Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatKesehatan LansiaKenali Tanda Kondisi Lansia Drop seperti Dialami Ibunda SBY
Kesehatan Lansia

Kenali Tanda Kondisi Lansia Drop seperti Dialami Ibunda SBY

Tamara Anastasia, 15 Agt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sudah sepuh, ibunda SBY mengalami drop sehingga dilarikan ke rumah sakit. Apa saja tanda kondisi lansia drop?

Kenali Tanda Kondisi Lansia Drop seperti Dialami Ibunda SBY

Kalau sudah lansia (dan semakin tua), daya tahan tubuh pastinya sudah tak sekuat dulu. Apalagi jika ada satu atau beberapa kondisi medis tertentu, bukan tak mungkin kondisi lansia drop, seperti yang dialami ibunda SBY.

Dirangkum dari berbagai sumber, ibunda mantan presiden ke-6 Indonesia – Susilo Bambang Yudhoyono – mengalami drop mendadak, sehingga perlu dirawat di rumah sakit. Siti Habibah, atau biasa disapa Eyang Habibah tengah dirawat di sebuah rumah sakit di kawasan Cibubur sejak 8 Agustus lalu. Meski belum diketahui pasti apa penyebab Eyang Habibah drop, tapi faktor usia mungkin adalah salah satu penyebabnya.

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, sangat wajar bila seorang lansia mengalami penurunan kondisi kesehatan.

“Pada lansia atau orang yang sudah berumur di atas 60 tahun, sangat wajar dan normal jika mengidap sebuah penyakit atau sering mengalami badan lemas. Hal ini dikarenakan menurunnya stamina dan sistem imun yang dimiliki oleh lansia, ” ujar dr. Sepriani.

Tanda-tanda lansia akan drop

Seiring bertambahnya usia, akan terjadi perubahan akibat proses penuaan seperti penurunan pendengaran, penglihatan, pengecapan rasa, semakin lambatnya gerakan, dan sering terjadi gangguan keseimbangan saat berjalan. Namun, tanda-tanda lansia akan drop berbeda.

Jika di rumah ada lansia atau Anda memang tengah merawat lansia, Anda perlu mengenali tanda-tanda lansia akan mengalami drop untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Apa saja?

1. Rentan terkena penyakit tertentu

“Semakin bertambahnya usia, lansia akan semakin mudah terkena penyakit tidak menular seperti diabetes dan radang sendi. Alaminya memang lansia lebih mudah tersedang penyakit,” kata dr. Sepriani.

Penyakit menular juga rentan dialami lansia, seperti pilek, flu, dan batuk. Jika memang lansia di rumah sakit, sebaiknya periksakan langsung ke dokter agar bisa segera ditangani. Biasanya dokter akan memberikan obat beserta dengan suplemen vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

2. Sulit berjalan

Jika lansia sudah mulai sulit berjalan dan kehilangan kemampuan untuk menopang dirinya sendiri, maka ini bisa menjadi tanda lansia akan drop. Selain itu, badan lemas juga sering kali menjadi keluhan pada mereka yang berusia lanjut. Namun, perlu dibedakan antara lemas yang terjadi karena adanya penyakit dengan lemahnya kekuatan fisik.

Jika rasa lemas disertai dengan kesulitan berjalan, wajah pucat, dan hilangnya nafsu makan, Anda perlu waspada. Tanyakan pada lansia apakah mereka sedang merasa sakit atau tidak. Jika jawabannya tak meyakinkan, jangan ragu untuk membawanya berkonsultasi dengan dokter.

3. Jam tidur berubah

“Kalau biasanya lansia masih kuat tidur jam 11 malam lalu tiba-tiba jam 8 sudah tidur, itu patut dicurigai, apalagi kalau jam tidur lansia jadi bertambah lebih banyak, sekitar 10 sampai 12 jam. Normalnya, lansia tidur selama 8 jam. Jadi kalau dia tidurnya lebih dari 8 jam, maka bisa jadi mereka akan mengalami drop,” papar dr. Sepriani.

4. Adanya gangguan psikologis di otak

Rasa cemas, takut, dan khawatir yang biasanya dialami oleh kaum lansia dapat menyebabkan kurang tidur. Hal inilah yang pada akhirnya dapat membuat tubuh menjadi lemas dan daya tahan tubuh (makin) menurun. Jika ini terjadi dalam waktu yang lama, bukan tidak mungkin lansia jadi drop akibat lemas akibat kurang tidur.

Kiat hidup sehat untuk lansia

Untuk mencegah drop sekaligus menjaga kesehatan tubuh lansia secara keseluruhan, ada beberapa gaya hidup sehat yang perlu diterapkan, yaitu:

  • Olahraga

Jika kondisi fisiknya masih mampu, terus motivasi lansia untuk rutin berolahraga. Tak perlu olahraga berat, jalan kaki pun bisa sangat membantu asal dilakukan secara teratur.

“Kalau masih kuat bersepeda, ajak lansia bersepeda bersama. Kalau sudah tak kuat, sekadar jalan santai tiap pagi dan sore hari sudah cukup untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya,” kata dr. Sepriani.

  • Pola makan harus sehat

Selain olahraga, mengatur pola makan untuk lansia juga bisa mencegah menurunnya kondisi kesehatan lansia.

Dari KlikDokter, dr. Sara Elise Wijono, MRes, ikut menambahkan, hendaknya Anda mengetahui makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh lansia yang Anda rawat. Dengan begitu, secara tidak langsung Anda sudah membantu mereka supaya tidak mengalami kekambuhan penyakitnya.

Sebaiknya memang makanannya dimasak sendiri, agar kesehatan dan kebersihannya lebih terjaga. Pastikan pola makannya sehat bergizi seimbang, perbanyak sayur dan buah, serta jaga kecukupan cairan tubuh. Jika lansia kesulitan dalam mengunyah, sajikan makanan dengan tekstur lunak untuk memudahkannya.

  • Rutin periksa ke dokter

Rutin memeriksa kondisi kesehatan lansia juga diperlukan untuk mencegah risiko drop mendadak. Jangan sampai kondisi kesehatannya ada yang terlewatkan, serta pastikan lansia meminum obat-obatan yang diresepkan sesuai jadwal.

Kerena penurunan stamina dan sistem imun yang tak lagi seprima dulu, apalagi jika ada satu atau beberapa kondisi medis, ada risiko lansia drop seperti yang dialami oleh ibunda SBY. Karenanya, mengenali sejumlah tanda kondisi lansia drop yang dijabarkan di atas bisa membantu mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

(RN/ RVS)

Lansiadaya tahan tubuhIbu SBY SakitLansia DropStamina TurunKiat Lansia Tetap SehatPola Makan LansiaBadan Lemas

Konsultasi Dokter Terkait