Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeGaya hidupPerawatan WanitaYoghurt untuk Mengatasi Vagina Gatal Saat Hamil, Efektifkah?
Perawatan Wanita

Yoghurt untuk Mengatasi Vagina Gatal Saat Hamil, Efektifkah?

dr. Fiona Amelia MPH, 12 Agu 2019

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada sebagian kalangan yang menilai yoghurt bisa mengatasi vagina gatal saat hamil. Lalu apakah cara ini aman untuk kesehatan?

Yoghurt untuk Mengatasi Vagina Gatal Saat Hamil, Efektifkah?

Keluhan gatal pada vagina yang dialami seorang wanita saat hamil sebenarnya normal dan umum terjadi. Meski tidak berbahaya bagi kehamilan dan janin, namun sangat menganggu. Nah, ada yang bilang bahwa yoghurt bisa dipakai untuk mengatasi vagina saat gatal semacam itu, jika Anda tidak ingin memakai obat-obatan kimia.

Tapi meski memakai yoghurt dinilai relatif alami, tapi aman tidak sih, cara mengatasi vagina gatal saat hamil dengan memakai produk turunan susu tersebut?

Penyebab vagina gatal saat hamil

Saat hamil, tubuh wanita mengalami banyak perubahan, termasuk vagina. Lendir vagina cenderung lebih banyak mengandung gula, yang merupakan makanan bagi jamur yang secara normal tumbuh di dalamnya.

Konsekuensinya, jamur dari spesies Candida albicans ini menjadi lebih mudah berkembang biak. Terlebih, bila kondisi area kewanitaan kerap lembap atau Anda sering menggunakan sabun pencuci vagina. Kadang, hubungan intim juga memicu pertumbuhan jamur vagina.

Selanjutnya, pertumbuhan jamur vagina yang berlebihan ini akan mengubah pH (derajat keasaman) vagina dan akhirnya menimbulkan keluhan. Umumnya, akan timbul keputihan yang berwarna putih keabuan, hingga hijau kekuningan. Ciri khasnya kasar, berbiji, seperti kepala susu atau keju parut. Baunya pun masam seperti ragi roti.

Selain itu, keluhan yang kerap mengganggu adalah munculnya kemerahan, rasa gatal, dan perih di bibir vagina. Rasa perih ini biasanya semakin menjadi ketika Anda sedang buang air kecil atau berhubungan intim.

Mengatasi vagina gatal dengan yoghurt

Pada wanita hamil, keputihan akibat infeksi jamur lebih sering terjadi pada trimester kedua. Secara medis, keputihan yang seperti ini umumnya diatasi dengan obat-obat antijamur. Namun, kalau sedang hamil, sebagian wanita merasa enggan menggunakan obat-obatan dan lebih ingin mencoba cara yang lebih alami.

Yoghurt bisa menjadi salah satu alternatif yang baik karena dapat membantu menormalkan pH vagina melalui kandungan bakteri ‘baik’ Lactobacillus di dalamnya. Dalam kondisi normal, bakteri jenis ini hidup di dalam saluran cerna, saluran kemih, dan vagina wanita. Sebuah studi di tahun 2012 menemukan bahwa campuran yoghurt dan madu lebih efektif ketimbang krim antijamur untuk mengatasi infeksi jamur vagina pada wanita hamil. Ini karena madu memiliki properti antikuman yang kuat, yang sepertinya memperkuat efek dari yoghurt.

Dalam studi ini, partisipan diminta untuk mengoleskan campuran yoghurt dan madu atau krim antijamur ke dalam vagina. Pada kelompok yang mendapat campuran yoghurt, angka kesembuhannya sebesar 87,8 persen, sedangkan yang mendapat krim antijamur sebesar 72,3 persen.

Pada tahun 2015, sebuah studi lanjut dilakukan untuk mengonfirmasi efektivitas campuran yoghurt dan madu dengan krim antijamur klotrimazol pada wanita hamil yang mengalami infeksi jamur vagina. Ternyata, hasilnya sama dengan studi yang dilakukan di tahun 2012.

Beberapa studi lain mendapati bahwa pemberian suplemen probiotik yang mengandung Lactobacillus juga cukup efektif dalam mengatasi infeksi jamur vagina pada wanita hamil.

Cara menggunakan yoghurt untuk mengatasi gatal-gatal di vagina

Sesuai dengan hasil studi yang sudah ada, cara terbaik menggunakan yoghurt untuk mengatasi infeksi jamur vagina yakni dengan mengoleskannya ke dalam vagina dan ke sekitar bibir vagina. Pastikan Anda menggunakan yoghurt tanpa rasa (plain), yang tidak menggunakan gula tambahan sama sekali.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

  1. Oleskan yoghurt ke kasa steril atau tampon, lalu masukkan ke dalam vagina. Untuk memasukkannya, bisa dibantu dengan jari tangan (gunakan sarung tangan sebelumnya) atau dibantu dengan aplikator bawaan yang ada dalam sediaan krim antijamur. Pastikan sarung tangan dan aplikator bersih sebelum digunakan.
  2. Sebagai alternatif, bekukan terlebih dulu yoghurt yang telah dioleskan ke kasa atau tampon. Setelah itu, baru dimasukkan ke dalam vagina. Sensasi dingin pada yoghurt beku akan membuat Anda lebih nyaman.

Cara lain yakni adalah dengan mengonsumsi suplemen probiotik yang mengandung spesies Lactobacillus acidophilus dan tidak mengandung gula. Meski efektivitasnya masih menimbulkan pro dan kontra, hasil studi yang ada cukup menjanjikan, yang mana suplementasi probiotik dapat mencegah infeksi jamur pada wanita yang mengalaminya >3 kali per tahun.

Untuk mengatasi vagina gatal saat hamil, yoghurt oles maupun suplementasi probiotik digunakan selama tujuh hari atau sampai keluhan menghilang.

Cara mencegah kekambuhan

Kenyataannya, gatal-gatal di vagina saat hamil bersifat kambuhan dan tak dapat sepenuhnya dihindari. Namun, cara-cara berikut bisa membantu mengurangi frekuensi kemunculannya.

  • Gunakan pakaian dalam yang berbahan katun, longgar, dan sejuk.
  • Setelah membilas area kewanitaan, keringkan dengan handuk dengan cara ditepuk-tepuk dari arah depan ke belakang.
  • Segera bilas tubuh dan ganti baju setelah berenang.
  • Hindari mencuci vagina dengan sabun khusus secara rutin, menggunakan sabun, tisu, pantyliners, atau tampon yang mengandung parfum, atau melakukan bubble bath.
  • Batasi konsumsi makanan-makanan manis dan mengandung gula tambahan.
  • Mengonsumsi yoghurt atau suplemen probiotik yang mengandung bakteri Lactobacillus acidophilus.
  • Cukup istirahat agar Anda mampu melawan infeksi.

Bisa disimpulkan bahwa yoghurt bisa dimanfaatkan untuk membantu mengatasi keluhan vagina gatal saat hamil, meski efektivitasnya tidak 100 persen. Penggunaannya tetap layak dicoba karena tidak memiliki risiko berbahaya. Bila ini merupakan infeksi jamur yang baru pertama kali Anda alami, sebaiknya periksakan dulu dengan dokter. Begitu pula jika keluhan semakin memburuk atau tidak membaik setelah tiga hari, atau setelah dilakukannya pengobatan.

(RN/ RVS)

Vagina GatalyoghurtKehamilanWanita HamilbakteriVaginaKeputihan Saat HamilGatalPh VaginaInfeksi JamurVagina Gatal Saat HamilKeputihanSuplemen ProbiotikHamil

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter