Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomePsikologiKesehatan MentalAlasan Medis Mengapa Anda Suka Makan Manis Saat Stres
Kesehatan Mental

Alasan Medis Mengapa Anda Suka Makan Manis Saat Stres

Ayu Maharani, 14 Agt 2019

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Makan manis saat stres adalah sebuah fenomena yang sering ditemukan, khususnya pada wanita. Ini alasannya.

Alasan Medis Mengapa Anda Suka Makan Manis Saat Stres

Stres membuat kondisi tubuh dan pikiran terasa seperti ditekan. Supaya segera terbebas dari kondisi ini, sebagian orang memilih untuk mengonsumsi minuman atau makanan manis. Apakah Anda juga sering makan manis saat stres?

Jika ya, Anda tak perlu khawatir berlebihan. Menurut dr. Karin Wiradarma, MGizi dari KlikDokter, keinginan untuk mengonsumsi makanan manis saat stres adalah kondisi yang wajar.

“Ketika Anda stres, terdapat peningkatan kadar hormon kortisol untuk dilepaskan. Kondisi ini memengaruhi denyut jantung, tekanan darah, gula darah, pernapasan, hingga fungsi otot,” kata dr. Karin.

Tak hanya itu, lanjut dr. Karin, hormon kortisol juga mengendalikan perasaan sehingga Anda menjadi ingin mencari dan mengonsumsi makanan tertentu.

“Umumnya, yang dicari adalah makanan manis dan berkalori tinggi. Setelah makan, rasanya memang lebih tenang dan nyaman,” jelas dr. Karin. 

Gula untuk kendalikan stres

Dilansir dari nationalgeographic.co.id, penelitian mengatakan bahwa mengonsumsi makanan manis atau mengandung gula dapat menurunkan jumlah kortisol di dalam tubuh. Sehingga, respons otak dalam menanggapi stres akan ikut membaik. 

Perlu Anda tahu, otak manusia membutuhkan energi agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Dan, asupan energi itu berasal dari karbohidrat atau gula (glukosa). Tak heran, saat otak kekurangan asupan yang mengandung zat tersebut, ditambah perut juga dalam keadaan kosong, Anda akan lebih mudah stres dan sulit fokus karena fungsi otak ikut menurun. 

Tak sebatas itu, mengonsumsi makanan manis juga bisa merangsang pelepasan hormon dopamin dan serotonin. Dengan hadirnya kedua hormon tersebut, Anda akan merasa lebih bahagia dan senang sehingga stres bisa segera hilang.

Tetap harus dibatasi

Meski mengonsumsi makan makanan manis saat stres adalah hal yang lumrah, dr. Karin mengingatkan bahwa Anda harus tetap membatasi porsi agar tidak berlebihan.

“Jangan kalap, sebab makanan manis sangat bisa membuat berat badan naik dan bikin Anda menjadi gemuk. Kalau sudah begitu, yang ada Anda malah semakin stres,” dr. Karin menegaskan. 

Lebih lanjut, dr. Karin mengatakan bahwa Anda sebaiknya memilih makanan manis yang lebih sehat seperti buah-buahan ketimbang es krim, kue, cokelat, atau sejenisnya. Ingat juga bahwa buah yang dipilih tidak boleh yang kadar gulanya terlalu tinggi, seperti mangga atau durian. Akan lebih baik bila Anda memilih potongan apel atau potongan semangka yang terasa manis, segar, dan bisa bikin Anda happy tanpa takut berat badan bertambah.

“Selain buah, Anda juga boleh mengonsumsi kacang-kacangan seperti kacang almond panggang yang biasanya sudah bersalut gula. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan porsi agar tidak berlebihan. Anda sudah tahu bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak baik bagi kesehatan, bukan?,” pungkas dr. Karin

Itu dia alasan mengapa Anda suka makan manis saat stres. Agar Anda tak terlalu bergantung dengan makanan atau minuman tersebut, lebih baik belajar untuk mengelola stres dengan melakukan hobi yang disenangi, rekreasi, atau meditasi.

(NB/ RVS)

Makanan ManisStresmakanangulaManiskesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter