Pernapasan

Mengenal Cara Kerja Pemindai Flu Unta di Bandara

Krisna Octavianus Dwiputra, 21 Agt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kesehatan jemaah haji yang pulang dari Tanah Suci langsung dicek dengan alat pemindai, guna menekan risiko flu unta dan penyakit lainnya.

Mengenal Cara Kerja Pemindai Flu Unta di Bandara

Jemaah haji asal Indonesia sudah mulai kembali ke Tanah Air setelah melangsungkan ibadah di Tanah Suci. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) coba memastikan kesehatan para jemaah haji supaya terhindar dari penyakit menular, salah satunya flu unta. Untuk memastikan hal tersebut, Kemenkes memasang alat pemindai flu unta di bandara-bandara Indonesia.

Flu unta memang menjadi salah satu penyakit menular yang sedari awal sudah dipesankan oleh pemerintah kepada para jemaah haji untuk diwaspadai. Sebagaimana diketahui, jenis flu ini marak terjadi di Arab Saudi sekitar tahun lalu.

Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan dari KlikDokter, flu unta adalah jenis flu yang disebabkan oleh virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Flu unta pertama kali ditemukan dan dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada September 2012 silam.

Flu unta berawal dari paparan unta yang sudah terinfeksi virus MERS-CoV. Seseorang dapat terjangkit virus ini bila berdekatan dengan unta yang telah terinfeksi atau mengonsumsi produk olahan yang berasal dari unta tersebut, seperti susu atau dagingnya.

Selain itu, penularan virus dari unta ke manusia juga bisa melalui cairan, kontak langsung, dan udara. Penyakit ini pun dapat ditularkan dari orang lain yang sebelumnya sudah lebih dulu terinfeksi. 

Flu unta cukup mematikan dan dapat dengan mudah menular. Gejala yang terjadi akibat penyakit ini mirip seperti flu biasa. Namun, ketika penderita tidak mendapat pengobatan, gejala akan semakin buruk dan penderita akan kesulitan bernapas, infeksi makin meluas, dan dapat berujung pada kematian.

Menanggulangi virus flu unta dengan alat pemindai

Pemerintah Indonesia sejak awal sudah melakukan langkah pencegahan terkait flu unta dan penyakit menular lainnya. Jemaah haji diwajibkan untuk vaksin dan diberikan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut.

Tak hanya itu, kesehatan jemaah haji pun langsung mendapat pantauan begitu kembali dari Tanah Air. Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, langsung memeriksa kesehatan jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Air. 

Dalam pemeriksaan, Kemenkes melakukannya dengan menyediakan alat pemindai flu unta dan penyakit menular lain di setiap bandara tempat kedatangan jemaah haji dari Tanah Suci. Menurut Menteri Nila, pemeriksaan kesehatan saat proses pemulangan jemaah haji merupakan hal yang penting untuk memastikan kondisi tubuh tetap baik. Pada pemeriksaan kesehatan ini, para jemaah akan digiring untuk melalui jalur khusus yang telah dipasangkan scanner atau alat pemindai.

Melansir dari liputan6.com, alat pemindai tersebut berfungsi untuk memeriksa suhu tubuh para jemaah haji yang baru kembali dari Tanah Suci. Misalnya, seperti di Bandara Soekarno Hatta, ada dua alat pemindai yang terpasang di kawasan layanan haji yang berada di Terminal 2.

"Kalau suhu tubuh jemaah ditemukan melebihi 38 derajat Celsius, alat tersebut akan memberikan tanda peringatan pada petugas yang mengawasi melalui layar yang tersedia," ujar Menteri Nila.

Jika ditemukan kondisi demikian, lanjut Menteri Nila, petugas akan membawa jemaah tersebut ke ruang isolasi khusus untuk dilakukan deteksi dini. Bila tidak ditemukan nilai-nilai virus menular di dalam tubuh, jemaah diperbolehkan melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah.

"Kalau kedapatan mengidap virus berbahaya, akan kita bawa ke rumah sakit rujukan, salah satunya Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta. Tapi, sejauh ini aman dan semoga tidak ada," pungkas Nila.

Alat pemindai yang diletakkan di bandara-bandara tempat kedatangan jemaah haji dari Tanah Suci menjadi garda terdepan pemerintah untuk menekan angka kejadian flu unta dan penyakit menular lainnya. Pastinya, ini merupakan langkah inovatif yang sangat menguntungkan, baik bagi jemaah, pemerintah, maupun masyarakat Indonesia pada umumnya.

(NB/ RVS)

Jemaah HajiFluPenyakit MenularvirusinfeksivaksinFlu Unta

Konsultasi Dokter Terkait