Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatSarafSering Nyeri Punggung? Waspada Risiko Skoliosis
Saraf

Sering Nyeri Punggung? Waspada Risiko Skoliosis

dr. Andika Widyatama, 16 Mar 2022

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Nyeri punggung bisa mengganggu aktivitas. Benarkah nyeri punggung salah satu gejala skoliosis? Mari simak fakta lengkapnya berikut ini.

Sering Nyeri Punggung? Waspada Risiko Skoliosis

Banyak dari kita yang sering meremehkan nyeri punggung. Tahukah Anda? Penyebab nyeri punggung sendiri sangatlah beragam. 

Bisa jadi, salah satu penyebab nyeri punggung adalah skoliosis atau kondisi tulang belakang melengkung.

Skoliosis lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja karena masih dalam masa pertumbuhan. Kondisi ini dapat bertahan hingga dewasa dan menimbulkan masalah di kemudian hari. 

Mari ketahui lebih lanjut mengenai nyeri punggung sebagai gejala skoliosis dan akibat kondisi lainnya.

Penyebab Nyeri Punggung Tak Cuma Skoliosis

Normalnya tulang belakang manusia memang sedikit melengkung. Tapi, arahnya ke belakang pada bagian punggung atas, dan arah depan pada leher dan punggung bawah, pada garis lurus vertikal. 

Pada penderita skoliosis, terjadi kelainan tulang belakang yang ditandai dengan kelengkungan yang tidak normal ke sisi samping. Akibatnya, pada pemeriksaan sinar X, tulang belakang membentuk lengkungan dengan bentuk huruf “C” atau “S”.

Kelainan lengkung tulang belakang tersebut dapat terjadi di bagian punggung atas (thoracal) ataupun punggung bawah (lumbar), dan bisa miring ke kanan ataupun kiri. 

Menurut ahli, kelengkungan lebih dari 10 derajat dianggap sebagai skoliosis. Di bawah itu, kelengkungan tulang belakang biasanya jarang menimbulkan masalah.

Dengan terjadinya skoliosis, tentunya terjadi perubahan postur. Pundak menjadi lebih miring pada satu sisi, daerah pelvis (pinggang) juga miring, termasuk organ-organ di dalam tubuh. 

Perubahan postur yang menetap akibat skoliosis menyebabkan otot dan persendian bekerja lebih keras dan kaku. 

Coba bayangkan jika Anda memiringkan postur tubuh ke satu sisi dalam waktu lama, tentunya merasakan pegal dan kaku, bukan? Itulah yang terjadi pada skoliosis pemicu sering nyeri punggung.

Sebanyak 80 persen penyebab skoliosis yang terjadi pada anak, remaja, maupun dewasa biasanya bersifat idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya. 

Selain skoliosis, nyeri punggung juga bisa diakibatkan oleh beberapa hal, misalnya osteoporosis, cedera otot, tendon, dan ligamen; serta sendi dan otot spasme (kaku) akibat olahraga, angkat beban, atau gerakan mendadak. 

Artikel Lainnya: Benarkah Terapi Pijat Bisa Mengatasi Skoliosis? 

Tanda Nyeri Punggung yang Jadi Gejala Skoliosis 

Dikarenakan banyaknya penyebab nyeri punggung, sulit bagi kita untuk membedakan nyeri punggung yang diakibatkan oleh skoliosis. 

Selain rasa nyeri di punggung, Anda juga bisa memerhatikan gejala lainnya, seperti: 

  • Kepala nampak bergeser dari tengah 
  • Satu pinggul atau satu pundak lebih tinggi dari sisi yang berlawanannya 
  • Salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol.

Masalah lainnya yang dapat timbul akibat skoliosis ialah penurunan kualitas hidup dan disabilitas, mengganggu penampilan secara fisik, gangguan psikologis, sampai gangguan pernapasan.

Apabila Anda sering merasa nyeri punggung dengan menemukan gejala skoliosis lain di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter khususnya dokter orthopedi untuk mencari tahu penyebabnya. 

Skoliosis memiliki banyak dampak serius. Maka itu, penanganan sedini mungkin perlu dilakukan. 

Konsultasi kepada dokter lebih mudah dan cepat via LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)

tulang belakangSkoliosisNyeri Punggung

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter