencoba menstrual cup saat haid.

Di Indonesia terutama, fakta ini berarti ada sejumlah uang yang dihabiskan dan sampah yang dihasilkan terkait penggunaan pembalut setiap siklus haid datang. Kini, tren menstrual cup menjadi penantang baru sebagai alternatif penggunaan pembalut. Mana yang yang lebih baik di antara kedua pilihan ini?

Hubungan produk intim wanita dan norma

Sebenarnya sebelum menstrual cup ramai dibincangkan di masyarakat, ada alternatif selain pembalut yang dapat digunakan untuk membantu wanita menghadapi siklus bulanannya, yaitu tampon.

Tampon adalah sebuah bahan berdaya serap seperti kapas, yang dibentuk sedemikian rupa. Tampon dapat dimasukkan ke dalam liang vagina untuk membantu penyerapan darah menstruasi saat siklus haid. Namun, produk ini tak umum digunakan di Indonesia.

Lagipula, memasukkan benda ke dalam liang vagina, meskipun seperti tampon, dikhawatirkan dapat merusak selaput dara dan merusak keperawanan seorang wanita. Oleh karena itu, tampon menjadi sebuah alternatif yang tidak populer di Indonesia, khususnya bagi wanita yang belum menikah.

Inilah mengapa, produk seperti pembalut lebih banyak dikenal di Indonesia. Berbagai merek dan jenis pembalut marak dikembangkan untuk pasar Asia Tenggara seperti di Indonesia. Mulai dari pembalut bersayap, khusus siang hari, berdaya serap tinggi, yang memberi rasa dingin, dan masih banyak lagi.

Pembalut dan lingkungan

Sesungguhnya, terdapat dua jenis pembalut, yaitu pembalut sekali pakai dan pembalut kain yang dapat dicuci kemudian dipakai ulang. Meskipun lagi-lagi, di Indonesia pembalut kain tidak begitu populer karena anggapan bahwa darah menstruasi adalah darah kotor yang harus segera dibuang.

Hal ini membuat gambaran mencuci pembalut bekas dan memakainya kembali menjadi tidak menarik untuk sebagian besar wanita.

Padahal, pembalut sekali pakai merupakan salah satu penyumbang sampah dalam jumlah besar selain popok bayi dan anak. Jika dihitung, seorang wanita dapat melewati hingga 450 siklus menstruasi semasa hidupnya.

Jika setiap siklus seorang wanita membutuhkan 22-23 pembalut, maka itu berarti seorang wanita akan menghasilkan sebanyak kurang lebih 10.000 sampah pembalut sepanjang hidupnya. Ditambah lagi, pembalut bekas pakai bukanlah sampah yang mudah diurai oleh alam. Lalu, bagaimanakah dengan menstrual cup

Berkenalan dengan menstrual cup

Dengan adanya inovasi menstrual cup, bukan tak mungkin jumlah sampah tersebut di atas dapat dikurangi secara signifikan. Menstrual cup adalah sebuah alat berbentuk seperti cangkir tau mangkuk yang terbuat dari karet.

Karet bahan menstrual cup umumnya merupakan karet medical grade atau yang aman digunakan sebagai alat kesehatan, sehingga disinyalir aman digunakan untuk organ intim wanita.

Menstrual cup dimasukkan ke dalam liang vagina, mirip seperti tampon. Namun, alih-alih menyerap darah menstruasi, menstrual cup akan menampungnya sesuai kapasitas yang kemudian harus dibuang setiap durasi waktu tertentu.

Berbagai merek yang tersedia di pasaran mengklaim dapat menampung hingga 12 jam darah menstruasi, meski untuk amannya sebaiknya dibuang dan dicuci mulai setiap 4 hingga maksimal 8 jam sekali.

Kekurangan menstrual cup ini tentunya menuntut disiplin tinggi untuk membuang dan mencucinya dengan saksama agar tidak menjadi tempat yang kotor dan media tumbuh kuman.

Serta, serupa dengan tampon, banyak wanita masih ragu untuk menggunakannya karena terbentur norma dan adat ketimuran terkait selaput dara dan keperawanan.

Memakai menstrual cup butuh latihan dan keberanian di awal pemakaian. Meski diklaim cukup mudah untuk digunakan, tentu tak semua wanita dapat langsung menggunakannya dengan benar secara mulus di percobaan pertama. Jika Anda ingin mengganti pembalut dengan menstrual cup, tak ada salahnya untuk terlebih dahulu bertanya kepada orang yang telah lebih dahulu mencoba. 

[NP/ RVS]

Gaya Hidupdarah menstruasitamponMenstruasiWanitaVaginareproduksipembalutmenstrual cupHaid

Konsultasi Dokter Terkait