HomeInfo SehatJantungBenarkah Penderita Hipertensi Tidak Boleh Makan Daging?
Jantung

Benarkah Penderita Hipertensi Tidak Boleh Makan Daging?

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 27 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dibalik kelezatan daging merah, tersimpan kekhawatiran pada ancaman hipertensi. Yuk, cari tahu kebenarannya di artikel berikut ini.

Benarkah Penderita Hipertensi Tidak Boleh Makan Daging?

Banyak menu makanan di Indonesia yang berasal dari daging merah. Sebut saja rendang, gulai, satai, soto, dan juga semur. Namun sayang, daging merah disebut sebagai makanan yang dilarang untuk penderita darah tinggi atau hipertensi. Mengapa demikian?

Daging merah diyakini bisa meningkatkan tekanan darah, yang justru bisa memperparah kondisi orang dengan hipertensi. Meski demikian, bagaimanakah kebenarannya? Coba simak penjelasannya di sini. 

Benarkah Daging Merah Picu Hipertensi?

Hipertensi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah meningkat. Kondisi ini dapat terjadi selama bertahun-tahun, tanpa disadari oleh penderitanya. Kerusakan pembuluh darah dan jantung bisa terus berlanjut, meski tidak ada gejala spesifik.

Untuk mencegah penyakit tekanan darah tinggi, Anda disarankan untuk menjaga berat badan ideal, tidak merokok, olahraga teratur, dan menghindari stres.

Artikel lainnya: 9 Makanan Ini Boleh Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Selain itu, gaya hidup, termasuk makanan, diyakini sebagai salah satu faktor risiko tekanan darah tinggi. Apakah daging merah, seperti daging sapi dan daging kambing, salah satunya?

Menurut beberapa penelitian yang dikembangkan sebelumnya, daging sapi dan kambing sebenarnya tidak secara langsung menyebabkan hipertensi. Justru, yang bisa memicu melonjaknya tekanan darah adalah cara pengolahannya.

Menambahkan banyak garam, menggoreng daging dengan minyak lemak jenuh, termasuk menambahkan santan bisa memicu naiknya tekanan darah. Bagian lemak jenuh pada daging kambing juga bisa memicu tekanan darah tinggi.

Terlebih lagi, saat Anda memasaknya dengan menggunakan minyak jenuh. Hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah jadi kaku dan itu penyebab darah tinggi.

Selain cara pengolahan daging merah, ada beberapa faktor yang berkontribusi dalam menaikkan tekanan darah setelah mengonsumsinya. Antara lain, tingginya kadar kolesterol darah seseorang dan ada riwayat penyakit penyerta lain.

Anda adalah penggemar daging merah sekaligus penderita hipertensi? Jangan khawatir, agar tetap bisa mengonsumsi hidangan favorit tersebut, berikut cara pengolahan daging merah yang benar.

Artikel lainnya: Tekan Risiko Diabetes dengan Plant Based Diet

Cara Mengolah Daging yang Benar

Meski tidak berhubungan langsung pada tekanan darah, bukan berarti Anda bisa merasa bebas makan daging merah sesuka hati! Anda perlu memperhatikan cara mengolah daging merah supaya meminimalkan efek berbahaya yang bisa ditimbulkan.

Seperti apa sih caranya? Yang pertama, hindari memasak daging dengan suhu tinggi, misalnya di atas 250 derajat Celcius. Suhu yang sangat tinggi bisa merusak kandungan gizi yang ada di dalam daging tersebut.

Selain memperhatikan suhu, cara pengolahan daging juga penting. Daging merah, seperti daging kambing, paling baik diolah dengan cara direbus atau dikukus.

Agar kandungan kolesterol di dalam daging kambing atau sapi tidak bertambah, jangan gunakan santan saat proses pengolahan. Untuk menghilangkan aroma khas kambing, Anda dapat meremas daging kambing dengan potongan mentimun sebelum dimasak.

Agar zat besi yang ada dalam daging kambing dapat terserap dengan optimal, hindari mengonsumsinya bersamaan dengan teh, susu, dan juga obat mag.

Akan lebih baik, bila Anda mengonsumsi olahan daging kambing dengan sesuatu yang mengandung vitamin C tinggi. Misalnya saja air perasan jeruk murni atau jus mangga tanpa gula.

Artikel lainnya: Penderita Hipertensi Tidak Boleh Makan Daging Kambing?

Hal lainnya, penderita hipertensi juga harus memperhatikan bagian daging yang dimakan. Jangan pilih bagian daging yang tinggi lemak, meskipun biasanya punya rasa yang lebih enak. Lebih baik, bagian ini dibuang untuk mencegah asupan lemak tidak sehat.

Selain cara pengolahan, penderita hipertensi juga harus memperhatikan porsi daging dalam sekali konsumsi. Jangan makan daging merah dalam jumlah banyak dalam sekali makan. Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter yang menangani untuk mengetahui jumlah ini.

Selanjutnya, Anda juga harus memperhatikan frekuensinya. Hindari makan daging terlalu sering. Lebih baik isi menu harian dengan asupan sehat yang rendah lemak.

Satu hal lagi yang wajib Anda perhatikan. Jangan lupakan sayur saat mengonsumsi daging merah! Banyak makan daging tanpa diimbangi sayuran berserat akan membuat Anda rentan alami gangguan pencernaan. Asupan banyak serat juga mencegah Anda makan banyak daging.

Jadi, bukannya tidak boleh, penderita hipertensi tetap boleh menyantap daging merah. Asalkan, cara pengolahan benar, porsinya dibatasi, dan tetap mengonsumsi sayuran. Imbangi juga dengan olahraga teratur setidaknya 30 menit. Dapatkan informasi kesehatan lainnya di aplikasi KlikDokter.

[HNS/RPA]

daging merahHipertensi

Konsultasi Dokter Terkait